Targetkan Produksi Minyak 1 Juta Barel, SKK Migas Perkuat Manajemen Rantai Pasok

Targetkan Produksi Minyak 1 Juta Barel, SKK Migas Perkuat Manajemen Rantai Pasok

Supply Chain & National Capacity Summit 2024 --SKK Migas

Hari kedua akan diisi dengan sejumlah diskusi kelompok terarah (FGD) dan diskusi panel tentang pengadaan strategis, transformasi digital, serta dukungan rantai suplai luar negeri. Para pembicara utama yang bakal hadir termasuk David Armstrong (British Petroleum); Andrea Giaccardo (ENI SpA); Rachmat Kaimuddin dari Kemenko Marves; Heru Kustanto dari Kementerian Perindustrian; dan Budi Santoso dari Kementerian Perdagangan.

Upaya memperkuat ketahanan rantai suplai untuk perencanaan jangka panjang juga akan dibahas dalam FGD yang fokus pada tema ‘Strategizing Supply Chain Resilience for Long-Term Planning’. Sesi ini menghadirkan Sri Andaryani (Kepala Divisi Optimalisasi Cadangan SKK Migas); Avep Disasmita (Direktur Utama PT Pertamina Drilling Services Indonesia); Pierangelo Abela (President Director Saipem); perwakilan PT Jasindo; dan Executive Director Indonesian Petroleum Association, Marjolijn Wajong

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta mengatakan, kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok hulu migas perlu terus dibangun.

“Melalui Supply Chain & National Capacity Summit 2024, kami berharap dapat menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendukung keberlanjutan industri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional,” ujarnya.

Sebelumnya, pada pre-event di Surabaya dan Batam, SKK Migas mempertemukan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan industri penunjang hulu migas, serta perusahaan lokal.

BACA JUGA:Jelang 77 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Waspadai Krisis Pangan dan Kenaikan Harga Minyak

Di kedua event tersebut, SKK Migas membangun sinergi guna menjawab tantangan dan mencari solusi, khususnya dalam manajemen rantai suplai, memungkinkan identifikasi isu-isu kritis serta solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Pre-event di Surabaya dan Batam sejauh ini telah menghasilkan sejumlah kesepakatan dan komitmen dari para pemangku kepentingan untuk menjawab berbagai kebutuhan rantai suplai hulu migas.

BACA JUGA:Penambangan Minyak Cong Marak Kembali, IAW: Kita Tunggu Kapolda Sumsel Turun Gunung

Salah satunya adalah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) untuk menavigasi Long Term Planning SKK Migas.

“Dari sisi project, kami telah melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga nantinya kebutuhan tersebut diprioritaskan dari dalam negeri. Dalam hal pembiayaan, kami juga mendapatkan komitmen dari perbankan nasional, dalam hal ini Himbara (Perhimpunan Bank Milik Negara) serta perusahaan-perusahaan asuransi untuk terlibat dalam pembiayaan proyek hulu migas,” kata Wakil Ketua Pelaksana Supply Chain & National Capacity Summit 2024, Bayu Kusuma.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: