Tegas! MUI Minta Perbedaan Awal Ramadhan 1445 H Tak Berujung Ribut: Jangan Saling Marah

Tegas! MUI Minta Perbedaan Awal Ramadhan 1445 H Tak Berujung Ribut: Jangan Saling Marah

Ilustrasi. Kendati terjadi perbedaan awal Ramadhan 1445 H, MUI meminta masyarakat tak berujung ribu-Foto/Freepik-

Akan tetapi, Abdul Khaliq mengatakan, seandainya sore ini rukyat bisa terlihat di salah satu wilayah Indonesia dan pihak tersebut berani disumpah, maka 1 Ramadhan jatuh di hari Senin, 11 Maret 2024.

Jika hilal tidak terlihat karena posisinya dibawah 3 derajat karena selama prosesi berlangsung terhambat kondisi cuaca, maka awal puasa dimulai pada hari Selasa, 12 Maret 2024.

"Berarti kalau hari ini tidak terlihat tarawihnya malam selasa," paparnya.

Lebih lanjut Abdul Khaliq Sholeh menambahkan, pihaknya menggunakan hadist rasul yang mengatakan, "Berpuasalah kalian dengan melihat hilal dan berbukalah (mengakhiri puasa) dengan melihat hilal. Bila ia tidak tampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya'ban menjadi 30 hari" (HR Bukhari dan Muslim)."

BACA JUGA:Kisah Inspiratif UMKM 'Mamah Muda' Naik Kelas, Dibanggakan Jokowi di BRI Microfinance Outlook

"Rasul memerintahkan rukyat kami rukyat, tidak peduli dengan berapa ukuran derajatnya, yang penting kami berupaya, adapun nanti melihat atau tidak lihat itu nomer 2," ungkapnya.

Abdul Khaliq menuturkan, bahwa Dia tetap melakukan prosesi rukyatul hilal walaupun nanti pada akhirnya tidak masuk kriteria bulan. 

"Terpenting ikhtiar dan melaksanakan perintah rasul untuk melaksanakan rukyat," tukasnya.

Sementara itu untuk menentukan 1 Ramadhan 1445 H, pihaknya menggunakan 2 alat teleskop robotic, theodolit, dan alat bantu manual berupa rubuh.

Berdasarkan pantauan Disway.id, Data Hilal Jelang Ramadhan 1445 dari Masjid Hasyim Ashari:

Tinggi : 00°47'

Elongasi : 02°28'

Azimut Matahari : 266°04'

Azimut Bulan : 264°48'

Matahari Terbenam : 18:07

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: