Ini Penyebab Harga BBM 'Pertalite' Naik Dijual Rp 12.990 per Liter, Cek Harga BBM Terbaru Hari Ini!

Ini Penyebab Harga BBM 'Pertalite' Naik Dijual Rp 12.990 per Liter, Cek Harga BBM Terbaru Hari Ini!

Harga BBM terbaru turun lagi. Harga Pertamax Green 92, Shell V-Power, BP Ultimate dan Revvo 95 selisih tipis-Foto/Istimewa-

Namun faktor utama harga BBM naik di periode Agustus 2023 ini karena harga minyak mentah alami kenaikkan.

Misal harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price alias ICP naik ke level USD 5,70 per barel.

Sebagai informasi, harga minyak mentah ICP diatur oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 272.K/MG.03/DJM/2023.

BACA JUGA:Kejuaraan Dunia BWF 2023: Hanya Satu Wakil Indonesia yang Tetap Berdiri di Semifinal!

Pada periode Juni harga ICP bertengger di levell USD 69,36 per barel.

Lalu ketika memasuki periode Juli 2023, ICP kembali melesat ke level USD 75,06 per barel.

Tak hanya itu, tren harga minyak mentah dunia juga berpengaruh besar.

Belakangan diketahui harga minyak mentah dunia seperti WTI melambung ke level USD 76,04/bbl dari USD 70,27/bbl, atau naik USD 5,77/bbl.

BACA JUGA:Irjen Krishna Murti: Terduga Pelaku Pembunuh WNI di Jepang Ditangkap!

Minyak mentah dunia Dated Brent juga naik ke level USD 80,05/bbl, sebelumnya USD 74,70/bbl sehingga naik USD 5,35/bbl.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi beri alasan.

Katanya, rata-rata harga minyak mentah dunia alami kenaikkan harga.

Hal ini karena terjadi pemotongan produksi OPEC+ yang dialami Arab Saudi dan di Rusia, yang tengah berkonflik.

BACA JUGA:Update Prakiraan Cuaca se-Jabodetabek Hari Ini, Sabtu 26 Agustus 2023

"Harga rata-rata minyak Mentah utama pada bulan Juli 2023 dibandingkan bulan sebelumnya juga mengalami peningkatan. Penyebabnya antara lain adanya indikasi terjadinya pengetatan pasokan minyak global, seiring pemotongan produksi OPEC+ terutama Arab Saudi dan Rusia, dan ekspektasi bahwa pengetatan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS dan Eropa akan berakhir, serta tambahan stimulus pada perekonomian China," bebernya, dikutip Ahad, 20 Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: