Toyota Kembali Kurangi Produksi Hingga 20 Persen Dampak Kelangkaan Chip Semikonduktor

Toyota Kembali Kurangi Produksi Hingga 20 Persen Dampak Kelangkaan Chip Semikonduktor

Toyota kembali kurangi produksi hingga 20 persen dampak kelangkaan chip semikonduktor sejak tahun lalu. -toyotatimes.jp-

JAKARTA, DISWAY.ID - Permasalahan akan chip semikonduktor yang telah berlangsung sejak tahun lalu tampaknya masih belum teratasi oleh pabrikan otomotif dunia.

Akibatnya Toyota kembali kurangi produksi hingga 20 persen dampak kelangkaan chip semikonduktor sejak tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Toyota Motor Corp pada 15/3/2022, seperti yang dirilis oleh reutres.com, bahwa pihaknya akan melakukan menambah pengurangan produksi pada bulan Maret karena kekurangan chip semikonduktor.

Sebelumnya pabrikan mobil yang bermarkas di Jepang ini beberapa waktu lalu juga telah mengungkapkan akan mengurangi jumlah produksinya terkait dengan pengurangan terget penjualan dalam di Jepang hingga pada bulan April hingga Juni sebanyak 20 persen. 

BACA JUGA:Densus 88 Susuri Sempalan Jamaah Islamiyah Banten Usai TO Tertangkap, Polri Bawa Bukti Peran Dokter Sunardi

Dengan pengurangan produksi ini, Toyota akan mengistirahatkan satu line produksi pada pabriknya selama 8 hari mulai 22 Maret hingga akhir bulan.

Sedangkan pengurangan produksi yang sampaikan pada beberapa waktu lalu terkait dengan adanya permasalahan pada pemasok baik terkait ship tersbut hingga kekurangan part

Akibatnya sekitar 14.000 minivan Noah dan Voxy akan menggunaka suspensi terbaru, kata juru bicara Toyota.

BACA JUGA:Usai Dikencani, Wanita 24 Tahun di Bengkulu Curi Emas Senilai Rp 34 Juta Milik Lawan Mainnya

Pekan lalu, Toyota mengatakan akan menurunkan produksi selama tiga bulan mulai April untuk mengurangi ketegangan pada pemasok, yang berjuang dengan kekurangan chip dan suku cadang lainnya. Baca selengkapnya

Meskipun adanya pengurangan produksi namun, Toyota akan mempertahankan target produksi 8,5 juta kendaraan untuk tahun ini tambah kata juru bicara itu.

Akan tetapi dampak akan chip semikonduktor ini tak hanya mempengaruhi produksi industri otomotif, namun juga mempengaruhi perusahaan elektronik lainya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: