Utang Biasa-biasa

Utang Biasa-biasa

Joe Biden mengutuk keras serangan Kelompok Hamas ke Israel-Istimewa-Berbagai sumber

KETIKA tulisan ini saya buat, perang urat saraf masih menegangkan. Padahal uang pemerintah akan habis tanggal 1 Juni nanti. 

Pemerintah sudah mendesak agar DPR mengizinkan kenaikan plafon utang negara. Tanpa persetujuan itu dana kesehatan dan jaminan sosial tidak bisa dibayarkan lagi. Demikian juga sebagian gaji dan cicilan utang negara. Berarti Amerika gagal bayar –untuk kali pertama. 

Maka kalau sampai DPR tetap tidak memberi izin, Presiden Joe Biden disarankan membuat sejarah baru: menggunakan amandemen ke 14 konstitusi Amerika. Yakni menambah utang tanpa persetujuan Kongres. Alasannya bisa konstitusi juga: agar tidak gagal bayar utang. 

Biden sendiri masih optimistis pada saatnya nanti DPR akan setuju. Apalagi batas habisnya uang pemerintah ternyata bukan 1 Juni. Masih ada dana darurat yang bisa dipakai untuk keperluan lima hari. Berarti kas pemerintah baru benar-benar habis tanggal 5 Juni. 

Biden yakin Republik akan setuju tidak akan membiarkan Amerika dalam bahaya. Biden sendiri sudah menegaskan tidak akan menggunakan Amandemen ke-14. Agar tidak terjadi pertengkaran akibat multi tafsir atas pasal 4 amandemen itu. Salah-salah Biden bisa di-impeach DPR. 

Amandemen ke-14 UUD itu sendiri dilakukan 150 tahun lalu. Isinya sebenarnya tentang status orang kulit hitam. Bekas budak. Mereka mulai diakui sebagai warga negara dan dijamin hak-hak kewarganegaraan mereka. Tapi di pasal 4-nya menyebutkan, secara tidak langsung, bahwa Amerika Serikat harus membayar utang-utangnya.

Amerika, tanpa menambah plafon utangnya, tidak mungkin bisa membayar utang yang sudah jatuh tempo. Atau anggaran untuk pembangunannya dipotong drastis. Termasuk anggaran untuk pegawai pemerintah, jaminan kesehatan, dan jaminan untuk orang miskin.

Utang Amerika kini sudah mencapai USD 31 triliun. Dalam 10 tahun terakhir saja naik USD 13 triliun.

USD 8 triliun di masa kepemimpinan Trump dan USD 5 triliun di masa Biden yang masih dua tahun. Bunganya saja tiap tahun sekitar USD 800 miliar.

Meski suku bunga di Amerika sangat rendah, banyak negara pilih menyimpan uang di obligasi  Amerika. Aman. Tidak mungkin gagal bayar. UUD-nya menjamin itu: di pasal 4 amandemen ke-14. Suku bunga di sana sekitar 2 persen. Baru belakangan naik menjadi 2,7 persen. 

Amerika sudah punya utang sejak negara itu merdeka: 1776. Yakni utang untuk membiayai perang kemerdekaan: USD 75 juta. Itu catatan tahun 1791.

Utang itu naik menjadi USD 1 miliar di tahun 1863. Lonjakan terbesar terjadi juga karena perang. Yakni perang untuk memadamkan pemberontakan separatisme. Tahun itu Texas dan 13 negara bagian lain di kawasan selatan ini merdeka dari Amerika. 

Pun ketika terjadi perang dunia pertama dan kedua. Angka utang itu naik dari juta ke miliar dolar. Perang Afghanistan, Irak dan seterusnya membuat miliar itu menjadi triliun.

Krismon 2008 dan Covid-19 triliun itu menjadi puluhan triliun. Puncaknya sekarang ini: 31 triliun. 

Tidak ada yang bisa disalahkan. Setiap pemerintahan di sana selalu menambah utang. Baik pemerintahan Republik maupun Demokrat. 

Pergantian milenium adalah kenangan yang mudah diingat untuk belajar tentang utang Amerika. Tahun 2000 itu, PDB Amerika mencapai USD 16 triliun. Utangnya juga mencapai USD 16 triliun. 

Sekitar tahun itulah rasio utang Amerika dibanding PDB-nya mencapai 100 persen. Dan kini, menjadi hampir 200 persen. Anda pun bisa horeeee: Indonesia baru 50 persen. 

Suatu saat utangnya pada Tiongkok saja mencapai USD 1,5 triliun. Belakangan Tiongkok terus menurunkan utang itu. Kini 'tinggal' 800 miliar dolar. Tinggal Jepang yang masih menaruh uang lebih USD 1 triliun di Amerika. 

Dulu Tiongkok selalu menyimpan uang kelebihannya untuk membeli obligasi negara Amerika. Aman. Stabil. Belakangan Tiongkok melihat dolar tidak akan terus terlalu kuat. Maka kelebihan uang Tiongkok ditanam di infrastruktur. Juga ditanam  sebagai investasi di negara lain, dengan resiko macet.

Kini pemberi utang terbesar Amerika adalah (empat besar):

Jepang, Tiongkok, Inggris dan negara kecil Belgia.

Hebatnya Amerika, total utang ke negara lain itu hanya 25 persen dari total USD 31 triliun. Selebihnya dari dalam negeri. Maka betapa kaya swasta di Amerika. 

Kalau tanggal 1 Juni depan Kongres tidak menyetujui penambahan plafon utang lagi maka pilihan-pilihan buruk itu terjadi: tidak bisa bayar utang, atau anggaran untuk gaji, kesehatan dan kemiskinan dipotong besar-besaran. Rakyat miskin akan sangat menderita. Kemungkinan lain, untuk kali pertama Amerika gagal bayar utang.

Soal plafon utang itu selalu dijadikan tawar-menawar politik. Terutama ketika mayoritas Kongres dikuasai partai oposisi. Seperti sekarang ini. Atau di zaman Presiden Barack Obama. Presidennya Demokrat, DPR-nya Republik. 

DPR-nya mengunci pemerintah. Agar sulit bergerak.

Sudah sering terjadi: pemerintah dan DPR beda partai. Rakyat Amerika senang seperti itu. Agar saling ada kontrol. 

Sudah lama pula utang harus selalu dinaikkan agar bisa membayar utang lama. Tapi Anda masih ingat: DPR mulai mengunci pemerintah seperti itu belum lama. Baru terjadi, kali pertama, ketika Anda sudah besar: di zaman Obama.

Republik memang tidak suka Demokrat. Lebih tidak suka lagi ketika demokratnya kulit hitam. Padahal ibu Obama adalah kulit putih asli Kansas. Kristen. Dan cara berpikir Obama, dan bicaranya, sudah seperti kulit putih.

Obama diganjal habis. Terutama karena Obama menemukan cara untuk mengatasi kesehatan kelompok miskin. Lewat program yang Anda sudah hafal namanya: Obama Care.

Apakah kini Biden juga akan dipermalukan melebihi Obama? Masih ada waktu tiga hari untuk negosiasi antara Presiden dan DPR.

Ups... Masih 8 hari. Tanggal 1 Juni nanti ternyata masih ada ''sedikit'' uang di pemerintah. Masih USD 39 miliar. Masih cukup untuk bayar gaji dan kewajiban lain. Uang itu baru akan habis tanggal 5 Juni.

Awal Mei lalu uang itu masih USD 316 miliar. Minggu lalu tinggal 60 miliar. 

Tapi, menurut Menteri Keuangan Janet Yellen, tanggal 1 dan 2 Juni nanti perlu mengeluarkan uang 130 miliar dolar. Hanya saja ternyata masih ada dana lain yang busa digunakan sebesar USD  67 miliar. Nah, tanggal 5 Juni kas menteri keuangan benar-bwnar habis. 

Tapi rakyat Amerika tidak ada yang peduli. Rakyat Amerika begitu percaya diri. Menurut mereka semua itu hanya urusan para politisi. Rakyat biasa biasa-biasa saja.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 28 Mei 2023: Periode Teflon

Rffnaaa Tharyyy
Emboen sore kenapo engkau saat ini tak muncul-muncul dari permukaan lautan hari ini, engkau seperti sunset hanya muncul satu kali aja, setelah itu menghilang hanya sekejap mata. Ooohhhh begitu sangatt indahnya engkau...

Riyono ,SKP
Engkau Menetes BUkan Nangis

Otong Sutisna
Embun kenapa pagi ini dikau tidak muncul, mungkin karena semalam habis tempur habis - habisan. Begitu matahari sudah tinggi pun, kenapa pula belum muncul....oh embun, ternyata dikau masih meneruskan olahraga ronde kedua. Hmmm.... mungkin kah dikau muncul di siang hari, ketika lutut ini sudah bergoyang kelelahan.... Kuat lah oh embun, jangan kalah sama angin, apalagi sampai masuk angin .... Cepatlah minum tolak angin, biar disebut orang pintar...

Leong Putu
Dari jam empat ku nanti Emboen. Sampai kini dia tak kunjung tiba. Di manakah gerangan ia berada ? Emboen bilakah engkau ingkar janji ?

m note
dulu yg dapat julukan teflon man adalah mantan pm pakistan imran khan, tp nasibnya kurang bagus. semoga erdogan lebih baik, karena meski sama2 teflon kadang beda merek beda kualitas.

Leong Putu
Saya gak takut istri. Cuma sayang. Terlalu sayang, sampai apa pun keinginannya akan saya turuti. Demi cinta..hhhhh (tertawa sombong)

Yusuf Ridho
Semua perempuan memang harus "ngutang". Bahaya kalau tidak "ngutang". Justru aneh kalau laki-laki yang "ngutang". Laki-laki haram "ngutang". "Ngutang" khusus untuk perempuan.

Xiaomi A1
Di Manado, dalam suatu acara (di sesi santai/ramah tamah) jika anda menyanyikan lagu2 golden sweet memories semacam ini dgn baik, pasti akan ada saja tamu undangan yg secara spontan maju berpasangan untuk berdansa.. jika suara anda bagus, seringnya pemain musik akan auto me-medley-kan.. Salah satu lagu yg populer disana..Since You've Been Gone..

Juve Zhang
Calon PM Thailand Masih muda sekali paling 40 an . Pita Lim , koalisi sama pheu Thai pimpinan anak Thaksin dan partai ketiga besar ini partai ketiga yg paling gila , akan melegalkan Ganja, siap siap saja banyak anak muda kita Ganjais bukan Ganjaris yg akan wisata isap isap ganja sambil bernyanyi dengan ladyboy thailand. Zaman purbakala saya backpekeran ke Thailand dan hampir di jebloskan ke penjara di Bangkok gara gara bodoh dan dungu bawa duit dolar 100 an yg palsu ketahuan ketika ke money changer di bangkok, padahal itu menukar nya di sini. Gila banget kecerobohan yg tak paham duit asli dan palsu dan hampir makan korban di bui di bangkok .wkwkwkwk

Mirza Mirwan
Kapan itu saya pernah menulis bahwa perasaan saya mengatakan bahwa Recep Tayyip ErdoÄŸan akan memenangi pilpres Turkiye 2023. Tetapi saya tidak berani memastikan bahwa ErdoÄŸan pasti menang. Pemilik kekuasaan adalah Tuhan. Dan lagi, Kemal KiliçdaroÄŸlu sudah bekoar akan memenangi putaran kedua. Tetapi saya membayangkan, kalau toh KiliçdaroÄŸlu benar-benar memenangi potaran kedua, betapa susahnya ia mengendalikan pemerintahan. Hasil pileg 14 Mei yang lalu menunjukkan bahwa Aliansi Rakyat (Halk Ittifaki) yang mengusung ErdoÄŸan memenangi 323 kursi dari total 600 kursi Majelis Agung Nasional -- Büyük Millet Meclisi. Dari jumlah itu yang 263 diraih partai AKP-nya Erdogan. Sementara Aliansi Bangsa (Millet Ittifaki) yang mengusung KiliçdaroÄŸlu hanya meraih 212 kursi (partai CHP-nya KiliçdaroÄŸlu meraih 129 kursi). Sisanya, 65 kursi, dimenangi Aliansi Buruh dan Kebebasan (Emek ve Özgürlük). Bagaimana, misalnya, APBN bisa disahkan bila tanpa persetujuan BMM? Padahal bukan hanya APBN yang membutuhkan persetujuan parlemen. Kesulitan yang sama akan dirasakan oleh Anis, Prabowo, atau Ganjar, bila memenangi pilpres 2024, sementara kursi DPR dari partai pengusung tidak mayoritas.

Liáng - βιολί ζήτα
CHDI : "Kata teflon mulai lahir tahun 1940-an. Yakni untuk menyebut material campuran antara nylon dan rayon. Anda lantas mengenalnya sebagai alat penggoreng tanpa minyak." "Teflon" itu merk dagang terdaftar. Materialnya adalah senyawa kimia Poly Tetra Fluoro Ethylene (C2F4)n. Poly Tetra Fluoro Ethylene (C2F4)n atau yang lebih dikenal sebagai Teflon, diciptakan oleh Roy J. Plunkett dari perusahaan DuPont pada tahun 1938. Mulai dipasarkan sebagai produk komersial pada tahun 1946. Selain untuk peralatan masak, Teflon banyak digunakan untuk : - produksi alat kelengkapan lampu, pengukur suhu, serta untuk berbagai macam komponen listrik. - menambah daya tahan, keandalan, dan konduktivitas untuk pesawat ruang angkasa dan satelit. - juga untuk industri tekstil, yang dikenal sebagai Gore-Tex, umumnya untuk wearpack pekerja di pertambangan.

Jimmy Marta
Menjelang pilpres putaran kedua, Erdogan menanggapi pengkritiknya yg menyebutnya semakin meningkatkan polarisasi Turki dg melontarkan argumen bahwa lawan politiknya lah yg telah 'meracun wacana politik'. "Kita akan terus merangkul negara kita yg merupakan cara berpikir yg berasal dari budaya kita", ujar Edogan menegaskan. Ungkapan ini mungkin bisa dipakai di Indonesia juga. Tapi kita berharap mudah2an tidak ada yg meracuni itu. Dalam debat disalah satu tv swasta kemaren lusa, para relawan seperti sepakat bahwa kontestasi pilpres lebih baik berupa adu gagasan dan track record.

thamrindahlan
Sambil olahraga jalan kaki Ahad pagi awak bertanya ke istri apa itu telfon Penjelasan singkat : tempat masak sejenis wajan anti lengket. Awak memaknai Periode Teflonnl sebagai suatu wadah yang aman dan nyaman ditempati atau dipakai oleh siapa saja. Itulah dia Erdogan Presiden Turki yang di cintai rakyatnya karena mengembalikan Roh Islam di negara setengah Asia setengah Eropa. Salah satu bukti ke khafah an Erdogan yaitu mengembalikan Destinasi Wisata Hagia Sophia menjadi Masjid dengan dizinkannya Umat Islam menegakkan Shalat Jum'at dan Shalat 5 Waktu disana. Setiap Presiden RI adalah takdir Teflon sesuai masa kepemimpinan. Tahun 2014 takdir Teflon itu entah diberikan kepada siapa. Bisa Anies Baswedan Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo. Merujuk Teflon Erdogan awak ingat Mesut Ozil dan Indra Safri. Anda sudah tahu itulah keajaiban sepak bola. Ada invisible hand berperan mutlak disana demikian pula Periode Teflon Presiden RI 2024 2029. Abah lebih paham soal ini atau tanya ke Sheik Panji Gumilang. Salamsalaman.

Ahmad Fahmi
Berdasar putaran pertama pilpres, tiga juta orang Turki yang tinggal di Jerman justru 65,5 % memilih Erdogan, tidak seperti disebut di artikel. Ini sumbernya pak Dahlan https://www.n-tv.de/politik/Warum-ist-Erdogan-inDeutschland-erfolgreicher-als-in-der-Tuerkei-article24149927.html 

---

SuratTerbuka

Disway hari ini, berisi dua tulisan. Yang satu tulisan saya sendiri yang isinya kurang menarik. Satunya lagi berupa surat terbuka kepada Presiden Jokowi yang dikirim orang bernama Liem dari Pontianak.

Saya mendapat surat terbuka itu dari seorang pengacara di Jakarta, Jidin Siahaan SH MH. Ia tidak kenal Liem. Juga bukan pengacaranya. Tapi ia melihat Disway bisa ikut memperjuangkannya.

Surat itu didahului dengan alenia pertama berupa doa agar presiden Jokowi tetap sehat dan panjang umur.

Saya muat lengkap saja sbb:

***

Bpk Presiden yang saya hormati, 

Perkenalkan nama saya Liem, umur 43 thn seorang ibu rumah tangga yang bersyukur masih bisa tamat SD, tinggal di pemukiman kumuh dan padat kawasan Pontianak Utara, Kalimantan Barat.

Sebelumnya saya mohon maaf dan mohon ijin karena telah lancang menulis surat terbuka ini untuk Bpk Presiden, walau sebenarnya saya tidak begitu yakin bahwa surat ini bisa sampai pada Bapak apalagi bisa membacanya, namun setidaknya dengan menulis surat ini beban di hati saya selama ini tidak lagi menghimpit dada saya yang kerap membuat sesak dan mengganggu aktifitas saya.

Bpk Presiden yang saya muliakan,

Hari ini sudah lebih delapan bulan saya berjuang mencari keadilan untuk putri saya satu-satunya, Mic, 14 thn, sejak dilaporkan ke Polresta Pontianak 10 Oktober 2022 lalu. 

Perjalanan panjang untuk sebuah perkara yang menguras emosi dan menodai harkat dan martabat kami sebagai manusia. 

Sebagai seorang ibu, saya merasa tidak lagi memiliki harapan untuk mendapatkan keadilan di negeri tercinta ini, setelah saya mengikuti persidangan atas perkara anak saya di Pengadilan Negeri Pontianak pada hari Selasa 16 Mei 2023 minggu lalu. 

Saat itu ketua majelis hakim memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan hasil visum et repertum anak saya, namun dijawab oleh Jaksa bahwa hasil visum tidak dilampirkan dalam berkas perkara anak saya.

Seketika dunia terasa runtuh dan gelap gulita, dada saya sesak. Tadinya saya begitu banyak berharap dengan Jaksa yang notabene seorang perempuan dan seorang ibu pula bisa mengerti dan bersimpati dengan apa yg dialami anak saya. 

Tapi ternyata Jaksa yang harusnya membela kepentingan hukum anak saya tak lebih dari pohon pisang, punya jantung dan tak punya hati. Seolah ingin menghilangkan bukti perbuatan bejat pelaku tanpa sedikit pun memikirkan keadaan anak saya yang belasan kali harus bolak balik ke psikolog sekedar untuk mengobati luka batinnya, apalagi memikirkan perasaan saya sebagai seorang ibu yang setiap hari menangisi keadaan anak saya.

Bpk Presiden yang terhormat,

Ketika pertama melapor di Kepolisian, hati saya sudah terluka parah. Bagaimana mungkin seorang polwan di Unit PPA yang harusnya memberikan perlindungan kepada anak saya ternyata bersikap sangat tidak humanis dan profesional. Anak saya diperiksa dan di BAP di ruang tertutup tanpa diijinkan saya dampingi, dan BAP-nya pun tidak boleh saya baca dan anak saya disuruh tanda tangan sendiri padahal saat itu anak saya masih berumur 13 tahun. 

Anak saya sangat ketakutan karena seumur hidup belum pernah menginjakkan kaki di kantor polisi. Anak saya pulang sangat tertekan dan tidak mau makan.

Belum pulih dari situasi itu, beberapa hari kemudian anak saya dibawa ke TKP, dan anak saya dipaksa dan ditekan-tekan untuk menjawab pertanyaan yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan objek perkara, hingga membuat anak saya stres dan menangis di TKP. 

Sejak itu anak saya tidak lagi mau bicara, lebih banyak diam dan lebih sering mengurung diri. Tetapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saat itu saya berpikir mungkin begitulah cara yang harus ditempuh untuk mendapatkan keadilan.

Bpk Presiden yg saya muliakan,

Kami memang bukan orang kaya, tapi kami masih bersyukur bisa cukup makan, bisa sekolahkan anak agar tidak hanya tamat SD seperti saya, dan tidak hanya kerja kuli seperti suami saya. 

Dan kami juga tidak harus mengemis bansos agar bisa terus hidup. Tetapi kami manusia yang mempunyai perasaan, kami juga mengerti kewajiban kami sebagai warga negara yang harus tunduk dan patuh terhadap semua aturan hukum yang ada. Kami hanya berharap mendapatkan keadilan atas apa yang menimpa anak saya. Dan ternyata keadilan itu sangat sulit dijangkau oleh orang miskin seperti kami. 

Bahkan ketika akhir tahun lalu saya melaporkan perilaku penyidik polwan yang menangani perkara anak saya yang jalannya terseok-seok ke Propam Polda Kalbar, baru tanggal 22 Mei 2023 saya mendapat surat jawaban dari Propam Polda Kalbar yang menyatakan bahwa polwan tersebut tidak terbukti melakukan pelanggaran padahal sangat jelas telah melanggar UU No. 11 Tahun 2012 psl 23(2) yang mewajibkan anak korban dan saksi didampingi orangtua dalam setiap tingkatan pemeriksaan. 

Jadi apa yang menjadi jargon Propam "benteng terakhir pencari keadilan" membuat saya semakin ragu bisa mendapatkan keadilan setelah sebelumnya anggota paminal memeriksa saya seperti pelaku kejahatan. Saya diperiksa lebih dari enam jam, diintimidasi, seolah saya sengaja mau membuat fitnah pada anggota polisi.  

Kami ini orang miskin Bpk Presiden. 

Tak sedikit pun punya niat untuk memfitnah siapa pun apalagi anggota polisi. Saya hanya memperjuangkan keadilan untuk anak saya. Dan sekarang saya baru menyadari bahwa polwan yang memeriksa dan mem BAP anak saya saat itu, mungkin adalah perempuan siluman yang menyamar menjadi anggota polisi di Unit PPA....

Bpk Presiden yang kami cintai,

Ke manakah lagi saya harus mencari keadilan jika polisi sedari awal sudah  mengkondisikan perkara anak saya untuk jauh dari keadilan dengan tidak melampirkan hasil Visum Et Repertum di berkas perkara. 

Sejujurnya hati ini sangat terluka, yang minta visum adalah polisi, yang antar visum juga polisi, di Rumah Sakit polisi, yang periksa dokter polisi, yang ambil hasilnya juga polisi. 

Yang memberitahu saya ada luka baru di kemaluan anak saya juga polwan yang memeriksa anak saya. Apakah mungkin polwan yang saya hadapi juga perempuan jadi-jadian yang menyamar jadi polisi..? Hanya Tuhanlah yang Maha Mengetahui.

