Terungkap! Penyebab Terjadinya Perbedaan Penetapan Idul Fitri 2023 Antara Pemerintah dan Muhammadiyah, Simak Penjelasannya

Terungkap! Penyebab Terjadinya Perbedaan Penetapan Idul Fitri 2023 Antara Pemerintah dan Muhammadiyah, Simak Penjelasannya

Perayaan Hari Raya Idul Fitri 2023 antara pemerintah dan Muhammadiyah berpotensi terjadi perbedaan-ilustrasi-Jambi Independent

"Artinya, menurut kriteria visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin akan terlihat hilal karena penampakannya yang sangat-sangat tipis," terangnya.

Namun, jika hal itu terjadi, lanjut Thomas, sidang isbat akan menetapkan bulan Ramadhan istikmal, yaitu digenapkan menjadi 30 hari.

"Dengan begitu, awal Syawal atau Idul Fitri 2023 pada kalender Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), dan pemerintah akan ditetapkan pada hari berikutnya, yakni 22 April 2023," tuturnya.

BACA JUGA:Muhammadiyah Kok Rayakan Idul Fitri 1444H Lebih Dulu dari Pemerintah? Haedar Nashir: Ini Menyangkut Ijtihad

Versi Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, metode hisab wujudul hilal digunakan oleh Muhammadiyah untuk menetapkan Hari Raya Idul Fitri.

"Muhammadiyah dengan metode hisab wujudul hilal dapat menetapkan puluhan tahun ke depan kapan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha terjadi," kata Haedar.

Adapun keputusan penetapan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah itu termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetaan Hasil Hisab Ramadhan, Syawam, dan Zulhijah 1444 H.

"Tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M," bunyi maklumat tersebut.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: