Sandiaga Uno Soroti Dampak Negatif Game Free Fire, Sepakat dengan KPAI dan LPAI
Menparekraf Sandiaga Uno soroti dampak game online-Free Fire menimbulkan kecanduan-Istimewa
“Kami mengkaji dan tunggu hasil kajian resmi dari KPAI kolaborasikan dengan Kemenkominfo,” ungkapnya.
Dampak nyata game Free Fire, kata dia, adalah membuat anak menjadi kecanduan kemudian mulai berhutang pada teman-temannya.
Hal ini, menurutnya, menjadi ancaman bagi target Indonesia Emas 2045.
“Jika memang situasi yang mengharuskan kami lindungi anak-anak Indonesia, national interest kita menuju Indonesia Emas 2045, lindungi anak-anak kita dari pengaruh game dengan dampak negatifnya,” ucapnya.
BACA JUGA:Cinta Mega Dipecat PDIP Setelah Ketahuan Main Game Online Saat Rapat
Ancaman Blokir Free Fire
Jika dampaknya semakin luas, kata Sandiaga, tak segan pemerintah akan melakukan pemblokiran game Free Fire.
Hal itu demi menyelamatkan generasi penerus bangsa.
“Kami tak akan ragu-ragu termasuk pemblokiran game tersebut, jika memang situasi yang mengharuskan kami lindungi anak-anak Indonesia,” ujarnya.
“Kami kumpulkan sampaikan ke Kemenkominfo untuk mengambil tindakan selanjutnya,” jelasnya.
Hal itu sesuai dengan aturan turunan dari Perpres 19 tahun 2024. Menurut Kementerian Parekraf, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional mendorong masa keemasan industri gim Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung penuh dan mengapresiasi terkait disahkannya Perpres Nomor 19/2024.
Disahkannya Perpres Nomor 19/2024 ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem dan industri gim lokal di Indonesia.
Mengingat, industri gim Indonesia menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang tergolong kuat, tumbuh pesat, dan memiliki potensi sangat besar.
Potensi industri gim lokal di Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Faktanya, jumlah pemain gim di Indonesia mencapai 174,1 juta pada 2022, sedangkan menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia memiliki persentase pemain gim terbanyak di Asia Tenggara, yakni sebesar 43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: