Mantap! Batik Ecoprint Buatan Nasabah PNM Mekaar Jadi Primadona Hingga Mancanegara

Mantap! Batik Ecoprint Buatan Nasabah PNM Mekaar Jadi Primadona Hingga Mancanegara

Mantap! Batik Ecoprint Buatan Nasabah PNM Mekaar Jadi Primadona Hingga Mancanegara-PNM-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kampung Sabbeta, sebuah daerah yang terletak di Dusun Amessangeng, Desa Donri-Donri, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan yang jaraknya sekitar 160 KM dari Makassar. 

Dulunya desa ini dikenal sebagai miniatur pesutraan Soppeng, karena produksi sutra nya dari hulu sampai hilir mulai dari penanaman murbai, pemeliharaan ulat sutra, pemintalan, pertenunan dan kerajinan. Awalnya, produksi sutra di daerah ini hanya sebatas benang sutra saja. 

BACA JUGA:PNM Dukung Percepatan Program Open Defecation Free Lewat Edukasi

BACA JUGA:Kisah Inspirasi, AO PNM Mekaar Sang Mentor di Ruang Pintar

Namun pada tahun 2018 Kampung Sabbeta yang dulunya hanya memproduksi sutra untuk dijadikan sarung, sekarang berubah haluan membuat kerajinan Batik Motif Eco Print.

Perubahan haluan ini bermula atas inisiatif dan ide dari seorang warga di kampung tersebut. Dia adalah Ibu Musdalifah Riwayati. Warga kampung Sabbeta yang juga merupakan nasabah Mekaar Unit Lalabata menjadi inisiator terbentuknya ”Ecoprint Kampung Sabbeta”. 

Idenya untuk membuat kain selain sutra, yaitu batik motif Eco Print membuat dirinya dan warga kampung Sabbeta dikenal sampai mancanegara.

BACA JUGA:Direktur Utama PNM Ajak PPI Dunia Berdayakan Masyarakat Akar Rumput

BACA JUGA:Cerita Nasabah PNM Mekaar Geluti Hobi Rajut yang Membawa Hoki

”Awalnya saya mempunyai ide bagaimana menciptakan motif kain sutra yang beda dari produksi yang biasanya, yaitu di bordir atau di buat menjadi sarung, saya pun mencari referensi dari internet, akhirnya saya tertarik dan penasaran dengan tekhnik pewarnaan kain dengan menggunakan bahan dari alam (eco print),” ungkap Musdalifah.

Musdalifah pun belajar secara otodidak dan mencari motif. Setelah berulang kali gagal, Ia akhirnya berhasil menghasilkan batik ecoprint yang cantik. 

”Saya perlihatkan motif kain tersebut ke ketua Dekranasda waktu itu, dan gayung bersambut disitulah awal ecoprint diperkenalkan di Soppeng,” tambahnya.

Kondisi perekonomian masyarakat di kampung sabbeta meningkat berkat usaha batik eco print inisiasi Musdalifah. 

BACA JUGA:PNM Peduli Salurkan Bantuan Sarana Air Bersih di Dusun Ngreco

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads