GIIAS 2024 Dukung Zero Emission, Hadirkan Deretan Mobil Ramah Lingkungan

GIIAS 2024 Dukung Zero Emission, Hadirkan Deretan Mobil Ramah Lingkungan

GIIAS 2024 Dukung Zero Emission, Hadirkan Deretan Mobil Ramah Lingkungan-M. Ichsan-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang digelar sejak 18-28 Juli 2024 menyoroti tema utama "Inspiration, Innovation on Zero Emission".

GIIAS 2024 kini fokus pada inovasi teknologi dan kebijakan untuk mengurangi emisi kendaraan. 

BACA JUGA:GIIAS 2024: ICMS Gelar Dialog Industri Otomotif, Bahas Tantangan dan Peluang Elektrifikasi Kendaraan di Indonesia

BACA JUGA:Subaru WRX MT Hadir di GIIAS 2024, Dilengkapi EyeSight Switch dan Tombol Pengaturan di Console Tengah

Staff Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan bahwasanya pengurangan emisi karbon, jadi program besar pemerintah di segala sektor industri tak terkecuali di sektor otomotif.

Mulai dari fase awal kehadiran kendaraan listrik seperti sistem hybrid ringan hingga kendaraan listrik berbasis baterai sudah mulai dilakukan

"Namun beberapa faktor dan alasan, masih membuat masyarakat sanksi menggunakan kendaraan berbasis baterai. Salah satu solusi yang kini ditempuh adalah diterapkannya penggunaan bahan bakar baru dan terbarukan seperti bio ethanol," katanya dalam acara The 18th GAIKINDO International Automotive Conference (GIAC 2024) Selasa 23 Juli 2024.

BACA JUGA:GIIAS 2024: Jadi Andalan Perusahaan Logistik, UD Trucks dan Astra UD Trucks Serahkan Armada Baru kepada BPE Group

BACA JUGA:Buruan Mampir ke Booth Hyundai di GIIAS 2024, Banjir Hadiah Lucky Draw Hingga Tukar Tambah

Agus mengungkapkan Indonesia telah berkomitmen di forum transisi energi dunia, bahwa di 2030 akan mampu menurunkan emisi karbon nasional hingga 32 persen dan 40% bila kerja sama dengan dunia Internasional.

Adapun kata Agus target emisi sektor energi sebesar 1.311 juta ton hingga 1.230 juta ton co2 ekuivalen ataudan pemanfaatan energi baru serta terbarukan akan dipercepat peningkatannya dari 11,5% pada 2019 menjadi 31% pada 2050. 

"Kami percaya industri otomotif akan mendukung kesuksesan pemerintah dalam menurunkan emisi CO2 dari sektor transportasi melalui berbagai cara. Salah satunya dengan implementasi flexy engine," tuturnya.

Ini artinya lanjut Agus, sebuah kendaraan bisa menggunakan penggerak listrik dan juga berbahan bakar nabati, sehingga disebut hibrida. 

BACA JUGA:Barisan Mobil Ramah Lingkungan Suzuki di GIIAS 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: