Beam Mobility Ungkap Tren Perjalanan Komuter Meningkat Hingga Maret 2024

Beam Mobility Ungkap Tren Perjalanan Komuter Meningkat Hingga Maret 2024

Beam Mobility Ungkap Tren Perjalanan Komuter Meningkat Hingga Maret 2024-Beam-

“Disusul dengan perjalanan yang dilakukan dari beberapa area apartemen di Bintaro, sebanyak 1.702 dari 5 titik parkir,” tambahnya.

“Dan tren penggunaan layanan mikromobilitas bagi para komuter ini sebenarnya merupakan tren global, dimana secara layanan Beam Mobility seperti di Korea Selatan dan Australia serta Selandia Baru didominasi oleh para komuter,” lanjut Ricky.

Sementara itu, Ika Siswanti, Salah Satu Warga Bintaro yang Juga Pengguna Setia Layanan Beam Mobility mengungkapkan "Alasan utama mengapa saya setia menggunakan layanan Beam Mobilty, adalah sebagai sebagai pengguna Commuter Line setiap harinya, saya membutuhkan moda transportasi yang cepat serta efisien dalam hal biaya untuk menuju ke stasiun kereta terdekat, dan hingga detik ini armada Beam Mobility selalu memenuhi ekspektasi saya.” 


Solusi Hemat, Beam Mobility Hadirkan Layanan Lebih Personal Untuk Alternatif Transportasi Ramah Lingkungan-M. Ichsan-

“Beam Mobility juga telah menjadi armada pilihan dibanding moda transportasi lain ketika menjelajah area Bintaro. Berbagai destinasi di sekitar Bintaro sangat mudah dicapai tanpa harus merasa khawatir akan biaya perjalanan yang membengkak. Ini benar-benar memberikan kenyamanan dan kebebasan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari saya,” paparnya.

Selama tahun 2023, penggunaan armada Beam Mobility telah berhasil menghindarkan 238-ton CO2 jika dibandingkan dengan emisi CO2 yang dihasilkan unit sepeda motor, data ini diperoleh melalui perhitungan default dari layanan Beam secara real time di 7 area, sehingga didapatkan jumlah trip, unit yang digunakan serta waktu penggunaan. 

Layanan Beam Mobility 

Seluruh armada Beam Mobility sudah dilengkapi dengan teknologi IoT canggih yang disebut Geofence. 

Teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam. 

Teknologi Geofence juga digunakan untuk mendeteksi ketika armada membutuhkan pergantian baterai.

Armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara. 

BACA JUGA:KAI Commuter Klaim Jumlah Kriminalitas di KRL dan Stasiun Menurun, Berkat Hal Ini

BACA JUGA:KAI Commuter Beberkan Jumlah Penumpang Masa Angkutan Lebaran 2024, Tembus 20 Juta Orang

Selain itu sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.

“Peningkatan perjalanan dengan armada Beam Mobility merupakan upaya kolektif bersama yang dimulai dari kesadaran akan kebutuhan lingkungan yang lebih baik dari masyarakat Indonesia. Kami akan terus mengampanyekan gaya hidup sehat, berkelanjutan dengan armada Beam, serta melakukan ekspansi layanan kami di kota-kota mandiri maupun universitas di Indonesia,” sambung Ricky. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads