Pejabat Medis Gaza Tewas oleh Serangan Rudal Israel

Pejabat Medis Gaza Tewas oleh Serangan Rudal Israel

Serangan fasilitas kesehatan tidak hanya menewaskan Hani al-Jaafarawi yang merupakan Direktur Ambulans dan Darurat Gaza, namun juga menewaskan empat warga lainnya.-tangkapan layar X@PakistaniIndex-

JAKARTA, DISWAY.ID – Salah satu pejabat medis Gaza tewas oleh serangan rudal Israel pada Minggu 23 Juni malam.

Serangan tersebut tidak hanya menewaskan Hani al-Jaafarawi yang merupakan Direktur Ambulans dan Darurat Gaza, namun juga menewaskan empat warga lainnya.

Akibat serangan yang menyasar klinik yang memberikan layanan kesehatan umum, anak-anak dan gigi sehingga tidak dapat digunakan lagi.

Diketahui akibat serangan tersebut menghancurkan seluruh ruangan dan banyaknya darah korban yang berceceran.

BACA JUGA:Nasib Jukir yang Patok Tarif Parkir Bus Pariwisata di Istiqlal Rp300 Ribu

BACA JUGA:Bung Towel Bongkar Keanehan Hak Siar Penyisihan Piala Dunia 2026: Gak Lazim Even yang Sama Disiarkan Dua Stasiun

Selain itu fasilitas kesehatan yang ada juga tidak dapat lagi digunakan oleh warga yang membutuhkan bantuan medis.

Eyad Zaqout selaku direktur unit gawat darurat di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir el-Balah, mengatakan kepada dengan tewasnya al-Jaafarawi, Israel menghilangkan pilar dari sistem kesehatan yang runtuh di wilayah tersebut.

“Jelas bahwa pasukan Israel sekali lagi mencoba menghancurkan sistem kesehatan dan medis di Gaza sepenuhnya,” kata Zaqout.

BACA JUGA:Biaya Tebus Maarten Paes Hingga Puluhan Miliran Rupiah, Bung Harpa: Baru Biaya Sidang Pengadilan Arbitrase Olahraga

BACA JUGA:Perlawanannya Dikabulkan, KPK Apresiasi Putusan Pengadilan Terkait Perkara Gazalba Saleh

“Hani al-Jaafarawi adalah pilar sistem kesehatan Gaza. Dia bekerja keras untuk dan melayani orang-orang yang sakit serta terluka. Dia bertugas siang dan malam untuk melayani mereka yang hidup dalam keadaan yang sangat sulit di Gaza,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan Gaza juga memuji al-Jaafarawi sebagai teladan dalam dedikasi dan komitmennya terhadap tugas medis serta membantu warga Palestina.

Sejauh ini sebanyak 500 petugas kesehatan telah dibunuh oleh Israel dan 310 lainnya telah ditahan sejak dimulainya perang di Gaza pada bulan Oktober lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: