Ujung Lorong
Catatan Dahlan Iskan tentang Pilpres 2024.--
Hanya orang media yang ingin Pilpres dua putaran: berita politik yang panas punya banyak peminat.
Iklan politik juga terus diperlukan. Jumlah pelanggan meningkat, jumlah pemasukan membesar.
Itu dulu. Ketika media sosial belum segila sekarang.
Apakah orang media tetap seperti itu sekarang?
Rasanya tidak lagi.
Berita politik di media konvensional tidak sepanas di medsos. Iklan politik juga sangat minim. Harganya pun banting-bantingan.
Media sendiri lebih hati-hati dengan iklan politik. Harus dibayar lunas sebelum iklan dimuat. Media pernah kena tipu besar-besaran. Banyak iklan politik tidak dibayar. Pemilu pun berlalu. Untuk apa lagi bayar –terutama pemasang iklan yang ternyata tidak terpilih.
Pedagang, Anda sudah tahu: menginginkan satu putaran –terserah capres mana yang menang. Mereka percaya siapa pun yang terpilih tidak memengaruhi bisnis mereka.
Mereka membayangkan: kalau Pilpres dua putaran kapan mulai bekerja/berdagang. Dua putaran hanya membuat ketidakpastian kian panjang.
Ekonomi baru maju kalau ada stabilitas. Kian lama stabil kian maju ekonomi. Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura maju sekali setelah melewati masa stabil yang sangat panjang. Dua yang pertama berubah menjadi negara demokrasi setelah maju. Singapura tidak berubah biar pun sudah maju.
Kita berada di lorong gelap atau sudah melihat cahaya di ujung lorong sana?
Itulah dua sisi pandangan: negatif dan positif.
Saya setuju perusuh Disway di komentar terpilih hari ini: kita berada di terowongan. Itu sikap realistis. Bukan positif, bukan negatif.
Sejak Pilpres langsung tahun 2004 kita berada dalam kondisi stabil. Sudah hampir 20 tahun kita stabil. Sudah cukup panjang. Capaian kita sangat lumayan –meski tidak secepat Taiwan dan Korea Selatan.
Kalau bisa stabil lagi 10 tahun ke depan, stabilitas kita cukup panjang: 30 tahun. Sama panjang dengan masa stabil di zaman Pak Harto. Berarti kita hebat: bisa stabil selama 30 tahun dalam keadaan demokrasi –dengan segala kekurangannya.
Apakah kita akan bisa tetap stabil selama 10 tahun ke depan?
Dulu sempat ada kekhawatiran ganti presiden akan membuat tidak stabil. Apalagi presiden yang terpilih beda partai. Beda gaya. Beda pula model kepemimpinannya. Toh Indonesia tetap stabil.
Maka siapa pun capres yang terpilih seharusnya tahu: menjaga stabilitas itu sangat penting. Kalau 10 tahun ke depan bisa tetap stabil kita kini tidak hanya sedang berada di lorong tapi sudah melihat cahaya di ujung lorong.
Cepatlah Pilpres berlalu.
Masukilah Istana kepresidenan. Ingatlah pelajaran: jaga stabilitas.(Dahlan Iskan)
Follow WA Channel Harian Disway--
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Edisi 11 Februari 2024: Lorong Gelap
Amat K.
Setiap lorong punya ujung. Lorong gelap sekalipun. Ada cahaya di ujungnya. Asal bisa bertahan dan terus berjalan
Afa
Di terowongan gelap nan gulita. Secercah cahaya menyeruak diujung sana. Gembira tak terkira. Sebentar lagi bisa melihat dunia. Di puncak bukit yang kering kerontang. Sebuah lubang besar mengangkang. Gembira luar biasa. Sebentar lagi bisa memuaskan dahaga. Yang dibawah mencari terang Yang diatas ingin berlindung Yang dibawah berharap menang Yang diatas tak juga tenang
Handoko Luwanto
11:35:45am WIB 132Komen=64utama+68REPLY dari 35Prusuh ♢Urutan↕Komen➜Nama Time ∇130↓u➜iya nok 12m ∇125↓u➜Udin Salemo 28m ∇123↓u➜ⓘⓨⓐ ⓝⓞⓚ 47m (Pedang Keramat Jirolu) ∇127↓R→Lagarenze 1301 18m ∇129↑R→Lagarenze 1301 15m ∇132. R→iya nok 11m ∇121↓u➜iya nok 52m ∇120↑u➜Amat K. 57m ∇118↓u➜iya nok 1j △131↑R→M.Zainal Arifin 11m ∇117↑u➜Zaki Tian✏️ 1j ∇116↑u➜iya nok 1j ∇115↑u➜Amat K. 1j ∇114↑u➜iya nok 1j ∇113↑u➜Jo Neca 1j ∇112↑u➜AnalisAsalAsalan 1j ∇109↓u➜Lagarenze 1301 1j △110↓R→Jo Neca 1j △111↑R→Jo Neca 1j ∇108↑u➜Lagarenze 1301 1j ∇102↓u➜Jo Neca 2j ∇107↑R→Xiaomi A1 1j △122↑R→Jo Neca 47m ∇101↑u➜Jimmy Marta 2j ∇100↑u➜M.Zainal Arifin 2j ∇106↑R→Xiaomi A1 1j ∇98↓u➜Ponsel Pro 2j △99↑R→M.Zainal Arifin 2j △128↑R→ikhwan guru sejarah 15m ∇85↓u➜Suhan Al-Fasuruanie 2j ∇84↑u➜Eliza Khumairo✏️ 2j ∇77↓u➜Kak Idam 3j ∇97↑R→Ponsel Pro 2j ∇73↓u➜Handoko Luwanto 3j ∇83↑R→Jokosp Sp 2j ∇72↑u➜Jokosp Sp 3j ∇96↑R→Ponsel Pro 2j ∇105↑R→Amat K. 1j △119↑R→Amat K. 59m ∇70↓u➜Udin Salemo 3j ∇69↑u➜Ⓐⓜⓐⓣ Ⓚ. 3j (Tongkat Perkasa Kamasutra) △74↓R→Jokosp Sp 3j ∇94↓R→Ponsel Pro 2j △95↑R→Ponsel Pro 2j ∇104↑R→Amat K. 1j ∇66↓u➜djokoLodang 3j ∇93↑R→Ponsel Pro 2j ∇64↓u➜Leong Putu 3j △71↑R→Udin Salemo 3j △124↑R→Jo Neca 39m ∇62↓u➜Ummi Hilal 3j △63↑R→Ummi Hilal 3j ∇61↑u➜Mirza Mirwan 3j △65↑R→Mirza Mirwan 3j ∇68↑R→Udin Salemo 3j ∇60↑u➜Udin Salemo 3j △78↓R→DeniK 3j ∇80↓R→Jokosp Sp 3j ∇91↓R→Ponsel Pro 2j △92↑R→Xiaomi A1 2j △103↑R→Udin Salemo 1j ∇56↓u➜Duwi eko Setiyo gomo 4j ∇55↑u➜Xiaomi A1 4j ∇90↑R→Ponsel Pro 2j ∇53↓u➜Rizal Falih 4j ∇58↓R→M.Zainal Arifin 3j ∇52↑u➜ikhwan guru sejarah 4j △59↑R→M.Zainal Arifin 3j △75↓R→Handoko Luwanto 3j △79↑R→DeniK 3j ∇89↑R→Ponsel Pro 2j △126↑R→ikhwan guru sejarah 18m ∇51↑u➜Xiaomi A1 4j ∇82↑R→Handoko Luwanto 2j ∇88↑R→Xiaomi A1 2j ∇50↑u➜Mirza Mirwan 4j ∇47↓u➜Xiaomi A1 5j ∇42↓u➜M.Zainal Arifin 5j ∇41↑u➜Handoko Luwanto 5j ∇40↑u➜mamat 5j △67↑R→djokoLodang 3j ∇87↑R→Ponsel Pro 2j ∇39↑u➜Lagarenze 1301 5j △57↑R→M.Zainal Arifin 4j ∇38↑u➜Handoko Luwanto 5j ∇33↓u➜Gregorius Indiarto 5j △86↑R→Ponsel Pro 2j ∇29↓u➜Duwi eko Setiyo gomo 5j ∇28↑u➜Duwi eko Setiyo gomo 5j ∇27↑u➜Handoko Luwanto 5j ∇25↓u➜Gregorius Indiarto 6j ∇23↓u➜Lagarenze 1301 6j ∇45↓R→Handoko Luwanto 5j ∇22↑u➜djokoLodang 6j ∇20↓u➜AHLUL HIDAYAH 6j △30↓R→Duwi eko Setiyo gomo 5j ∇44↑R→Handoko Luwanto 5j ∇19↑u➜Nimas Mumtazah 6j △26↑R→MULIYANTO KRISTA 6j △31↓R→Duwi eko Setiyo gomo 5j ∇49↑R→Leong Putu 5j △76↑R→Handoko Luwanto 3j ∇17↓u➜Rofi^udin 6j △21↑R→M.Zainal Arifin 6j ∇16↑u➜AnalisAsalAsalan 6j △24↑R→AnalisAsalAsalan 6j ∇37↑R→mamat 5j △43↑R→Handoko Luwanto 5j ∇14↓u➜DeniK 6j △48↑R→Handoko Luwanto 5j ∇13↑u➜djokoLodang 6j ∇11↓u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 6j △46↑R→Handoko Luwanto 5j ∇10↑u➜rid kc 7j △15↑R→DeniK 6j ∇8↓u➜Legeg Sunda 7j △9↑R→Legeg Sunda 7j ∇7↑u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 7j ∇6↑u➜nur cahyono 7j △12↑R→nur cahyono 6j ∇5↑u➜Rachmad Saleh 7j △32↑R→Duwi eko Setiyo gomo 5j ∇4↑u➜Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺 7j △34↓R→Duwi eko Setiyo gomo 5j ∇3↑u➜Rizal Falih 7j △35↓R→Duwi eko Setiyo gomo 5j △54↑R→Rizal Falih 4j 1↓u➜M.Zainal Arifin 7j △2↑R→M.Zainal Arifin 7j △18↑R→M.Zainal Arifin 6j △36↑R→Duwi eko Setiyo gomo 5j △81↑R→M.Zainal Arifin 3j urutan sebelumnya(♢) & sesudahnya(↕) ada di atas/bawahnya
Jokosp Sp
Hari ini si Palui tasungsung datang ke acara arisan kaluarga. Abah Haji sebagai tuan rumah batakun di muka lawang "napa Lai ikam songsong banar datangnya?". Heehhhh Bah ae.....hati lagi sanang sakalian maantar binik wan silaturahmi lawan pian jua. "Sanang apa Lai, dapat angpaukah sudah dari caleg?". Kadak Bah ae.....ulun biar kaya ini tahu dah hukum terima sogokan nang kaya itu. Kadak halal Bah ae itu". Wahhhhh pintar jua wah ini ikan Lai?. Terus apa yang bikin ikam himung dari tadi?. "Gigi ulun ni sabuting tanggal yang di bawah Bah ae". Terus napa gigi tanggal malah ikam himung, bukannya bingung harus nukar ka tukang gigi?. "Nah justru itu, semalam gigi ulun tanggal, pas malam Jum'at semalam ulun kadak ingat kalau gigi ulun tu tanggal sabuting". "Pas ulun handak binik jua lagi handak, wah momennya pas kalo Bah?". Terus?. "Waktu ulun lagi manyusu ke binik, napa binik manggarinjal-manggarinjal kadak seperti biasanya". "Binik batakun lirih: napa Lai wayah ini sedotan ikam manggalinjing banar". "Binik kadak tahu ulun juga kadak tahu, ternyata puting susu binik takapit di gigi yang tanggal tadi". "Pas tasadot tadi itu sabanrnya tatarik wan takapit gigi". Abah haji hanya tasanyum dikulum haja. Palui tahu kalau gigi haji dah diganti gigi palsu, mana bisa lagi mangapit punting susu......wkwkwkwkwkwkw.
Mirza Mirwan
OBROLAN DI SERAMBI MASJID (1) Panas yang menyengat membuat kami, saya dan Mas Sekcam, "awang-awangen" untuk pulang seusai Dhuhur. Kami ngobrol di serambi masjid bersama Man Sodik, marbot, dan dua anak muda yang saya suka lupa namanya -- Fandi dan Fakur. "Kayaknya pilpres lusa satu putaran atau dua putaran, Pak?," tanya Mas Sekcam. "Wah, Allah yang lebih tahu, Om," jawab saya. "Secara pribadi njenengan pilih satu atau dua putaran, Pak?" tanyanya lagi. "Ya satu putaran dong, Om, hemat anggaran. Om tahu sendiri, anggaran untuk KPPS di satu TPS saja Rp8,5 juta (Ketua KPPS Rp1,2 juta, 6 anggota KPPS masing² Rp1,1 juta, Linmas Rp700rb). Padahal seluruh Indonesia ada 820-an ribu TPS. Anggarannya hampir Rp7 triliun untuk KPPS saja. Belum untuk PPS, PPK, Panwas kel/desa, Panwas kecamatan. Belum lagi untuk 3000-an TPS di luar negeri yang honornya Rp6,5 juta untk Ketua KPPS, Rp6 juta untuk anggota, dan Rp4,5 juta untuk Linmas. Bisa belasan triliun anggaran bisa dihemat." "Kalau satu putaran berarti 02 ya, Pak?" tanya Fakur, mahasiswa UIN Walisongo semester 6. "Ya pasangan mana yang dikehendaki Gusti Allah, Mas. Bisa 02, 03, atau 01." "Kalau dua putaran, selain 02 pasangan mana yang masuk, Pak?," Fandi yang mahasiswa Politeknik Transportasi Darat ikut bertanya. "Kita tunggu saja nanti, Mas." "Menurut feeling njenengan, Pak?" kejar Mas Sekcam. "Feeling is a dangerous guide, Om." Man Sodik nyengir sambil garuk-garuk kepala.
Leong Putu
Legenda cerita jaman dahulu/ Cerita rakuat sarat akan makna/ Semoga 14 februari cepat berlalu/ Sudah gak kuat saya dibuatnya/ ... 365_mantun Februari.
Handoko Luwanto
⠀⠀⠀⠀⠀⢀⣀⣀⣀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠰⡿⠿⠛⠛⠻⠿⣷⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⣀⣄⡀⠀⠀⠀⠀⢀⣀⣀⣤⣄⣀⡀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⢸⣿⣿⣷⠀⠀⠀⠀⠛⠛⣿⣿⣿⡛⠿⠷⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠘⠿⠿⠋⠀⠀⠀⠀⠀⠀⣿⣿⣿⠇⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠈⠉⠁⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⣿⣷⣄⠀⢶⣶⣷⣶⣶⣤⣀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⣿⣿⣿⠀⠀⠀⠀⠀⠈⠙⠻⠗⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⣰⣿⣿⣿⠀⠀⠀⠀⢀⣀⣠⣤⣴⣶⡄⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⣠⣾⣿⣿⣿⣥⣶⣶⣿⣿⣿⣿⣿⠿⠿⠛⠃⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⢰⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⡄⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⢸⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⡁⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠈⢿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⠁⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠛⢿⣿⣿⣿⣿⣿⣿⡿⠟⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠉⠉⠉⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
Lagarenze 1301
Seorang pesimis melihat terowongan yang gelap. Seorang optimis melihat cahaya di ujung terowongan. Seorang realis melihat kereta sedang berjalan di terowongan. Masinis kereta melihat 3 orang idiot berdiri di atas rel.
Lagarenze 1301
Masih ingat Malala Yousafzai, gadis kecil dari Lembah Swat, Pakistan, yang ditembak oleh tentara Taliban hingga koma 10 hari, dan belakangan meraih Nobel Perdamaian? Dia berkicau di X tentang hasil Pemilu Pakistan. Ia berkata, "Kita harus menerima keputusan para pemilih dengan lapang dada. Saya berharap para pejabat terpilih, baik di pemerintahan atau partai oposisi, akan memprioritaskan demokrasi dan kesejahteraan bagi rakyat Pakistan." Malala yang lahir 12 Juli 1997 menjadi simbol perjuangan perempuan untuk pendidikan dan demokrasi. Tulisannya tentang perempuan sukunya yang dikekang oleh tentara Taliban, saat dia masih berusia 15 tahun, membuat hidupnya nyaris berakhir. Pada 9 Oktober 2012, Malala ditembak di kepala dan di leher oleh kelompok bersenjata Taliban. Saat itu, dia sedang di atas bus sekolah dalam perjalanan pulang. Dia sempat dirawat di Pakistan sebelum akhirnya diterbangkan ke Inggris untuk dirawat di rumah sakit di Birmingham. Malala menerima Nobel Perdamaian (bersama Kailash Satyarthi) pada 10 Oktober 2014, saat dia masih berusia 17 tahun. Kini, Malala (26) sudah menyelesaikan pendidikan di Universitas Oxford Inggris dan sudah menikah.*
ikhwan guru sejarah
China sesungguhnya gak otoriter banget. Model satu partai dan meritokrasi sistemnya justru membuat China berkembang pesat. Tidak sembarang orang bisa menjadi anggota PKC dan tidak sembarang orang bisa menjadi pejabat publik. Ada ujian tertulis untuk jadi pejabat publik, dan juga akan dinilai oleh rakyat di wilayahnya bagaimana dia bekerja. Jadi ketika mereka naik jabatan sampai ke pusat pasti orang yang benar-benar teruji dan berprestasi. Lha kita... asal ada duit bisa jadi anggota legislatif dimanapun ..
Handoko Luwanto
Pilih opsi kedua. Lha, buat apa berdemokrasi jika kelaparan di mana-2 :-) Biar politik jadi urusan para elit, yg penting kesempatan berbisnis & lapangan kerja terbuka luas tak terbatas. Sperti juga "buat apa pemerataan jika rata-rata miskin kelaparan". Biar terjadi ketimpangan, yg penting lapisan terbawah terjamin kebutuhan pokok material spiritualnya. "Buat apa sibuk milih warna kucing, yg penting kucingnya bisa menangkap tikus".
Rizal Falih
Pakistan, menjadi salah satu contoh negara yang elit politiknya bertikai sendiri, dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat. Sehingga Pemilu yang seharusnya memberikan kepastian politik justru menambah ketidakpastian. Ditengah kondisi ekonomi Pakistan yang sedang morat-marit. Indonesia sepertinya jauh dari itu. Setidaknya sampai dengan hari ini. Meski suhu politk panas, namun tidak menimbulkan keributan yang berarti di tengah masyarakat. Kita sudah lebih dewasa, mamandang perbedaan pandangan politik. Hampir tidak ada berita gesekan yang menimbulkan korban yang berarti, selama proses kampanye berlangsung. Kebisingan dan pertikaian hanya terjadi di kolom komentar media sosial. Namun dilapangan, semua tampak akur-akur saja. Baik-baik saja. Masa kampanye justru menjadi lahan untuk mencari rezeki bagi para pelaku usaha kecil, pedagang. Mungkin juga masyarakat kecil yang bisa meraup uang dan bantuan sosial dari para calon legislatif yang menggunakan jasa mereka dalam berkampanye. Hari Sabtu kemarin adalah masa terakhir kampanye. Dua kampanye besar berlangsung di Jakarta. Sama-sama dihadiri oleh ribuan masa. Masing-masing pendukung fanatiknya. Semua berlangsung damai. Sama sekali tidak terjadi pertikaian. Saling ejek hanya ada di media sosial. Hari ini samapai dengan dua hari kedepan adalah masa tenang. Jika suasana ini bisa terus dijaga sampai dengan Pemilu berakhir. Saya optimis, Indonesia menjadi negara maju, sepertinya bukan hanya menjadi impian belaka. Maju Indonesia.
Udin Salemo
Di kampung saya di Sumbar sana juga terjadi anomali. Tahun 2019 Gerindra boleh berbangga sebagai pemenang pemilu tingkat daerah. Tapi gubernur terpilih sudah 3x periode berasal dari pks. 10 besar urutan pemenang pemilu Sumbar 2019: - gerindra 20,56% - pan 15,12% - demokrat 13,6% - pks 13,06% - nasdem 7,57% - golkar 7,41% - ppp 5,2% - pdip 4,92% - pkb 3,26% - partai berkarya 2,04% Untuk pemilu tahun 2024 ini secara kasat mata (tak butuh survey) dan getok tular, sudah bisa diprediksi 3 besar pemenang pemilu Sumbar: 1. pks, 2. nasdem, 3. pan. pan masih termasuk yang unggul karena pemilih lebih melihat caleg. bukan lihat partai.
Xiaomi A1
Klo Jatim ada karakteristik tersendiri, hasil pileg gak selalu sinkron ama hasil pilgub.. Hasil Pileg Jatim 2019 - pdip 4,3jt - pkb 4,2jt - gerindra 2,4jt - golkar 2,2jt - Nasdem 2,1jt - Demokrat 1,8jt - PKS 862rb Hasil Pilgub Jatim.. - Gus Ipul & Puti Guntur (pdip, pkb, gerindra, pks) - Khofifah & Emil (Selain 4 partai diatas) Terkait pilgub jatim, untuk menebak arah anginnya mungkin bisa melihat teman baik Abah yg pernah jadi gubernur dua periode ada di sebelah mana..
Mirza Mirwan
Kecurigaan ketua PPP, Bilawal Bhutto, sebelum pemilu tempo hari barangkali benar: Nawaz Sharif akan menekan pemeeintah untuk mempengaruhi hasil pemilu. Dalam Form 45 yang dipegang Yasmin Rashid, caleg Azad (Ind. PTI) itu memenangi kursi dari dapil NA-130 Lahore. Tetapi dalam Form 47 yang dikirimkan ke ECP, keadaannya berubah. Pemenangnya adalah Nawaz Sharif. Dan kemarin lewat pengacaranya Uyasmin Rashid menggugat Nawaz Sharif ke Pengadilan Tinggi Lahore. Tapi Nawaz Sharif bukan satu-satunya caleg dari PML-N yang digugat. Masih ada beberapa yang lain. Salah satunya adalah putri Nawaz sendiri, Maryam Nawaz yang versi Form 47 memanangi dapil NA-119 Lahore III. Ia digugat Shgehh
Amat K.
Masa tenang Masa yang tenang Calon-calon yang tidak tenang
Jokosp Sp
Satu Partai Satu Keluarga. Jadi sebuah judul yang menarik. Saya agag lambat mengerti, ternyata kawan supplier mobil rental sudah benar-benar jadi boss. Lama tidak berhubungan karena sudah 20 tahun terpisah karena saya yang sering mutasi kerja dari daerah A ke B ke C dan ke D. Benar-benar jadi boss, karena mobil rentalnya dari yang Mitsubishi Pajero 4x4, Toyota Hilux 4x4 sampai Bus Karyawan dengan jumlah yang ratusan. Ternyata setelah jadi boss rental sekarang jadi ketua sebuah partai. Dan hebatnya lagi istri (istri keduanya yang 5i) jadi anggota DPRD di partai yang sama. Ternyata masih ada hebat berikutnya, si anak gadisnya yang 5i ikut jadi anggota DPRD di partai yang sama. Jadi ini partai politik apa politik partai, atau partai keluarga, atau politik keluarga?. Sampai ada goyonan di lingkungan banjar, kata si Palui "ahhhh jangan-jangan kaina binik yang ka tiga lawan yang ka ampat dijadikan anggota DPRD di partai yang sama jua?". "Apakah ini yang dingarani demokrasi?". "Kadak lebih cucuk dingarani haja demokrasi duwid". "Duwid yang berkuasa".
Handoko Luwanto
Sambil jaga TPS, jangan lupa juga input data hasil Pilpres ke internet. Jika KPU punya app SIREKAP, sy punya app CodingMe, yaitu di : https://codingme.id (bagi pengguna Hp) ...atau... https://codingme.id/k (bagi pengguna laptop) Bebas diinput oleh khalayak luas di Indonesia maupun luar negeri, tanpa perlu login. Latar Belakang : Menyambut gelaran pesta demokrasi 5 tahunan, yaitu Pilpres 2024. Tujuan : Memberi kesempatan kepada netizen berperan dalam Pilpres 14 Feb 2024. Untuk mengisi sendiri ke web ini hasil perolehan suara di TPS masing-masing. Ketika data perolehan suara pilpres diumumkan petugas KPPS. Sehingga secara online hasil pilpres bisa segera dimonitor. Jadi sejak hari ini s/d 13 Feb 2024 netizen dipersilakan melakukan tes input. Nanti pada awal 14 Feb 2024 data tes input ini akan direset. Sambil menunggu netizen mengisi data sesungguhnya sejak hari H itu.
ikhwan guru sejarah
Menurut saya dulu seharusnya Indonesia milih Monarchi Parlementer. Jadi kalau ada konflik antar kekuatan politik ada yang menengahi, kayak Malaysia kemarin.
Ponsel Pro
Negara asia selatan dan tenggara itu ga cocok dengan gaya parlementer, bakal kacau terus. Kita aja dulu waktu parlementer, berlarut-larut, untung ada dekrit 5 juli.
M.Zainal Arifin
Nyanyian rakyat di Pemilu 1955: Palu arit PKI. Bintang sabit Masyumi. Segitiga kepala banteng PNI. Tatkala usia ku 4 tahun.
Jo Neca
Om Xiaomi A1..Apakah perlu melakukan survey ke para perusuh.Pertanyaannya apakah pak Bos berani atau tidak.Jawaban cukup Ya atau Tidak.hahhaaa Hasilnya bisa di muat di kolom komentar .
Lagarenze 1301
Nama dua bersaudara ini pasti sempat bikin Panitia Pemungutan Suara (PPS) meragu. Bagaimana tidak, nama mereka hanya satu huruf dan dua huruf. Yang satu huruf namanya Q. Kakaknya dua huruf, namanya LY. Mereka warga Pekalongan, Jawa Tengah, dan punya hak suara di Pemilu 2024 ini. Dalang dua nama unik ini tak lain ayahnya sendiri, Achyani. Katanya Q itu berarti Queen, sedangkan LY berarti loyo, karena lahirnya pas krisis ekonomi yang berimbas ke perekonomian keluarga yang juga jadi loyo. Nama unik pemilih pada Pemilu 2024 juga pernah diungkapkan anggota KPU Betty Epsilon Idroos, beberapa waktu lalu. Ada pemilih di Yogyakarta yang namanya satu huruf, Y. Ada juga warga Sumbar yang hanya dua huruf, Ii. Nama itu resmi tercantum di KTP. Di tempat lain, Magelang, ada pemilih yang namanya dua huruf, Mi. Sedangkan suaminya bernama Senin. Nama-nama unik itu tercantum di KTP setidaknya tahun pembuatan 2021 ke bawah. Mulai 21 April 2022, warga tidak bisa lagi membuat KTP dengan nama unik satu atau dua huruf. Atau panjang sekali. Sudah ada aturan baru mengenai pencatatan nama di sejumlah dokumen kependudukan, termasuk KTP. Permendagri Nomor 73/2022 antara lain mengatur pencatatan nama di KTP: 1. Mudah dibaca, tidak bermakna negatif, dan tidak multitafsir. 2. Jumlah huruf paling banyak 60 huruf termasuk spasi. 3. Jumlah kata paling sedikit 2 kata.*
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Kereta api di Pakistan. Dalam satu kompartemen duduk 4 orang: seorang gadis, seorang perempuan tua, seorang mahasiswa, dan seorang tentara Taliban. Kereta masuk ke dalam terowongan, dan sesaat semuanya gelap. Sebuah ciuman terdengar, diikuti dengan tamparan. Kereta keluar terowongan dan terang kembali. Tentara Taliban terlihat menggosok pipinya yang memerah habis kena tampar. Perempuan tua itu berpikir, "Tentara Taliban yang kejam itu mencium si gadis dan mendapatkan apa yang pantas diterimanya." Gadis itu berpikir, "Si bodoh itu mencoba menciumku, tapi malah mencium perempuan tua itu." Tentara Taliban itu berpikir, "Mahasiswa nakal itu mencium si gadis, dan gadis itu mengira aku yang melakukannya." Mahasiswa itu berpikir, "Yes, berhasil dengan baik, aku mencium punggung tanganku sendiri dan menampar keras tentara Taliban itu."
Zaki Tian
Pada tanggal 30 desember lahirlah seorang anak yang ingin mengenal akan budaya Keagamaan,,dia tidak tau apa apa kecuali Keislaman dalam dirinya yNg dipertanyakan
iya nok
d lingkungan saya kl ada pilihan kepala desa,,, malam sebelum coblosan ada yg menyendiri d luar desa utk menanti/mengamati pulung jatuh ke rumah calon yg mana.. saya sendiri blm pernah melihat pulung itu kayak apa... tp teman saya (katanya) pernah melihat pulung. trus dia taruhan (glek) dia mmg menang taruhan dgn asas dasar pulung yg dia lihat jatih ke rumah calon yg dia perkirakan. Repotnya kl calon ada 2 rumahnya bersebelahan ato berhadapan. trus piye carane ngamatke,, lha wong ngamatine pulung d luar desa.. wkwkwk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
Komentar: 368
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google