Lalu sekarang Jaksa yang seharusnya mewakili negara untuk melindungi dan membela kepentingan hukum anak saya justru sengaja menghilangkan bukti visum di berkas perkara anak saya demi membebaskan pelaku yang telah menghancurkan masa depan anak saya. Sungguh kezaliman luar biasa Bpk Presiden....

Apakah karena kami miskin sehingga kami tidak perlu mendapatkan keadilan..?

Atau karena kami berpendidikan rendah, dianggap warga negara kelas sepuluh sehingga kami tidak  pantas mendapatkan keadilan..?

Kami memang miskin Bpk Presiden. 

Kami tidak mampu membeli keadilan dengan uang dan harta.. Kami hanya bisa membelinya dengan doa dan tetesan air mata setiap malam, semoga Tuhan Kuasa kelak memberikan keadilan seadil-adilnya untuk kami. Karena kami sangat yakin dan percaya hanya Tuhan Penguasa Alam semesta yg Maha Adil utk hambaNya. Hanya itu....

Saat ini saya hanya berharap kelak tidak ada lagi ibu-ibu seperti saya yang menghiba berurai airmata, berjuang mencari keadilan kepada Aparat Penegak Hukum yang hati nuraninya telah mati. Semoga Bpk Presiden berkenan dengan apa yang telah saya tuliskan ini. Terimakasih, kiranya Bpk Presiden selalu sehat dan panjang umur..

Pontianak, 25 Mei 2023

Hormat saya

LIEM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 227

  • Naila Rizkiyah
    Naila Rizkiyah
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • NUR KHARIROH
    NUR KHARIROH
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Liam Then
      Liam Then
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liam Then
      Liam Then
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • yea aina
    yea aina
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • imau compo
      imau compo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • yea aina
      yea aina
    • Liam Then
      Liam Then
  • Edi Wijaya Kusuma
    Edi Wijaya Kusuma
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Liam Then
      Liam Then
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
    • Liam Then
      Liam Then
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
    • Liam Then
      Liam Then
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • ibul daful
    ibul daful
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • ibul daful
      ibul daful
  • Liam Then
    Liam Then
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Chei Samen
    Chei Samen
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • yea aina
      yea aina
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
    • Liam Then
      Liam Then
    • Alfi Nur Afifah
      Alfi Nur Afifah
  • Rffnaaa Tharyyy
    Rffnaaa Tharyyy
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Alfi Nur Afifah
    Alfi Nur Afifah
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Chei Samen
      Chei Samen
  • yea aina
    yea aina
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Lusy Anggraini
    Lusy Anggraini
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Sutikno tata
    Sutikno tata
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Liam Then
      Liam Then
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Xiaomi A1
      Xiaomi A1
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    • Liam Then
      Liam Then
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Joni Sutarman
      Joni Sutarman
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • Liam Then
      Liam Then
  • doni wj
    doni wj
    • Pryadi Satriana
      Pryadi Satriana
    • KEY
      KEY
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
  • Fa Za
    Fa Za
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • petteng calemot
    petteng calemot
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • FGBMFI FGBMFI
    FGBMFI FGBMFI
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • rid kc
    rid kc
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • yea aina
    yea aina
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • Liam Then
      Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jo Neka
      Jo Neka
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • agus budiarto
    agus budiarto
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • imau compo
      imau compo
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Liam Then
      Liam Then
  • alasroban
    alasroban
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • KEY
      KEY
  • adep saeful rohman
    adep saeful rohman
    • Liam Then
      Liam Then
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • yea aina
      yea aina
  • Samsul Arifin
    Samsul Arifin
  • m note
    m note
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • ibul daful
    ibul daful
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • Amat K.
    Amat K.
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
    • Lusy Anggraini
      Lusy Anggraini
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Chei Samen
      Chei Samen
    • Rffnaaa Tharyyy
      Rffnaaa Tharyyy
    • Amat K.
      Amat K.