Pidato Jokowi Tegas, Agresi Israel di Gaza Kejam, RS Indonesia Terancam: 190 Pemimpin Negara Tertidur

Pidato Jokowi Tegas, Agresi Israel di Gaza Kejam, RS Indonesia Terancam: 190 Pemimpin Negara Tertidur

Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin terkait isu peperangan di Gaza dengan menuntut keras agresi Israel-Foto/Telegram-

Indonesia mendukung penyelenggaraan KTT OKI dan tepat sekali ini dilakukan. Dan OKI mampu melakukan hal-hal yang konkret agar kekejaman Israel di Gaza segera dihentikan.

Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia dan 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satupun yang mampu menghentikan kekejaman ini.

Oleh karena itu, OKI hari bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian masalah ini.

Saya ingin sampaikan beberapa hal yang konkret.

Pertama, gencatan senjata harus dapat segera dilakukan. Tanpa gencatan senjata situasi tak akan membaik. Dan Israel gunakan narasi self defence dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil.

Ini tak lain sebuah kolektif punishment dan kita semua cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata.

Kedua, bantuan kemanusiaan harus dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus usulkan mekanisme bantuan yang sustainable. Indonesia juga kirim bantuan kemanusiaan dan ke depan akan tambahkan lagi.

Di sisi lain kondisi kemanusiaan memprihatinkan. RS Indonesia di Gaza utara terus jadi sasaran serangan Israel dan sudah kehabisan bahan bakar. Untuk itu Indonesia minta semua pihak untuk hormati hukum humaniter internasional.

Ketiga, OKI harus gunakan semua lini untuk tuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan.

Misal memberikan diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk selesaikan mandatnya. Dan terus mendorong advisory opinion di mahkamah internasional.

Keempat, OKI terus mendesak agar perundingan damai dimulai kembali segera demi terwujudnya two state solution dan menolak pemikiran one state solution karena pasti Palestina yang dikorbankan.

Jika memang mekanisme kuartet tak bisa diandalkan, maka OKI harus dorong proses negosiasi damai dengan format baru. Dan Indonesia bisa berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut

OKI harus bersatu, harus berada di garis depan menggunakan semua cara damai, semua pengaruh dan semua upaya diplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina.

Setelah dari Riyadh saya terjadwal hari Senin saya bertemu presiden Joe Biden melakukan kunjungan bilateral ke AS. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: