Kaya Kepepet

Kaya Kepepet

Donald Trump sedang menanti detik-detik harus membayar jaminan perkara atas kasus penggelembungan aset.--

SENIN besok adalah batas waktu bagi Donald Trump: harus bayar uang jaminan senilai –tarik napas– USD 464 juta. Hampir Rp 7 triliun.

Kalau tidak, asetnya di New York dibekukan. Itu sesuai dengan putusan pengadilan  yang menyatakan Trump dan anak sulungnya bersalah: menggelembungkan aset yang merugikan pajak. 

Trump memang menyatakan banding. Tapi di New York berlaku hukum: naik banding baru bisa diproses kalau ada uang jaminan untuk membayar hukuman. Jaminan itu harus 110 persen dari nilai hukuman. Total USD 464 juta tadi.

Trump pontang-panting mencari uang sebanyak itu. Dalam waktu semepet itu. Tentu itu pontang-pantingnya orang superkaya: banyak jalan dan banyak cara.

Tapi semua jalan Trump buntu. Padahal cara baru belum ketemu. 

Cara lama sudah dicoba. Seperti dua minggu lalu ketika ia kalah di pengadilan lawan Jean Carroll. Ia naik banding tapi harus membayar jaminan USD 92 juta.

Waktu itu Trump berhasil mendapat dana dari perusahaan asuransi. Berbentuk bond. Dengan bunga mahal: 9 persen/tahun. Trump berteman dengan CEO perusahaan asuransi itu: Chubb Group. Sang CEO pernah diangkat sebagai penasihat ekonomi Trump.

Kali ini Trump juga menghubungi perusahaan asuransi. Untuk mendapatkan bond serupa. Sebagai jaminan agar bisa naik banding di perkara yang jauh lebih besar.

Dari grup Chubb lagi? Tidak bisa lagi. Trump menghubungi sekaligus banyak perusahaan asuransi: 30 perusahaan. 

"Tidak satu pun yang mau," tulis berbagai media di Amerika.

Maka Senin besok adalah hari yang baik bagi para penjudi: bisa untuk bahan taruhan. Apakah Trump berhasil dapat jalan keluar. Atau tidak.

Tentu Trump akan kirim surat. Minta perpanjangan batas waktu. Alasannya: perlu waktu. Ia akan tunduk pada putusan pengadilan tapi minta dispensasi. Sekuat-kuat Trump ternyata tidak bisa mengendalikan pengadilan.

Alasan lain: Trump akan meng-go public-kan perusahaan medianya. Yakni Truth Social. Dari kelompok Trump Media & Technology Group.

Anda sudah tahu: Truth didirikan setelah Trump sangat jengkel pada Twitter. Waktu itu nama Trump jatuh di mata masyarakat Twitter –sekarang berubah nama jadi sebuah huruf yang aneh.

Kemarahannya itu berujung pada bisnis: Trump mendirikan perusahaan medsos sejenis Twitter: Truth Social. Ia menguasai 58 persen sahamnya.

Nilai saham itu, setelah go public bisa mencapai USD 3 miliar. Bisa untuk jaminan kalau hanya satu bond sekecil 464 juta. 

Itu kalau go public-nya berhasil. Khususnya kalau Trump berhasil menggelembungkan nilai di pasar modal. Banyak cara untuk itu –Trump adalah jagoannya. Tidak perlu minta nasihat jagoan serupa dari Indonesia. Paling hanya perlu studi banding ke GoTo.

Dengan rencana go public Truth Social itu pengadilan tidak perlu khawatir lagi. Pasti terbayar.

Tapi pengadilan di Amerika tidak berurusan dengan khawatir atau tidak khawatir. 

Pengadilan akan bikin keputusan independen. Kita lihat perkembangannya besok. Kita tunggu info terbaru itu dari Bung Mirwan Mirza --please, tolong sekali ini saja: tulislah apa keputusan pengadilan besok. Saya lagi sangat repot di Tiongkok. Atau Trump ternyata mendadak dapat bantuan dari sahabatnya yang lain lagi hari ini.

Tanda-tanda jalan buntu itu juga dibaca pengadilan. Tiga hari lalu petugas pengadilan sudah mendatangi lokasi aset Trump. Termasuk lapangan golf di New Jersey yang hanya sepelemparan pandang dari Manhattan.

Di Manhattan sendiri ada Trump Tower --di sebelah Central Park itu. Semua akan dibekukan kalau Trump gagal cari uang Rp 70 triliun dalam sehari ini.

Berita baiknya: orang kaya ternyata ada juga kalanya sulit cari pinjaman. Kaya dan miskin ternyata sama saja. Sama? (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 23 Maret 2023: Air Amran

Gianto Kwee

CHDI Punya Mantri Pertanian, Asal Blitar Pilihan Abah Dahlan saat para "Perusuh" Kumpul di Prambanan, namanya "Anda sudah tahu" Anak muda "Caretaker" Novrianto Menurut saya, bapak Amran butuh manusia sekaliber mas Novrianto, Salam

Johannes Kitono

RiP - Bernard Lam. Tahun lalu ketika pulkam ke Ssnggau. Masih sempat diskusi soal buku SDHA di PD Kitono. Itulah Pastor Bernard Lam kelahiran Pontianak di tahun 1953. Bahasa Hakkanya sangat fasih. Setiap kali ke Pasar Sanggau pasti mampir ke toko.Lam Sin Fu ini sudah dianggap anak angkat oleh alm.mama saya. Sebelum ditahbiskan sebagai Romo atau Pastor, pernah jadi Bruder. Bertugas di Paroki Singkawang. Bulan Pebruari lalu ketika dirawat di RS Carolus.Sudah ada niat memberzoeknya, tapi tak jadi. Ironisnya, pastor yang tidak merokok ini justru kena CA. Ini tentu kontaminasi dari umatnya yang perokok. Delapan dari 10 laki-laki disini adalah perokok berat, biarpun sudah kena Struck.Sungguh menyedihkan. Belum ada kesadaran kesehatan. Malahan bangga kalau bisa berobat ke LN. Di RS Timberland Kuching. Dimana pasiennya 90 % dari Indonesia. Tadi malam sempat melayat ke Rumah Retret Tirta Raya, dimana alm pernah jadi Direkturnya. Masih ingat satu Tip dari Pastor Bernard Lam. Kalau kehilangan barang atau mau mohon sesuatu. Berdoa dan mintalah sama Tuhan via Santo Antonius dari Padua. Sabtu pagi ( 23/ 3 ) ini beliau dimakamkan. Keberangkatan Pastor Bernard ke Surga diiringi para kerabat dan para kerabatnya.Selamat Jalan Pastor Bernard Lam. Minta tolong mendoakan kami dari Surga. Supaya NKRI ini tetap aman sentosa sebuah diganti oleh Presiden Prabowo.Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Suatu hari, Abu Nawas menemani Raja jalan-jalan. Ketika melintasi tepian pantai, Raja membasuh muka dan tangan dengan air laut. "Hei, Abu Nawas, menurutmu kenapa air laut itu asin?" tanya Raja. "Karena air laut tidak mengalir ke mana-mana, Paduka. Untuk mencegah agar air laut itu tidak membusuk, para leluhur kita dulu memberinya garam. Itulah sebabnya air laut menjadi asin," jawab Abu Nawas. Raja tertawa mendengar penjelasan Abu Nawas. Mereka melanjutkan perjalanan. Tidak berapa lama, dari kejauhan mereka melihat sebuah benda berkilauan. Abu Nawas mengambilnya. Ternyata itu cermin. Ia segera membuangnya.  Raja terkejut. "Kenapa dibuang, Abu Nawas? Memangnya itu benda apa?" "Benda yang sangat jelek, Paduka. Wajar saja kalau pemilik sebelumnya membuangnya," jawab Abu Nawas. "Tapi, benda itu terlihat berkilauan dari jauh," ujar Raja. "Kalau Paduka tidak percaya, ambil saja sendiri," balas Abu Nawas. Karena penasaran, Raja memungut benda itu. "Lho, ini 'kan cermin, Abu Nawas. Kenapa kau bilang kalau benda ini sangat jelek?" tanya Raja. "Coba perhatikan baik-baik, pasti Paduka akan menemukan kejelekannya," ujar Abu Nawas. Raja mengamati cermin tersebut. Ia tidak menemukan kejelekan, yang ada hanya wajahnya sendiri di dalam cermin. "Nah, itu sudah tampak jeleknya, ayo lekas dibuang saja benda itu, Paduka," ucap Abu Nawas. Baginda Raja mulai memahami maksud ucapan Abu Nawas. "Kurang ajar kamu, Abu Nawas!" katanya kesal.*

Mbah Mars

INTERMEZO "Ustad, apakah di surga nanti ada rokok ?", tanya Bolkin. "Ada", jawab Ustad. "Apakah merknya macam-macam ?" "Alhamdulilah", wajah Bolkin semringah. "Hanya saja..." "Kenapa Tadz ?" "Di surga itu tidak ada api" "Waduh. Terus gimana dong ?" "Ya...kamu harus ke neraka kalau mau merokok" "@#$%^!&*^*&^%$_+$#@", Bolkin galau.

Diet Tips

Di kampung kami, di pedalaman sumut. di padang lawas utara (paluta) tepatnya, petani sudah mulai mengurangi tanam padi. karena sulitnya irigasi. kalau sungai sedang mengalir maka perlu pompa. namun yg punya hanya satu dari puluhan petani. maka pompa ini pun di bisnis kan. di buat giliran, satu per satu. dibayar sesuai luasan sawahnya. air ditarik dari sungai yang mengalir jaraknya sekitar 600m - 1km. tergantung lokasi sawahnya. jadi jangan sampai menyinggung keluarga atau berkata yang kurang mengenakkan kepada pemilik pompa. bisa-bisa giliran aliran air ke sawah anda akan digeser ke tempat lain.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

TELAH BERDIRI: "TELKOMSEL DFE" "Telkomsel DFE" yaitu Digital Food Ecosystem adalah inisiatif dari PT Telkomsel Ekosistem Digital. TDFE menyadari bahwa memanfaatkan TEKNOLOGI dan layanan termutakhir dalam pertanian akan membantu petani dan perusahaan mencapai ekosistem pangan yang lebih baik dan berkelanjutan. TDFE mewujudkan kedaulatan pangan bersama.. SOLUSI. TDFE menyediakan inovasi terbaik dalam teknologi pertanian pangan. Mencakup: 1). Drone. 2). IoT. 3). Analytics terbaik dengan akurasi analisa tertinggi. +++ PERTANIAN PRESISI. Memadukan sensor IoT real-time, analisa agronomis, dan analisis data terakurat. TDFE menyediakan jasa permodelan tanah atau lahan produksi dan resep pupuk atau pestisida untuk memudahkan petani dan pemilik lahan. ANALISA LAHAN. Teknologi berbasis drone yang dikombinasikan dengan sensor dan analisis IoT untuk menyajikan informasi kesuburan tanah, saluran irigasi, kondisi cuaca, dan saran budidaya tanaman. LAYANAN DRONE. Layanan analisis lahan dan kesehatan tanaman serta jasa penyemprotan pupuk, pestisida, herbisida atau fungisida menggunakan drone secara akurat dan lebih efisien. REKOMENDASI AGRONOOM. Dapatkan hasil analisis dan rekomendasi terbaik untuk lahan serta tanaman Anda yang dirancang oleh agronom / ahli pertanian berpengalaman. SISTIM MANAJEMEN LAHAN. Daftarkan lahan Anda! Tentukan luas lahan, jenis komoditas, musim panen, serta kapasitas produksinya untuk mendapatkan kemudahan memantau dan mengelola lahan Anda.

Gregorius Indiarto

Air Amran; untuk petani padi, sawah. Dengan 7 000 pompa air kecil hingga besar, untuk mengairi sawah seluas 1 jt Ha di musim kemarau. Dengan anggaran 5 T. Sawah kekurangan air di musim kemarau. Solisinya pengadaan pompa air, sudah tentu beserta sumber airnya. Tampaknya sederhana. Saya tidak mau bertaruh, meskipun saya tidak berpuasa. Tidak sesederhana itu. Sawah rakus akan air. Musim kemarau, selain tidak turun hujan, suhu udara juga panas, air mudah menguap. Kalau sumber airnya sumur bor, mampukah mengairi sawah yang hampir 1,5 Ha? Mudah mudahan perkiraan saya yang salah. Met sore, salam sehat, damai dan bahagia.

Amat K.

Ah Saya dapat inspirasi, mau bikin racun tikus-tikus kantor, tikus berdasi

Jokosp Sp

Hati-hati untuk jadi proyek ngebor anggaran. Kepercayaan masyarakat semakin menipis dengan banyaknya kasus. Pompa terbaik yang mana?, tidak sulit. Ada dari Australia yang dipakai untuk tambang dalam dengan kekuatan besar seperti multiflow untuk mengeluarkan air dari kedalaman ratusan meter. Tinggal konek dengan engine sebagai penggerak. Pilihan banyak mau dari Komatsu, Caterpilar, Mitsubishi, Hino, Mercedes, Cumins bisa. Pompa Jepang sudah familiar di masyarakat desa dengan Honda dan Yamaha yang full electric starter. Ada juga Sanyo. Dari German ada Seimens. Termasuk jenis motor listriknya yang punya kualitas bagus. Pilihan motor listrik bisa produk German, Perancis atau Jepang. Produk Indonesia juga bagus-bagus. Pilihan jangan asal murah tapi kualitas ecek-ecek. Berpikir yang penting bisa beli banyak dan bisa dibagi-bagi ke masyarakat. Hanya kamuflase sesaat seperti bagi beras serangan fajar. Pertanggung jawaban secara hukum lebih penting dari sekedar bagi-bagi jabatan sebagai imbal balik jasa.

M.Zainal Arifin

1.buka chdi jam 03.00. 2.send absen pertama kalau bisa. 3.lihat komentator pilihan. 4.baca CHDI. 5.komenrari bila ada.

Ulik Kopi

Kalau saya: 1️⃣ Buka peramban 2️⃣ Klik tab CHD 3️⃣ Klik CHD hari ini 4️⃣ Matikan wifi 5️⃣ Baca artikel 6️⃣ Baca kompil 7️⃣ Baca komentar Pagi ini cerah sekali ????

Mbah Mars

URUTAN BUKA CHD HARI INI Rata-rata, para perusuh membuka CHDI hari ini dengan urutan sbb: 1️⃣ Klik Firefox 2️⃣ Klik CHDI 3️⃣ Klik Air Arman 4️⃣ Langsung scroll ke bawah. Lihat komentar pilihan. Ada yg bergumam "alhamdulilah". Ada juga yg kecewa. Banyak yg biasa saja. 5️⃣Baru baca Air Amran 6️⃣Beberapa langsung komen. Lebih banyak yg kabur.

Juve Zhang

Pak Bos salah tangkap....ini sawah dibuat sumur galian oleh petani....nah pompa Submersible yg akan di bagi kan....bukan pompa bensin....artinya setiap sawah milik masing masing di bor gali bisa manual oleh ahli bor masukan pipa Paralon 4 inch....maka pompa submersibel ini yg di masukan ke Pipa paralon itu....itu paling efisien....paling mudah....paling murah....paling mantap....maka petani cukup menarik kabel ke sawah....mestinya bisa iuran kabel listrik yg akan di tarik ke sawah.....pastinya bukan pompa bensin....untuk pompa submersibel....bisa beli yg murah bagus....tahan lama........Tiongkok.....pusat nya pompa submersibel....terjangkau...ini jelas bukan tenaga surya.....gak mungkin pake tenaga surya...akan lebih mahal bangun tenaga surya nya....saya bukan petani....wkwkkwk tapi logika mengarahkan itulah teknologi pengairan termurah.....kalau Food Estate itu salah pilih padi ....pilih varietas ceepran........wkwkkkw

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin. sedih melihat sawah di kiri kanan jalan outer ring road kendal. ramai2 diurug. dibangun perumahan dan gudang. mudah2an dengan membaca chdi hari ini. yg berwenang menerbitkan imb bisa tahu. bahwa mencetak sawah tidak semudah mengurug sawah. butuh waktu tahunan agar sawah bisa produktif. dan lagi untuk apa bikin jalan ring road. jika pada akhirnya akan padat merayap juga. karna kiri kanan jalan full bangunan.

Dasar Goblik

Teman anak saya guru honorer sebuah SMK.Gajinya 500 000 sebulan.Sejak 2013 sampai saat ini.Itu sehari berapa om Juve.Tolong bantu hitung..Terima kasih..

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

NGANJUK VS BREBES SEBAGAI LUMBUNG BAWANG MERAH NASIONAL.. "Maka Sragen, Ngawi jadi lumbung padi. Nganjuk jadi lumbung bawang merah", begitu tulis Abag DIS di CHDI hari ini. Karena istri saya daru Nganjuk, saya ikut bangga jika memang Nganjuk betul-betul penghasil bawang merah terbesar nasional. Padahal sejak jaman pak Harto, setahu saya penghasil bawang merah terbesar nasional adalah BREBES. Maka saya tanya plus check recheck ke mbah Google. Dan inilah hasilnya.. 1). Kabupaten Nganjuk dikenal sebagai penghasil brambang. Tak tanggung-tanggung, Kota Angin tercatat sebagai penghasil brambang nomor dua nasional. 2). Kabupaten NganjukHANYA KALAG dari Kabupaten BREBES, Jawa Tengah. 3). Istimewanya, meski berada di urutan kedua tetapi secara KUALITAS, brambang Nganjuk menduduki urutan PERTAMA. 4). "Brebes itu kakak tertua Kabupaten Nganjuk. Mereka menang start,” ujar Akad, Ketua Asosiasi Bawang Merah Jawa Timur. 5). Selain start lebih dulu, Brebes juga memiliki lahan brambang lebih luas dibandingkan Kota Angin. Tercatat di Brebes, lahan pertanian brambang mencapai 30 ribu hektare. Sedangkan, Kabupaten Nganjuk hanya sekitar 14 ribu hektare hingga 17 ribu hektare. ### Referensi: Radar Kediri..

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 133

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
    • Maman Lagi
      Maman Lagi
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Liam Then
      Liam Then
  • Amat K.
    Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Fa Za
      Fa Za
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Mora Edu Indonesia
    Mora Edu Indonesia
    • Liam Then
      Liam Then
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • daryanto warjono
    daryanto warjono
  • rid kc
    rid kc
  • Gianto Kwee
    Gianto Kwee
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Gianto Kwee
      Gianto Kwee
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • DeniK
    DeniK
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Fa Za
    Fa Za
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Lagarenze 1301
      Lagarenze 1301
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Mbah Mars
      Mbah Mars