Sia-sia! Habiskan Rp 7 Miliar untuk Renovasi Art Center, FIFA Malah Batalkan Drawing Piala Dunia U-20

Sia-sia! Habiskan Rp 7 Miliar untuk Renovasi Art Center, FIFA Malah Batalkan Drawing Piala Dunia U-20

Presiden FIFA Gianni Infantino resmi meluncurkan logo Piala Dunia 2026 -Foto/Twitter/FIFA-Foto/Twitter/FIFA

"PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepakbola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia," kata Arya Sinulingga dilansir dari laman resmi PSSI, Minggu 26 Maret 2023.

BACA JUGA:FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali, Nasib Tuan Rumah Indonesia di Ujung Tanduk! PSSI Buka Suara

Gubernur Bali Wayan Koster Tolak Timnas Israel

Arya mengungkapkan salah satu alasan FIFA menunda Drawing Piala Dunia U-20, lantaran Gubernur Bali Wayan Koster ikut menolak kehadiran Timnas Israel.

"Penolakan Timnas Israel oleh Gubernur Bali Wayan Koster, menjadi alasan bagi FIFA untuk membatalkan Drawing Piala Dunia U-20," ungkapnya.

Menurut FIFA, kata Arya, penolakan Gubernur Bali itu sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.

"PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut," ujarnya.

BACA JUGA:Indonesia Dicap 'Sara dan Intoleran', FIFA Tunda Jadwal Drawing Piala Dunia U-20 di Bali, SOS: Jangan Sampai Batal!

Arya Sinulingga mengatakan, PSSI belum bisa memastikan kapan jadwal Drawing akan dilaksanakan kembali karena tidak jadi digelar di Bali. 

Diketahui, FIFA belum mengumumkan kapan waktu dan tempat Drawing akan dilaksanakan kembali.

"Mengenai apakah akan ada Drawing di tempat lain dan waktunya, mereka belum menyampaikan waktu dan tempat yang baru," ujarnya.

Sebelumnya Koster melayangkan surat ke Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berisi penolakan Tim Kesebelasan Israel bertanding di Pulau Dewata. 

BACA JUGA:Buntut Banyak Penolakan Timnas Israel, FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali

Alasannya, kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.

"Yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius politik regional," tulis Koster dalam surat beredar bernomor T.00.426/11470/SEKRET.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: