Dua Pertiga Penderita Kanker Payudara Terdeteksi saat Sudah Stadium 3

Dua Pertiga Penderita Kanker Payudara Terdeteksi saat Sudah Stadium 3

Ilustrasi Kanker Payudara-Semakin dini terdeteksi peluang kesembuhan semakin tinggi-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Deteksi dini penyakit kanker payudara dapat meningkatkan angka harapan atau peluang hidup.

Sebaliknya, jika terlambat ditangani, justru akan membuat kondisi pasien semakin sulit diobati. 

Dalam Asia Pacific Breast Cancer Summit (APBCS) 2024, Ahli Kesehatan Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, salah satu dokter ahli dari MRCCC Siloam yang menjadi panelis dan pembicara yang mengangkat topik “Standards of Care in Early TNBC (Triple-negative breast cancer)” atau standar perawatan pada kanker payudara triple-negative.

Menurutnya, kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum ditemui di seluruh dunia dan menjadi penyebab utama kematian di kalangan wanita. 

Di Indonesia sendiri, Data Kementerian Kesehatan RI menyebutkan sebesar 70% pasien kanker payudara telah memasuki stadium 3 saat terdeteksi. 

BACA JUGA:13 Oktober Hari Apa? Ada No Bra Day, Gerakan Waspada Kanker Payudara

Padahal, prognosis kemungkinan hidup pasien kanker payudara rata-rata dalam 5 tahun bisa mencapai 90-95% pada Stadium 1, 70-75% Stadium 2, serta 10-25% Stadium 3 dan 4. 

“Meskipun prevalensinya tinggi, deteksi dini dan perawatan yang tepat dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini secara signifikan.  Tingginya angka prevalensi kanker payudara menunjukkan pentingnya deteksi dini, baik secara mandiri maupun medis,” ucapnya. 

Lebih lanjut Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM mengatakan, mengenai standar perawatan pada kanker payudara triple-negative, mulai dari kasus-kasus menantang dalam penyakit kanker payudara HER2-positif (misalnya perubahan status reseptor dari penyakit preop ke penyakit residu, Brain Mets, dan lain-lain), kasus-kasus TNBC yang paling sering ditemui di Indonesia, hingga permasalahan yang menantang dalam kasus kanker payudara HR+ve.

RS Siloam Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center Semanggi (MRCCC), menjadi official healthcare partner dalam penyelenggaraan Asia Pacific Breast Cancer Summit (APBCS) 2024. 

Pertemuan yang telah berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 Maret 2024  lalu di Nusa Dua Convention Centre, Bali, Indonesia tersebut, menghadirkan para ahli dan peneliti global, regional, dan lokal untuk meningkatkan perawatan pasien kanker payudara, sesuai dengan temanya “Reaching New Heights in Breast Cancer Care”.   

Menurut Dr. Shaheenah Dawood, Ketua Penyelenggara APBCS 2024 mengatakan, selama lebih dari 12 tahun, APBCS telah berkembang menjadi platform utama di bidang manajemen kanker payudara di kawasan Asia Pasifik.

BACA JUGA:Bersiap Untuk Indonesia Goes Pink (IGP) 2023, Peduli Kanker Payudara dengan Pink Carnival

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads