Jokowi Sentil Gubernur Bali Soal Baliho Ganjar-Mahfud dan Atribut PDIP Dicopot: Izin dan Netral Dong!

Jokowi Sentil Gubernur Bali Soal Baliho Ganjar-Mahfud dan Atribut PDIP Dicopot: Izin dan Netral Dong!

Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Dok. Sekretariat Presiden-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons cepat terkait polemik pencopotan baliho pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan wakilnya Mahfud MD, dan atribut PDIP di Gianyar, Bali.

Jokowi yang tengah di IKN, Kalimantan Tengah, menegaskan agar kepala daerah seperti Gubernur Bali untuk lebih berhati-hati dalam penataan atribut partai.

Dengan hebohnya pencopotan baliho Ganjar-Mahfud, PJ Gubernur Bali yang mengaku memberi instruksi, seharusnya izin terlebih dahulu kepada partai.

BACA JUGA:PDIP Geram, Jokowi Langsung Tanggapi Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Sampai Minta Pemda Begini

Jokowi juga menegaskan agar semua kepala daerah bisa bersikap netral

"Saya tadi memperoleh informasi dari gubernur provinsi Bali mengenai kemarin ada permindahan atribut partai dari lokasi di mana saya datang.

"ini perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemkot, pemerintah pusat, semua harus netral.

Ia menambahkan, "ASN semua harus netral. TNI semua harus netral. Polri semua harus netral.

BACA JUGA:Geramnya PDIP Baliho Ganjar-Mahfud di Bali Dicopot Jelang Kunker Jokowi: Ada yang Aneh!

"Oleh sebab itu, pemindahan beberapa atribut partai itu mestinya pemerintah kabupaten, kota serta provinsi minta izin kepada pengurus partai di daerah," tegasnya.

Jokowi memperingatkan bahwa saat ini masyarakat tengah masuk periode Pemilu 2024. Semua elemen harus menjaga sikap.

Katanya, komunikasi menjadi hal yang sangat penting saat ini agar tidak terjadi miskomunikasi.

"Berkomunikasi dengan pengurus partai di daerah. Jangan sampai nanti... terjadi miskomunikasi dan menjadikan semua tidak baik," tegasnya.

BACA JUGA:Bandara IKN Beroperasi Penuh Desember 2024, Jokowi: Dibangun Khusus Untuk Dukung IKN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: