Dirjen PHU Kemenag Minta Fenomena Jemaah Haji Hilang Tak Terulang di Madinah

Dirjen PHU Kemenag Minta Fenomena Jemaah Haji Hilang Tak Terulang di Madinah

Jemaah haji kloter 44 embarkasi Surabaya naik ke bus untuk menuju Madinah.-Pamuji Setyawan-Dewangga-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meminta fenomena jemaah Haji hilang dan tersesat tidak terjadi di Madinah agar tidak terjadi lagi. 

Hilman pun berharap petugas dan jemaah haji untuk lebih mawas diri untuk musim haji kedepannya.

BACA JUGA:Terkuak! Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil di Cengkareng Sempat Cekcok Sebelum Habis Korban

"Nah saya meminta para petugas mawas diri, jaga-jaga dan mempersiapkan skema agar fenomena tersesat, hilang di jalan bisa kita minimalisasi," ujar Hilman, rabu 12 Juli 2023.

Hilman juga meminta jemaah haji untuk menjaga diri agar tak tersesat. Sebab, intensitas pergerakan manusia di Madinah juga cukup padat.

BACA JUGA:Kena Sanksi AFC! Titan Agung, Komang Teguh dan Muhammad Taufany Dilarang Bermain Enam Laga

"Jangan sampai jemaah yang pernah tersesat atau hilang di Makkah sudah ketemu dan sudah bersama kelompoknya lagi, di Madinah terulang. Karena intensitas pergerakannya juga lumayan di sini," ungkapnya.

Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua mulai bergeser dari Makkah menuju Madinah pada 10 Juli 2023. 

Total jemaah yang tiba di Saudi pada gelombang kedua mencapai 111.120 orang. Mereka secara bertahap diberangkatkan ke Madinah sampai 24 Agustus 2023. Artinya, jemaah akan kembali menghadapi situasi yang padat di Madinah.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Penistaan Agama Panji Gumilang Sudah SPDP, Siap Ditangani Kejagung

"Setelah tenang kemarin di Makkah pascapuncak haji, pascaumrah sunah dan sebagainya, dan pascatawaf Ifadlah dan Tawaf Wada, sekarang masuk ke Madinah akan menghadapi situasi yang juga padat," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Hilman juga meminta kepada ketua kloter untuk sigap mengomunikasikan isu-isu ini, yakni fenomena jemaah hilang dan tersesat kepada jemaahnya.

"Untuk jemaah tertentu yang punya pengalaman tersesat lama atau hilang kemudian ditemukan belum ditanazulkan, ini masih harus ke Madinah. Nah di Madinah kita harapkan mereka juga bisa menikmati suasananya tapi jangan sampai hilang lagi karena ini fenomena umum banyak terjadi," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: