SisBerdaya 2024, DANA dan Ant International Memperkuat Kompetensi Wirausahawan Perempuan Demi Persaingan Tingkat Global

SisBerdaya 2024, DANA dan Ant International Memperkuat Kompetensi Wirausahawan Perempuan Demi Persaingan Tingkat Global

SisBerdaya 2024, DANA dan Ant International Memperkuat Kompetensi Wirausahawan Perempuan Demi Persaingan Tingkat Global---Istimewa

BACA JUGA:Audrey Davis Rampung Dimintai Keterangan, Pemeriksaan Cuma Sebentar

Inisiatif program SisBerdaya juga mendapat dukungan Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), sebagai implementasi keuangan inklusif untuk segmen target kelompok perempuan. Dukungan ini dituangkan dalam Penandatanganan Komunike Bersama antara DANA, DNKI, dan mitra kolaborator program SisBerdaya, diantaranya Ant International, Women’s World Banking, GreatNusa by Bina Nusantara, perempuan Tangguh Indonesia, dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia.

Ferry Irawan, Deputi I Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian RI sekaligus Ketua Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI)  menyampaikan, “Perempuan pemilik UMKM khususnya menghadapi hambatan gender, kesulitan akses layanan keuangan formal, serta rendahnya literasi dan inklusi keuangan. 11,9 persen pelaku usaha UMKM belum terinklusi dalam layanan keuangan formal, dengan sebagian besar menggunakan modal sendiri. Upaya kolaboratif antar pemangku kepentingan untuk pertumbuhan ekonomi sangat penting guna mendorong perekonomian secara makro. Tentu, salah satunya melalui program SisBerdaya yang diinisiasi oleh DANA. Semoga kerjasama ini dapat terus menghasilkan UMKM unggulan yang mampu bersaing tidak hanya secara nasional tetapi juga global. Kami juga mewakili pemerintah, berkomitmen untuk terus mendukung program peningkatan literasi dan inklusi keuangan serta pemberdayaan UMKM terutama bagi kelompok perempuan dan penyandang disabilitas, dan berharap program ini dapat terimplementasi dengan baik, sukses dan berdampak yang mendukung tujuan pembangunan nasional yaitu peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang menopang stabilitas sistem keuangan guna mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.”

Irene Heniwati, Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen (DUPK Bank Indonesia) mengatakan, “Bank Indonesia melakukan upaya pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif dengan mengacu pada 3 pilar yaitu Pemberdayaan Ekonomi, Perluasan Akses dan Literasi Keuangan, serta Harmonisasi Kebijakan. Pada pilar Pemberdayaan Ekonomi Bank Indonesia mendorong pemberdayaan perempuan melalui pengembangan ekonomi dan keuangan inklusif berbasis Kelompok Subsisten. Program tersebut sebagian besar menyasar kelompok usaha perempuan pada segmen ultra mikro dan mikro. Pada pilar Perluasan Akses dan Literasi Keuangan, Bank Indonesia meningkatkan akselerasi digital pada layanan keuangan digital melalui perluasan QRIS, edukasi layanan keuangan digital (DFS) dan perlindungan konsumen. Tentunya, seluruh program dan kebijakan senantiasa disinergikan dengan berbagai pihak, diantaranya DNKI. Melalui program SisBerdaya, DANA telah menginisiasi suatu program yang berkelanjutan dan inklusif untuk perempuan dan penyandang disabilitas yang dapat mendukung pencapaian literasi dan keuangan inklusif ke depannya.”

BACA JUGA:Angka PHK di Jakarta Tinggi, Begini Respons Disnakertransi DKI

Edwin Nurhadi, Direktur Inklusi Keuangan OJK, mengatakan, "Kami akan terus bekerjasama dengan mitra strategis seperti DANA dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kami juga akan terus berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas bisnis UMKM melalui akses pembiayaan serta pelatihan-pelatihan yang bisa dimanfaatkan langsung guna memberdayakan UMKM teman-teman disabilitas."

Tahun ini DANA membuka program turunan bertajuk DisBerdaya (Pemberdayaan Disabilitas) yang menyasar khusus bagi perempuan pengusaha penyandang disabilitas, yang berada di bawah naungan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI). Program DisBerdaya ini akan berjalan paralel dengan SisBerdaya dengan fokus pada peserta yang telah dikurasi oleh PTI dan HWDI. Sebanyak 50 UMKM terpilih nantinya akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan hingga menjadi 5 UMKM pemenang dari program tersebut.

Guna mencapai visi tahun ini, program SisBerdaya dan DisBerdaya akan memfasilitasi peserta dengan serangkaian kurikulum pelatihan dan pendampingan yang lebih mendalam. Misalnya, peserta akan diberikan pelatihan pengelolaan keuangan, manfaat pembayaran digital, kanvas model bisnis, manajemen sumber daya manusia dan dasar-dasar hukum, dan masih banyak lagi.

Program SisBerdaya dan DisBerdaya diharapkan dapat berperan serta dalam menjamin inklusivitas dan kesetaraan kesempatan bagi seluruh peserta, dalam meningkatkan kapasitas usahanya di masa depan. Informasi lebih lanjut mengenai program SisBerdaya 2024 dapat diakses melalui bit.ly/sisberdaya2024. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads