PDIP Respon Santai Sindiran Jusuf Kalla soal Tuduhan Jokowi Intervensi Pemilu 2024

PDIP Respon Santai Sindiran Jusuf Kalla soal Tuduhan Jokowi Intervensi Pemilu 2024

Sekretaris Jendral PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto-Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY.ID - Sekretaris Jendral PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menanggapi sindiran Mantan Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Jusuf Kalla sempat menyindir Presiden RI, Joko Widodo terkait tidak mengundang Partai NasDem dalam pertemuan para ketua umum partai politik di Istana Negara, Selasa, 2 Mei 2023 lalu. 

Menurut Hasto, pertemuan bersama 6 ketua umum partai politik bukanlah sesuatu yang baru dilakukan oleh presiden. 

BACA JUGA:Pertemuan Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Mendag Zulhas: Jadi Momentum Baik

Dia mengatakan bahwa pertemuan dengan 6 partai politik koalisi pemerintahan memang biasa dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya.

"Ya sebenarnya secara empiris ini juga dilakukan oleh presiden sebelumnya," ujar Hasto Kristiyanto saat ditemui di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Senin, 8 Mei 2023.

"Kemudian juga oleh pak Jusuf Kalla sekalipun ketika berbicara dan beliau kan juga menjadi dewan pengarah di dalam tim kampanye dari Pak Jokowi-KH Ma’rif Amin (di Pilpres 2019, red)," lanjutnya. 

BACA JUGA:Viral! Podium di SEA Games Kamboja Diterangi Lampu Mobil: 'Kok Kaya Acara Kelurahan'

Lebih lanjut, tak ingin ambil pusing, Hasto mengatakan bahwa setiap orang bebas memberikan pendapatnya. Oleh sebab itu, terkait pernyataan Jusuf Kalla, dirinya hanya menanggapi dengan santai. 

"Tetapi tentu saja pak JK berpendapat, ya beliau memang punya kebebasan menyampaikan pendapatnya," imbuhnya. 

Disisi lain, Hasto juga menjelaskan alasan Joko Widodo atau Jokowi tidak mengundang Partai NasDem. Menurutnya, itu terkait dengan rekam jejak Anies Baswedan, sosok capres usungan Nasdem, yang menjadi antitesa dari Presiden Jokowi.

BACA JUGA:Babak Baru! AG Polisikan Mario Dandy atas Dugaan Pelecehan Seksual, Kuasa Hukum: Ada 8 Barbuk

Sedangkan, kata Hasto, kebutuhan bangsa saat ini tentu saja meneruskan apa yang sudah dijalankan Jokowi. 

"Mengapa bapak Surya Paloh tidak diundang, sangat jelas penjelasan dari bapak Presiden Jokowi, karena memang dari rekam jejak yang disampaikan oleh bapak Anies Baswedan, itu kan juga menunjukkan hal-hal yang sifatnya berbeda," jelas Hasto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: