Alat Bukti di Tangan Penyidik, KPK Harap Harun Masiku Segera Ditangkap

JAKARTA, DISWAY.ID - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tessa Mahardhika berharap Harun Masiku segera ditangkap lewat alat bukti yang ada pada penyidik saat ini. 

"Kita berharap bahwa Harun Masiku dapat segera ditemukan sehingga tidak banyak lagi polemik yang terjadi di masyarakat," ungkap Tessa kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, pada Jumat, 14 Juni 2024. 

Di antaranya, KPK telah menganalisis temuan informasi dari Ponsel milik Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan stafnya Kusnadi yang telah disita.

BACA JUGA:Alex Marwata Berkelit Soal Penyidik Bisa Tangkap Harun Masiku Dalam Waktu Seminggu

Namun pihaknya tidak merinci alat-alat bukti terkait Harun Masiku lebih lanjut.

Tessa juga menjelaskan bahwa tim penyidik KPK terus berupaya mencari keberadaan Harun Masiku dengan strategi-strategi yang tentunya tidak dapat dipublikasikan. 

"Jadi saya tidak bisa membuka realnya (strategi) seperti apa," jelas Tessa. 

Lebih lanjut, Tessa juga menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan penyidik ini tidak ada kaitannya dengan agenda politik dan semata-mata hanya kebetulan. 

"Tidak dalam rangka agenda politik apa pun, pemberitaan maupun kegiatan yang dilakukan oleh penyidik, sekali lagi apabila itu terjadi secara bersamaan atau kebetulan, itu hanya kebetulan saja," paparnya. 

BACA JUGA:Terungkap Isi Tas Hasto yang Disita Saat Pemeriksaan Kasus Harun Masiku: Kuasa Hukum Akui Ada Buku Catatan Partai, KPK Sebut Sesuai Prosedur

Sebelumnya, kuasa hukum dari Sekjen PDIP, Ronny Talapessy mengungkapkan bahwa nama kliennya yaitu Hasto Kristiyanto selalu naik menjelang pemilihan umum. 

Ronny membeberkan kapan saja isu itu muncul, seperti sejak April 2023 yang bertepatan saat masa awal pendaftaran calon presiden dan wakil presiden hingga pada Maret dan April 2024 

Ia juga menyinggung soal Hasto yang secara berturut-turut mendapat panggilan dari lembaga penegak hukum. 

Pada pekan lalu, Sekjen PDIP itu telah diperiksa di Polda Metro Jaya terkait kasus ITE dan penghasutan.

Sumber: