Pengakuan Pemilik Warteg di Tanah Abang yang Viral, Pernah Dikeroyok hingga Ditodong Pistol
Warteg Bahari di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat kerap disatroni preman di Jalan KH Wahid Hasyim didatangi preman gegara viral. Mereka tak senang kemudian gebrak meja-Cahyono-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pemilik Warung Tegal (Warteg) Bahari di Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat yang viral di media sosial mengaku pernah dikeroyok hingga ditodong pistol oleh preman.
Aksi pengeroyokan dan penodongan tersebut terjadi beberapa tahun lalu, sebelum Warteg tersebut dipasang CCTV.
BACA JUGA:Viral Pria Kribo Makan Seenaknya Bayar Seenaknya di Warteg Jakpus, Pemilik Curhat: Ngelunjak!
BACA JUGA:Gandeng Warteg, Alfamart Bagikan 35.000 Paket Buka Puasa untuk Duafa
Pemilik Warteg, Nada (26) mengatakan, karena aksi pengeroyokan dan penodongan menggunakan senjata api (senpi) itu, pihaknya pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Ada yang bawa pistol udah ditangkep polisi. Tapi kan namanya preman gitu warga sekitar sini ya, jadi ya banyak nggak dia doang," kata pada Senin, 6 Mei 2024.
Namun, hal itu tak membuat preman lainnya kapok. Aksi pemalakan masih terus terjadi.
Tak hanya pemalakan, para preman yang merupakan warga sekitar juga kerap membayar seenaknya setiap makan di Warteg yang berlokasi di Jalan Wahid Hasyim tersebut.
BACA JUGA:Harga Beras Naik, Pedagang Warteg Menjerit
BACA JUGA:Viral! Tidak Mau Bayar, Preman Kalungkan Clurit ke Leher Tukang Bubur
Nada mengungkapkan, Warteg yang dikelolanya buka 24 jam. Sehingga para preman sering melakukan pemalakan dan makan bayar seenaknya pada malam hari saat situasi sepi.
Jika tidak diberi, gerombolan preman tersebut tak segan melakukan penganiayaan terhadap pegawai Warteg.
"Minta uang juga, ke karyawan lah yang shif malam, jadi karyawan sering, hampir setiap hari. Walaupun rame dia berani loh marah-marah," terang Nada.
Nada mengatakan, sudah 5 tahun kejadian tersebut berlangsung. Karena sudah geram, akhirnya sang suami memviralkan rekaman CCTV aksi premanisme tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: