Rekomendasi Novel Horor, Ini 4 Bacaan Pilihan Paling Seram di Aplikasi Digital
Ilustrasi novel horor-pilihan bacaan di aplikasi digital Cabaca yang paling seram-Freepik
Karya dari Banyu Biru ini menceritakan Mutia, yang memutuskan pergi ke Desa Sindang Sari, desa asal ayahnya.
Ia pergi bersama temannya untuk mengobati rasa penasarannya setelah menerima panggilan misterius dari seseorang yang mengaku ibunya.
Desa itu adalah desa yang menjadi saksi kekejaman penumpasan PKI pada tahun 1965.
Hal ini membuat menimbulkan trauma mendalam hingga membuat sang kakek terjerumus pada persekutuan dengan iblis berbadan ular bernama Nyai Sugih Gantari–alasan ayah Mutia meninggalkan keluarga kakeknya.
Mutia menyedari, jika desa dengan keindahan yang luar biasa itu nyatanya menyimpan banyak rahasia.
Ia juga mulai mengalami teror, hingga misteri-misteri yang mengarah pada sesuatu yang lebih besar.
BACA JUGA:4 Mitos Horor Kelelawar Masuk Rumah, Bisa Jadi Pertanda Buruk Akan Datang?
2. Mustaka ke-13
Setiap malam Jumat Legi di desa Kantil, tembang Asmarandana mulai terdengar, maka dimulailah malam-malam penuh teror yang mencekam.
Pintu-pintu mulai diketuk dan anak-anak kecil mulai hilang.
Kepala anak-anak itu dipenggal untuk dijadikan tumbal pesugihan.
Tidak berhenti sampai di situ, tubuh tanpa kepala milik anak-anak yang menjadi tumbal mulai bergentayangan, tak terima karena kepalanya hilang.
Penduduk desa Kantil percaya, Sukesih biang dari semua teror ini.
Sejak kepindahannya, desa mereka jadi mencekam. Apalagi setiap malam Jumat Legi, wanita itu selalu melantunkan tembang Asmarandana. Lagu cinta yang dia persembahkan bagi Darman, pujaan hatinya yang dia bunuh lantaran cintanya tak dibalas.
Karya dari Savariya 16 Bab dengan bergenre horor, sekaligus romance hingga thriller.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: