Film Hollywood 'Trigger Warning' Garapan Sutradra Asal Indonesia Terancam Diboikot, Diduga Tampilkan Stereotipe Anti-Islam

Film Hollywood 'Trigger Warning' Garapan Sutradra Asal Indonesia Terancam Diboikot, Diduga Tampilkan Stereotipe Anti-Islam

Film Trigger Warning garapan sutradara asal Indonesia terancam diboikot.--IMDb

JAKARTA, DISWAY.ID - Film Hollywood berjudul Trigger Warning yang digarap sutradara wanita asal Indonesia ini terancam diboikot.

Film yang direncanakan tayang 21 Juni 2024 di Netflix menuai kecaman di media sosial khususnya, masyarakat Timur Tengah.

Mereka saat ini sedang menyerukan aksi boikot pada film Trigger Warning karena dianggap menampilkan aksis rasisme.

BACA JUGA:Cara Beli Tiket Film Konser BLACKPINK 'Born Pink' di CGV, Dibuka Mulai Pukul 22.00 WIB

BACA JUGA:Eliza Sifa Ungkap Fakta Terbaru Film Ipar Adalah Maut, Ternyata Rani Pernah...

Film Trigger Warning sendiri dianggap rasis dengan menampilkan stereotipe anti-Islam dan membenarkan kekerasan yang dilakukan orang Amerika Serikat pada negara di Timur Tengah.

Trigger Warning disutradarai sineas Indonesia, Mouly Surya yang sebelumnya sukses dengan karya What They Don't talk About When They Talk About Love (2013), Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017), dan Sebut saja, Fiksi (2008).

Film ini akan dibintangi ole Jessica Alba sebagai pasukan khusus yang kembali ke AS untuk menyelidiki kasus kematian ayahnya.

Ini menjadi tanda kembalinya Alba setalah 5 tahun hiatus dari industri film, usai terakhir kali berperan dalam film Killer Anonymouse (2019).

BACA JUGA:Baru Tayang 14 Hari, Film Ipar Adalah Maut Tembus 3 Juta Penonton!

BACA JUGA:5 Daftar Film Horor Indonesia Terbaru Juli 2024, Dijamin Bikin Bulu Kuduk Merinding!

Diketahui, film ini juga diproduksi oleh rumah roduksi Thunder Roads Film yang terkenal dengan film-film laga seperti Hotel Mumbai (2018) hingga Monkey Man (2024).

Trigger Warning  terancam boikot usai menampilkan adegan kontervesi di mana menampilkan pria dengan syal bergambar loho "Organisasi Bantuan Amerika" di Suriah.

Adegan ini dinilai tidak etis, mengingat pada Juni lalu ada kasusu pembantaian di kamp pengungsiasi Nusairat, Palestina  yang dilakukan militer Israel yang menyamar jadi petugas pembawa truk bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: