Akhirnya Brain Cipher Berikan Kunci Data PDNS ke Pemerintah, Begini Kronologi Singkatnya

Akhirnya Brain Cipher Berikan Kunci Data PDNS ke Pemerintah, Begini Kronologi Singkatnya

Akhirnya Brain Cipher Berikan Kunci Data PDNS ke Pemerintah, Begini Kronologi Singkatnya-DC Studio-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Akhirnya Brain Chiper telah memberikan kunci pembuka (deskripsi) data ransomware kepada pemerintah Indonesia secara gratis.

Diketahui selama beberapa hari terakhir telah menjadi heboh lantaran adanya peretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.

Informasi diberikannya kunci pembuka tersebut berasal dari perusahaan keamanan siber asal Singapura, Stealthmole.

Dilihat dari sebuah unggahan di media sosial X, Stealthmole mengungkap kelompok Brain Cipher sudah membagikan kunci secara gratis.

BACA JUGA:Daftar Weton Tulang Wangi Ini Waspada Pantangan Bulan Suro, Terutama 7 Hari Pertama

"Brain Cipher mendistribusikan kunci dekripsi secara gratis," ungkap cuitan Stealthmole pada Rabu, 3 Juli 2024.

Terlihat juga adanya tangkapan layar dari unggahan X itu diduga nama akun dari forum gelap yakni Brain Chiper.

Mereka juga merilis pernyataan tambahan di situs gelap tersebut.

"Mereka merilis pernyataan tambahan di situs web gelap mereka dengan jawaban atas tujuh pertanyaan populer. Di antaranya termasuk alasan di balik penyerangan pusat data dan ucapan terima kasih kepada warga Indonesia atas kesabaran mereka," ungkapnya.

BACA JUGA:Mengenal Henti Jantung, Kondisi yang Diduga Dialami Mendiang Zhang Zhi Jie

Dalam pengumuman di forum tersebut, akun 'gelap' ini juga membagikan tutorial untuk mengunduh kunci dari data yang terenkripsi.

Mereka mengaku peretasan ini dilakukan tanpa intervensi dari pihak manapun. Mereka juga menegaskan bahwa mereka akan menunggu konfirmasi dari pemerintah Indonesia untuk memastikan kunci yang mereka berikan berfungsi dengan baik.

Setelah konfirmasi itu diterima, mereka berjanji akan menghapus data yang mereka miliki secara permanen.

Akan tetapi Brain Cipher mengancam akan mempublikasikan data tersebut jika pemerintah mencoba memulihkan data sendiri atau melalui bantuan pihak ketiga, tanpa menggunakan dekriptor yang mereka kirim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: