DPR RI Beri Sinyal Bolehkan Pertashop Juga Bisa Jual BBM Pertalite

DPR RI Beri Sinyal Bolehkan Pertashop Juga Bisa Jual BBM Pertalite

DPR RI memperbolehkan Pertashop menjual Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite.--

JAKARTA, DISWAY.ID - DPR RI memperbolehkan Pertashop menjual Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau Pertalite.

Namun, hal tersebut harus dilakukan berdasarkan catatan serta Pertashop tersebut sudah memenuhi berbagai macam persyaratan dan perizinan.

“Memang pertashop itu masalah di daerah daerah dan kecamatan, diharapkan BPH Migas memberikan masukan ke pertamina kalau pertashop hanya menjual pertamax akan sulit untuk survive. Sementara di sekitarnya masyarakat menggunakan pertalite jadi logika ekonomi nya sulit untuk survive (bertahan),” ujar Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian dalam Rapat dengar pendapat Komisi VII DPR dengan BPH MIgas, di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.

BACA JUGA:2 Teman Proyek Pegi Alias Perong Ungkap Kondisi di Malam Pembunuhan Vina Cirebon: Tidur Bersama Kami di Bedeng

BACA JUGA:Pengakuan Mengejutkan Teman Kerja Pegi Alias Perong: Kan Malam Itu Dia Bersama Saya di Bandung

Politisi Fraksi Partai Gerindra ini mengungkapkan, bahwa rakyat yang membuka pertashop merupakan rakyat yang agak kecil, dimana modalnya ada dari menjual sawah atau rumah untuk bisa membangun pertashop. 

Sehingga pihaknya berharap agar BPH Migas memberikan masukan ke Pertamina agar Pertashop bisa menjual Pertalite juga.

Tidak hanya itu, Ramson juga mempertanyakan data pertalite yang sudah hampir setengah tahun baru direalisasi hanya 9 juta kilo liter atau sekitar 31 Persen. Padahal kuota yang ada sejumlah 31,7juta kilo liter. 

BACA JUGA:Teman Vina Cirebon, Linda Hari Ini Diperiksa Polda Jabar

BACA JUGA:Kemenag Minta Tambahan Anggaran Rp78 Triliun untuk Tahun 2025

Sehingga terlihat, ada upaya dari operator untuk menekan volume penjualan pertalite, agar konsumen beralih ke pertamax ataupun yang lebih tinggi.

“Jadi ini tugas dari BPH Migas untuk mengawasi, bukan hanya mengawasi penyalahgunaan dari sisi konsumen, tapi juga strategi operator. Artinya kalau kuotanya sudah 31,7 juta kilo liter pendistribusiannya sudah bener atau tidak untuk konsumen yang menggunakan pertalite, atau ada upaya menggeser konsumen yang menggunakan pertalite digeser dengan cara cara tertentu menggunakan pertamax,” paparnya.

Menurut Ramson, hal tersebut sangat penting, karena dari sisi kemampuan ekonomi, Masyarakat sekitar yang memerlukan energi minyak yang tentunya stratifikasi minyak ada harga, harganya ada kualifikasinya. Hal itu yang perlu juga diperhatikan oleh BPH Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: