Tanpa Walini

Tanpa Walini

Gerbong kereta cepat kelas ekonomi yang pembungkus kursinya bercorak batik megamendung khas Cirebon. -Gunawan Sutanto-Harian Disway-

TENTU banyak yang berubah. Begitulah sebuah rencana sebesar kereta cepat Jakarta–Bandung.

Stasiun Padalarang itu, misalnya, tidak pernah disebut dalam rencana awal.

Anda masih ingat: stasiun terakhir kereta cepat itu rencananya di Kota Walini. Masih sekitar 10 km sebelum Padalarang.

Kota Walini sendiri tidak ada burinik-nya. Di peta juga tidak ada. Rupanya, itulah kota yang hanya ada dalam rencana. Yakni, kota baru di lahan perkebunan karet PTPN VIII milik BUMN.

Awalnya kereta cepat dianggap kesempatan besar bagi PTPN VIII. Tidak masalah, sebagian lahannya disetorkan sebagai modal dalam PT KCIC. Tapi, nilai komersial lahan PTPN VIII akan menjadi berkali lipat.

Rupanya investor untuk membangun kota baru tidak kunjung didapat. PTPN VIII sendiri tidak punya cukup modal untuk mengembangkannya.

Maka, Kota Walini ditinggal. Kesempatan pun lewat.

KCIC pilih membangun Stasiun Padalarang. Yakni, di lahan stasiun lama. Di sebelah stasiun kuno bikinan Belanda.

Maka, di kompleks Stasiun Padalarang itu ada dua bangunan: klasik dan modern. Gaya Belanda lama dan gaya Tiongkok modern.

Yang juga berubah adalah stasiun pemberangkatan: Halim. Di lahan Bandara Halim Perdanakusuma milik TNI-AU. Seluas 18,6 hektare.

PT KCIC pun harus menyewa lahan tersebut. Jangka panjang: 50 tahun. Biaya sewanya, jangan kaget, Rp 1,16 triliun. Akan diterima negara. Keseluruhan biaya untuk pembebasan lahan pada proyek kereta cepat ini Rp 15 triliun.

Stasiun Halim sangat megah. Modern. Mirip yang di Tiongkok.

Saat saya mencoba KA cepat itu, stasiun belum sepenuhnya selesai. Pertamanannya belum jadi. Pertokoan dan perestorannya belum ada yang buka.

Tapi, menurut rencana, banyak resto terkenal buka di situ. Salah satunya favorit saya: Lanzhou Lamian. Yakni, mi dari provinsi muslim di Tiongkok: Provinsi Ganshu. Halal. Mi daging sapi.

Untuk ke Stasiun Halim, nantinya ada akses langsung dari jalan tol. Kemarin saya lewat akses itu. Belum sepenuhnya dibuka. Tidak ada tanda. Saya sempat terlewat. Terpaksa muter jauh di jalan tol.

Pulangnya, saya pilih menerobos jalan darurat. Masih berbentuk tanah uruk. Menuju jalan aspal di kompleks perumahan TNI-AU. Itulah jalur tercepat menuju Bandara Halim.

Letak Stasiun Halim berada di sebelah kiri jalan tol Cawang–Cikampek.

Maka, setelah beberapa kilometer dari stasiun, kereta cepat harus masuk terowongan. Panjangnya 1 km. Yakni, untuk menerobos bawah jalan tol.

Maka, ketika kereta cepat keluar dari terowongan itu, relnya sudah berada di sebelah kanan jalan tol. Lalu, hanya sekejap sudah sampai Purwakarta. Lalu, Padalarang. Total melewati 13 terowongan. Yang terpanjang adalah 4 km. Itulah terowongan terpanjang di Indonesia.

Yang juga di luar rencana adalah sulitnya membuat terowongan di jalur ini: tanahnya tidak keras. Gampang longsor. Harus ada intervensi ilmu pengetahuan.

Bukit-bukit yang akan dibor itu harus dibuat keras. Caranya: bukit-bukit itu harus banyak disuntik. Cairan yang disuntikkan adalah semen cair. Setelah bukit mengeras, barulah dibor untuk membuat terowongan.

Semua itu membuat biaya membengkak. Saya tidak pernah mendalami sisi keuangan KCIC. Saya tidak tahu persis seberapa membengkak. Juga, bagaimana mengatasinya.

Yang jelas, bisnis kereta cepat ini tidak menarik. Setidaknya bagi saya. Mungkin juga bagi Anda.

Relakah uang Anda ditanamkan ke sebuah bisnis yang modalnya baru akan kembali 30 tahun kemudian.

Bahkan bisa-bisa 50 tahun. Saya tidak mau.

Kenapa Tiongkok mau?

Saya tidak tahu. Yang jelas, sekarang ini kereta cepat Jakarta–Bandung jadi kebanggaan Tiongkok juga: sebagai contoh sukses program OBOR di Asia Tenggara.

Itu juga sekaligus membuat Amerika Serikat melotot: pengaruh Tiongkok kian merajalela di mana-mana.

Maka, di KTT G20 di India barusan, Presiden AS Joe Biden meluncurkan program spektakuler: membangun jalan pintas dari India sampai Arab Saudi. Lewat Pakistan, Iran, dan negara-negara Teluk. Itu akan diteruskan ke Turki. Lalu, ke Eropa.

Akankah berhasil seperti program OBOR? Terserah saja.

Kembali ke KCIC. Kalaupun ada satu saja yang saya kurang suka, itu adalah pemilihan desain eksterior kereta cepat. Saya lebih suka warna yang di Tiongkok. Atau warna Shinkansen yang di Jepang.

Perasaan saya, desain dan pilihan warna di sana terasa sangat futuristis.

Tentu ini sangat subjektif. Orang lain bisa saja lebih suka yang di Jakarta–Bandung. Menurut perasaan saya, boleh saja nuansanya merah, tapi tidak seperti itu.

Selebihnya: wuzzzzz....(Dahlan Iskan)

Kometar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 20 September 2023: Mega Jibao

Agus Suryono
HANYA KHAYALAN.. (2): "Subsidi Non APBN". Ini di Bandung. Seorang anak membuka surat yang baru diantar pengantar surat. "Ma. Alhamdulillah lamaranku diterima.." "Alhamdulillah.." "Berarti aku harus cari kos-kosan di Jakarta." "Jangan..". "Lho, terus bagaimana..?" "Di lajo aja, naik kereta dari Bandung". "Wah, capek dong". "Ya enggak lah. Naik kereta cepat kan hanya 45 menit sekali jalan. Itu lebih cepat. Daripada kamu tinggal di Bekasi, sekali jalan perlu 2 jam.." "Tapi bayar kereta nya bagaimana..? Sekali jalan 300 ribu. Pulang pergi 600 ribu. Berarti sebulan dikalikan 30. Sekitar 18 juta. Sedangkan gaji pertamaku ini hanya 12 juta..?" "Gpp. Mama kasih subsidi khusus untuk tiket keretanya.." "Terima kasih Ma.." ###Ha ha.. Subsidi. Bukan bersumber APBN. Subsidi sayang anak. Meski hanya khayalan..

Liam Then
Pak Menhub , Pontianak dikasih jembatan satu lagi lah, lokasi penyebrangan Ferry ASDP dekat Alun-Alun Kapuas ke Pasar Siantan ,diganti jembatan saja. Ini namanya saya usul , Jembatan Lancang Kuning. Menteri PUPR barusan kasih satu, jembatan duplikasi Kapuas I seharga 200m-an. Tapi itu lebih untuk orang di kawasan Tanjung Raya I dan II. Nah Menhub sumbanglah barang sebiji juga. Hehehe ... Kalau Siantan (Pontianak Utara) di hubungkan langsung dengan Alun-alun Kapuas dengan jembatan, saya ramal bakalan mantab untuk perkembangan Kota Pontianak, kasian orang Siantan, mau nyebrang ke Pusat Kota harus mutar jauh, kalau misal ada jembatan dua pusat ekonomi kota Pontianak bisa berpadu menjadi satu kawasan premium. Hmmmmm...apa saya salah todong ya? Apa todong Bang Midji dan Bang Edi aja?

MULIYANTO KRISTA
Artikel hari ini termasuk spesial menurut saya. Karena ada 5 foto sekaligus. Jarang sekali abah menampilkan foto sebanyak itu. Karena abah termasuk pelit soal foto. Sayang gak ditampilkan sekalian foto sate,gule dan sop kambingnya. Biar para pembaca bisa ikut sensasi menikmati makanan tersebut. Besok-besok kalau artikelnya ada acara kulineran tampilkan foto makanannya sekaligus ya bah. Biar seruuuuuuu .................

rid kc
Pak Jokowi segeralah diselesaikan itu kasus Pulau Rempang. Jangan sampai pak Jokowi meninggalkan luka di hati rakyat di akhir kepemimpinannya. Lihat itu isu ini semakin liar apalagi dekat dengan pilpres dan pileg. Gorengan isu itu akan semakin kencang kalau tidak segera diselesaikan. Biarlah masyarakat tetap berdiam di situ, sewakan lahan lain yang tidak ada warganya. Saya yakin warga mendukung jika aspirasinya ditampung. Jangan sampai gegara Rempang pak Jokowi jadi glempang. Pak jokowi jangan pakai kekerasan pakailah dialog dan musyawarah mufakat. Saya yakin pasti ada jalan keluar

Komentator Spesialis
Infonya biaya operasional kereta cepat per hari adalah Rp 2.8 milyar. Kalau harga tiket rata rata Rp 300.000, maka rata rata setiap hari harus angkut 9.333 penumpang yang setara dengan 32 rit perjalanan full penumpang. Pun itu hanya berbicara soal menutup kebutuhan basic menutupi biaya operasionalnya saja. Lalu darimana duit untuk bayar beban bunganya yang 3.4% anggaran kereta cepat yang Rp 112.5 Trilyun itu ? Bunga akan berbunga. Lalu apakah anda akan terus berbunga bunga untuk membayar harga sebuah kebanggaan semu ?

Jo Neca
Kami yang jauuuuh dari Pulau Jawa.Cukup bangga saja sebagai warga NKRI.Tetapi tolong lihat juga jalan kami.Begitu menyedihkan.Kami belum butuh kereta cepat.Biarlah kami santai di jalan berbatu.Karena di kampung apa yang mau kita kejar.Duit??Stok duit di kampung kami sedikit.Paling banyak yang 2000an.Itupun emisi 2016.Belum banyak yang Baru.Tetapi. Kami Bahagia.Itu pasti.

Jokosp Sp
Mikirin jalan antar propinsi saja masih belum?. kalah masih dengan jalan hauling road milik para penambang batu bara. Lebar - lebar, lurus - lusrus. Mulus - mulus karena dimaintenance tiap hari. Masih kalah mulusnya ayam pop.

Jokosp Sp
Tidak ada geronjalan sama sekali. Mulus. Lebih mulus dari paha ayam pop. Coba kalau berani menulisnya "lebih mulus dari paha ayam kampung", pasti Pak Pry protes keras "sudah tarekat tapi masih ngeres pikirannya". KCIC Jakarta - Surabaya akan selesai dalam 5 tahun?. Wah pintar juga Allan menjawabnya. Pintar berhitung dan memperhitungkan segi politiknya. Kepemimpinan yang 5 tahunan itu.

Udin Salemo
Selamat. Akhirnya selesai juga. Akhirnya operasi juga. Akhirnya jadi tanggungjawab pemerintah juga yang membiayai pakai pmn. Skema b to b sudah meroket. Semoga nanti tak banyak kena tangkap komisi anti rasuah 10-an tahun yang akan datang. Seperti pembelian gas itu. Hehehe... Sedap sekarang. Mana tahu ngeri 10 tahun lagi. Wahai rakyat mari nikmati kereta Yawan ini selagi gratis. 

Juve Zhang
Baru sadar nikmatnya KA cepat. LRT .MRT yg bebas macet. Mengapa Tiongkok mampu bangun MRT yg satu kota Shanghai saja 800 km.dan KA cepat sudah 36000 km????. Ya mereka tak ada korupsi. Pajak benar benar masuk kas negara. Keluar dari pajak Anggran pembangunan benar benar di gunakan. Saya kerja di bumn Tiongkok walau sebentar tahu persis tak ada yg bisa dan mau korupsi. Hukuman terlalu berat dan banyak yg bisa gantikan posisi seseorang. Orang pintar berjubel antri. DNA mereka DNA kejujuran .kerja.kreatif . Korupsi sudah jadi hal memalukan dan mengerikan .hanya beberapa yg sudah nekad dan bosan hidup yg masih berani korupsi.mungkin sudah penyakitan dan prediksi usia gak panjang lagi. Karena tembak satu butir peluru di kepala dulu suka di tayangkan di televisi bagi koruptor. Zaman sekarang mereka menikmati hasil tayangan itu. Kerja jujur nikmat bagi mereka. Budaya korupsi sudah hampir habis di Jepang.di Eropa. Di korea selatan. Dan di Tiongkok. Kadang di Jepang pejabat korupsi milih bunuh diri daripada di penjara. Malu atau Aib keluarga selayaknya di kubur mati begitulah bangsa bangsa maju peradaban nya. 

Juve Zhang
Tahun 19901 an saya backpackeran keliling Tiongkok lama dan jauh sekali.kadang satu tujuan sampai 4 hari di kereta . Tidur .makan.dan tidak mandi. Wkwkwkkw. Ya 4 hari tanpa mandi asyiiik juga. Zaman itu kereta Tiongkok 11/12 dengan KAI semua kereta kecepatan siput. Zaman itu Tiongkok masih miskin bin susah, lebih susah dari Indonesia. Mana mereka bisa mikir KA 350 km/jam. Rakyat masih miskin. Sepeda motor masih barang mewah. Sepeda kayuh BBM nasi lah jadi satu satunya kebanggaan keluarga. Punya sepeda BBM Nasi sudah pencapaian Wah. Masuk kelas keluarga menengah lah. Motor sudah keluarga kelas atas. Mobil mimpi siang bolong .wkwkwkwk..zaman itu mahasiswa Indonesia di belikan motor dan mobil buat Kuliah. Wkwkwkkw. Sebuah perbandingan ekonomi yg timpang. Di sana motor barang mewah disini motor angkutan mahasiswa kuliah wkwkwkkkw. Roda berputar Zaman berubah . Sekarang produksi mobil mereka 27 juta setahun. Mobil mirip sepeda kayuh 1990 an .mewabah. mereka bisa maju karena DNA mereka ingin maju dan makmur bersama. Disini 1990 an ada yg sudah beli pabrik mobil Lamborghini wkwkwkwk bukan punya mobil Lamborghini tapi dibeli malah pabriknya. Wkwkwkkw. Anda gak kebayang beli Lamborghini satu biji pun zaman dulu dan sekarang . Kecuali pak Bos kan. Wkwkkww

ACEP YULIUS HAMDANI
Alhamdulillah KCIC sudah beroperasi, saya punya usul bagaiamana kereta Jakarta-Bandung dijadikan Coummuter line, jadi ongkosnya lebih murah,kisaran 10-20 rebu dari Jakarta ke Bandung, sehingga orang seperti saya mau naek Kereta dan keretanya akan penuh karena ongkosnya murah, orang kerja di Bandung atau di Jakarta bisa pulang-pergi dan tingkat polusi turun drastis karena banyak yang naik kereta commuter line Jakarta-Bandung. Dengan jumlah penumpang yang banyak, PT KAI tidak akan rugi karena jumlah perjalanannya banyak dan penuh sesak, bisa 15 menit sekali. Untuk KCIC monggo bagi para pejabat, horang kaya dan yang perlu waktu cepat seperti orang yang punya selingkuhan di Bandung, dengan waktu 30 menit, bisa bertemu dengan tambatan hatinya, dengan tiket 300 rebu bukan hal yang mahal bagi yang butuh waktu dan butuh kehangatan ..wk..wk..wk 

Fiona Handoko
selamat pagi bpk je ka. rasanya baru saja bpk je ka "ngunduh mantu" di australia. sekarang sudah ngunduh cucu. hwa, congrats. selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp jo, bp jimmy dan teman2 rusuhwan. 3 pria irlandia sedang nge bir di sebuah pub. sambil bergunjing dan mengawasi pintu depan rumah bordil di seberang jalan. seorang pendeta muncul, celingak celinguk sebentar. lalu masuk ke rumah bordil itu. "tidakkah kamu lihat itu!" kata orang irlandia pertama. "bukankah aku selalu mengatakan, betapa munafiknya mereka." tidak lama setelah kata kata itu keluar dari mulutnya. terlihat seorang rabi tolah toleh sebentar di depan pintu rumah bordil. lalu buru buru masuk ke dalam. "satu lagi mencoba membodohi semua orang dengan khotbah khotbahnya." sungut orang irlandia kedua. mereka terus minum bir sambil mengolok olok pendeta dan rabi. hingga tiba tiba muncul pastur katolik mereka sendiri. setelah tengok kanan tengok kiri. masuklah pastur ke rumah bordil. "aah. marilah kita bantu pastur mendoakan. pasti salah satu gadis di sana ada yg meninggal." kata orang irlandia ketiga. 

Hari Purwanto
Jug ijag ijug ijag ijug....yang pasti ga kedengeran selama perjalanan Kercep yg relnya utuh (mesqipun dilas) dari jujung ke ujung, dan lagu ini juga ga bakalan disetel dlm sepur cepet ini...ndak dikiro ngece 

imau compo
Professor tetangga penulis feature ini menyebut Jawa Pos dan kawan-kawan adalah Dahlan Iskan dan Dahlan Iskan adalah bebek peking. "Saya gak pernah baca karena ramuannya sama saja," katanya. Kita kadang sulit menanggapi di ruang publik ini, khawatir teman-teman di sini tidak bisa membedakan negara Cina, warga negara Cina, warga negara Indonesia keturunan Cina dan seterusnya. Bukan hanya di sini, di Amerika juga demikian. Teman saya di sana bilang, banyak mahasiswa Cina di universitas terkenal di Amerika terpaksa memulangkan mahasiswa asal Cina atau warga negara keturunan Cina yg dipidana karena pencurian informasi sains. Sederhananya, Cina adalah pesaing semua negara termasuk Indonesia. Ada puluhan juta warga negara Cina yg bergerak di teknologi tinggi yg bersaing dengan Amerika, Jepang Korea dan Eropa. Ada ratusan juta warga negara Cina yg bergerak di bidang teknologi menengah yg bersaing dengan insinyur dari Turkiye, India dan beberapa negara Eropa. Ada ratusan juta warga negara Cina yg bersaing dengan mbok Jamu Indonesia sehingga intinya Meneer tumbang. Terakhir, tanah Abang juga tumbang, sesuai dengan sidak menteri Teten pagi ini. Persoalannya semua warga negara kita adalah pedagang kaki lima yg tidak paham ekonomi makro termasuk penulis feature ini. 

Mahmud Al Mustasyar
Setahu sy masyarakat Rempang tidak menolak investasi pabrik kaca; tapi menolak direlokasi. Pabrik kaca boleh didirikan, tanpa ada relokasi masyarakat melayu yg sudah mendiami pulau rempang sebelum kemerdekaan negeri ini.

Lukman Nugroho
Pak Dahlan minta tolong. Sesekali tulislah apa yang menjadi kekurangan kerjasama Indonesia dengan Tiongkok. Bisa fokus di kereta cepat ini. Atau disemua proyek. Termasuk tulis dong Pak soal resistensi masyarakat Rempang yang menolak berdirinya pabrik kaca itu. Saya tahu. Pak Dahlan sangat cinta dengan Tiongkok. Tapi, pada apa yang kita cintai. Sebaiknya kita katakan dari lubuk hati terdalam. Jika ada salah dan keliru. Tentu agar cintanya makin awet dan langgeng. Mohon maaf. Jika terkesan memerintah.

Johannes Kitono
Tulisan CHD dengan judul Mega Jibao lebih banyak membahas teknis kereta cepat Ja-Ban. Padahal seragam tentang Pramugari pasti lebih menarik daripada Pramugara. Dengan hanya melihat seragam Singapore Airlines ( S Q ) yang eye caching. Asosiasi langsung ke negara Singapore. Itulah selling point uniform di Airlines dunia yang bertahan paling lama.Kombinasi sarung dan kebaya yang senang dipakai perempuan di Asia. Diciptakan tahun 1968 saat Malaysia- Singapore Airlines masih belum talak tiga.Penciptanya adalah Pierre Balmain ( 1914 -1982 ) Designer top Raja Mode Perancis. Pramugari yang melayani penumpang berjalan anggun dengan lekuk-lekuk keindahan tubuhnya.Semua seragam adalah Taylor made, tidak ada size standar S- M - L .Mata laki-laki normal pasti fokus kesana kalau tidak ada isteri duduk disampingnya. Hasil riset Pierre Balmain ketika mendesain seragam ini. Sebagian besar penumpang SQ adalah laki-laki bisnis. Yang sering dinas keluar kota meninggalkan keluarganya.Umumnya laki-laki sendiri senang melihat sesuatu yang indah. Selalu timbul lamunan nakal. Melihat seragam yang lengket melekat ditubuh pramugari cantik. Pikiran langsung macam-macam.Seperti melihat lukisan wanita telanjang. S Q pasti bayar mahal untuk desain dan legacy Pierre Balmain yang tetap abadi. Kalau ada duda atau jomblo yang tertarik dengan Singapore Girl S Q. Inilah standarnya.Tinggi badan minimum 168 cm, tidak boleh ada tatto apalagi jerawatan. Pendidikan S 1/Diploma.Jadi high cost maintenance juga yah

Yellow Bean
Jadi teringat ketika menemani almarhum suami cuci darah di RSUD dengan peralatan mesin cuci darah yang sudah tua. Ketika suatu masa akreditasi maka almarhum suami menyampaikan harapan agar poli Hemodialisa mendapatkan mesin yang baru dan lebih layak agar pasien nyaman juga perawat bisa lebih semangat melayani pasien. Alhamdulillah usulan di terima dan tidak lama kemudian di datangkan 20an mesin baru secara bertahap dengan beberapa trainer yang mengajarkan pengoperasian mesin baru. Alhamdulillah tidak sampai berbulan-bulan para perawat bisa dengan cepat menguasai pengoperasian mesin yang canggih dan tentunya bahasa pengoperasiannya berbahasa Inggris. Semangat Indonesia walaupun bukan bahasa ibu dan bahasa sehari-hari tapi kita mampu menguasai teknologi tanpa harus kursus bahasa asing terlebih dahulu. Sugooiii 

yea aina
Versi lainnya: "Pak Dahlan, mohon maaf kami mendadak mengabarkan undangan ikut uji coba Ya-Wan besok pagi?" "Gakpapa, Kebetulan saya hari ini sudah di Jakarta, besok pagi kan acara itu". "Benar pak, besok pagi jam 09.00 WIB berangkat dari stasiun Halim. Kok bapak sudah di Jakarta, dalam rangka apa?". "Anda sudah tahu, saya harus memenuhi undangan KPK".

Leong Putu
"Selamat pagi Pak Dahlan, besok Pak Dahlan kami undang untuk ikut uji coba kereta cepat KCIC, apakah Pak Dahlan berkenan?" "Ndak bisa, Mas. Jadwal rapat saya besok full, tidak ada yang bisa ditunda". "Bareng para mentri lho, Pak". "Saya sibuk, Mas". "Gratis, Pak". "Ndak, Mas. Saya sudah biasa naik kereta cepat yang lebih cepat, berikan kesempatan ke yang lain saja". "Sampai Bandung, nanti rencana akan ada jamuan makan siang, di rumah makan yang menu utamanya kambing di dekat sana". "Berangkat jam berapa, Mas?" "Loooh, katanya sibuk rapat Pak?". "Gampang, Mas. Rapat bisa via zoom metting". "...hhhmmmmm". #behind the secene Mega Jibao

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 210

  • ghazian faris
    ghazian faris
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Wilwa
    Wilwa
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Fathir Ahsan
    Fathir Ahsan
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Liáng - βιολί ζήτα
      Liáng - βιολί ζήτα
    • imau compo
      imau compo
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Wilwa
      Wilwa
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Er Gham
      Er Gham
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Trifa Gustiyan
    Trifa Gustiyan
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Wilwa
      Wilwa
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Wilwa
      Wilwa
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu Shonnan
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Liam Then
      Liam Then
  • DeniK
    DeniK
    • Mahmud Al Mustasyar
      Mahmud Al Mustasyar
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Wilwa
      Wilwa
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Wilwa
      Wilwa
    • Liam Then
      Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Wilwa
      Wilwa
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Amat K.
      Amat K.
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Aidil Mashar
    Aidil Mashar
    • Wilwa
      Wilwa
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Riyono ,SKP
    Riyono ,SKP
    • alasroban
      alasroban
    • alasroban
      alasroban
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • Hari Purwanto
    Hari Purwanto
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Wilwa
      Wilwa
    • KEY
      KEY
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • agyan
    agyan
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Lutfi wae
    Lutfi wae
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • imau compo
      imau compo
    • imau compo
      imau compo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • imau compo
      imau compo
  • adi ya adi
    adi ya adi
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Hari Purwanto
      Hari Purwanto
    • Riyono ,SKP
      Riyono ,SKP
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Wilwa
      Wilwa
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Property Property
    Property Property
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Property Property
      Property Property
    • Wilwa
      Wilwa
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Wilwa
      Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • alasroban
      alasroban
  • Mukidi Teguh
    Mukidi Teguh
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • KawaiChoco _003
    KawaiChoco _003
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • alasroban
    alasroban
    • alasroban
      alasroban
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • imau compo
      imau compo