Perjanjian Dagang Indonesia–Iran PTA Sukses Ditandatangani, Mendag Zulkifli Hasan: Ini Momentum

Perjanjian Dagang Indonesia–Iran PTA Sukses Ditandatangani, Mendag Zulkifli Hasan: Ini Momentum

Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) dilantik menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi. Foto : dok jawapos--

BACA JUGA:Sudah Tujuh Jam Diperiksa, Nindy Ayunda Belum Keluar dari Bareskrim

“Perjanjian II—PTA dengan Iran merupakan perjanjian dagang Indonesia yang kedua kalinya dengan negara di kawasan Timur Tengah setelah IUAE—CEPA dengan Persatuan Emirat Arab.

Meskipun cakupannya bersifat terbatas, perjanjian II—PTA merupakan infrastruktur penting dalam mengoptimalkan potensi perdagangan bilateral kedua negara.

Perjanjian II—PTA juga merupakansarana yang dapat meningkatkan daya saing dan mampu menembus tidak hanya pasar Iran, namun juga negara-negara di kawasan Asia Barat pada umumnya,” urai Djatmiko.

Djatmiko menjelaskan, salah satu keunikan dalam Perjanjian II—PTA ini adalah disepakatinya pasal terkait imbal dagang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari naskah PTA.

Imbal dagang merupakan alternatif dalam transaksi perdagangan nontradisional.

“Imbal dagang memungkinkan kedua belah pihak untuk berdagang secara bilateral, tanpa terkendala kelangkaan atau kesulitan mata uang yang selama ini dijadikan sebagai alat tukar dalam proses perdagangan ekspor-impor internasional,” kata Djatmiko.

Setelah Perjanjian II—PTA ditandatangani, proses selanjutnya adalah ratifikasi atau pengesahan oleh kedua negara sesuai dengan ketentuan dan prosedur di masing-masing negara. Kemudian, Perjanjian II—PTA dapat diberlakukan dan dimanfaatkan oleh para pelaku usaha.

BACA JUGA:PRULink NextGen dan PRULink NextGen Syariah Jadi Inovasi Baru, Bantu Jenjang Kehidupan Nasabah Lebih Aman

Sekilas Perdagangan Indonesia–Iran Pada Januari–Maret 2023, total perdagangan Indonesia–Iran mencapai USD 54,10 juta.

Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2022 mencapai USD 257,20 juta. Terdapat peningkatan total perdagangan sebesar 23,17 persen dibanding tahun 2021.

Selama 2022, ekspor Indonesia tercatat senilai USD 242,60 juta dan impor Indonesia senilai USD 14,60 juta.

Indonesia mencatat surplus USD 227,90 juta terhadap Iran.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Iran adalah kacang; sepeda motor; asam lemak monokarboksilat industri; serat kayu; serta bagian dan aksesori kendaraan.

Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Iran adalah kurma; karbonat; alkaloid nabati; instrumen, aparatus, dan model yang dirancang untuk keperluan peragaan; serta anggur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads