Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Turki Ancam Invasi Israel

Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Turki Ancam Invasi Israel

Kibarkan Bendera Setengah Tiang, Turki Ancam Invasi Israel-rterdogan/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Israel mengecam Turki karena mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati pemimpin politik Hamas tewas terbunuh, Ismail Haniyeh.

Menteri Luar Negeri Israel Katz mengatakan, Israel tidak akan menerima pernyataan partisipasi dalam acara berkabung atas kematian seorang pembunuh, sementara politisi lain juga mengungkapkan kemarahannya.

Kedutaan Besar Turki di Tel Aviv menurunkan bendera setengah tiang untuk menghormati pemimpin politik Hamas yang terbunuh, Ismail Haniyeh, yang memicu reaksi keras dari pejabat Israel yang marah, Jumat kemarin dilansir timesofisrael.

BACA JUGA:Donasi Rp10 Miliar Kembalikan Senyum Bayi dan Anak Palestina

BACA JUGA:Israel Bersiap Hadapi Serangan Iran, Kepala Rumah Sakit: Mampu Rawat 2.000 Pasien Tapi Tak Bisa Lagi Berperang

“Israel tidak akan menerima pernyataan ikut berkabung atas kematian seorang pembunuh seperti Ismail Haniyeh,” kata Menteri Luar Negeri Israel Katz, yang memanggil wakil duta besar Turki untuk memberikan teguran, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantornya.

“Jika perwakilan kedutaan ingin berduka, biarkan mereka pergi ke Turki dan berduka bersama dengan tuan mereka Erdogan, yang mendukung organisasi teroris Hamas dan mendukung tindakan pembunuhannya,” kata Katz.

Turki menyatakan hari Jumat sebagai hari berkabung untuk Haniyeh, yang tewas pada hari Rabu dalam ledakan yang tidak diklaim maupun disangkal oleh Israel.

Kematian Haniyeh terjadi beberapa jam setelah Israel membunuh Fuad Shukr, seorang komandan senior kelompok teror Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

BACA JUGA:Puluhan Roket Buatan Rusia Ditembakan Hizbullah ke Israel, Balaskan Kematian Komandannya

BACA JUGA:Ismail Haniyeh Tewas, Presiden Erdogan Tetapkan Jumat sebagai Hari Berkabung Nasional Turki

Menyusul serangan roket mematikan Hizbullah pada hari Sabtu lalu yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan.

Anggota Knesset Avigdor Liberman, dari partai garis keras Yisrael Beiteinu, menyebut penurunan bendera tersebut sebagai sebuah aib besar.

 Avigdor Liberman, berkata di X, Tidak dapat diterima bahwa negara yang telah memihak organisasi teroris sejak dimulainya perang, dan minggu ini mengancam akan menyerang Negara Israel, memiliki kedutaan besar di jantung kota Tel Aviv.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: