Pasutri yang Tewas Mengenaskan di Cipondoh Sering Minta Pesankan Ojol ke Warga, Ketua RT: Mereka Nggak Punya HP

Pasutri yang Tewas Mengenaskan di Cipondoh Sering Minta Pesankan Ojol ke Warga, Ketua RT: Mereka Nggak Punya HP

Ketua RT Beberkan Pasutri yang Tewas Mengenaskan di Cipondoh Sering Minta Pesankan Ojol ke Warga-Disway.id/Candra Pratama-

"Kalau keluhan gak ada, yang jadi masalah karena setiap hari nongkrong di sini, Kitakan selalu mempertanyakan 'kemana nih orang, kok gak pernah kelihatan' padahalkan setiap hari ke sini. Bahkan tempat nyimpan rokoknya itukan di situ, di kulkas itu," paparnya.

BACA JUGA:Miris! Istri Korban KDRT di Cipondoh Alami Luka-luka

Lanjut Budi, BK memang aktif berkegiatan di masyarakat. Bahkan dirinya pun menunjuk BK sebagai penasihat RT di tempat perumahan ia tinggal.

"Suaminya aktif di kegiatan warga. Dia jadi penasihat RT," ucapnya.

Dalam kesehariannya, Budi mengungkapkan, mereka (korban) sering berkumpul dengan warga sekitar di balai keamanan (Pos RT) yang letaknya kurang lebih 200 meter dari rumah kejadian perkara.

"Terutama istrinya tiap hari itu nongkrong di sini (balai pos RT) nonton TV setiap hari," ujarnya kepada awak media di balai keamanan RT Jumat, 6 September 2024.

"Kalau suaminya kan kadang masih dagang, masih dagang. Nah (suami) kalau pulang (dagang) ngerokok di sini. Pulang disini ngerokok disini malam baru bentar, sampai jam 9 baru pulang," sambung Budi.

Dia pun menjelaskan, terakhir bertemu dengan pasutri itu sejak Agustus akhir bulan lalu. Biasanya RB (istri) setiap hari selalu mampir ke balai pos kemanan RT.

"Kalau yang istrinya itu kan biasanya tiap hari nonton TV di sini. Itu terakhir kalau gak salah malam Jumat (29/8) karena nonton sinetron kan masih ada. Nah selanjutnya nggak lihat lagi," ungkapnya.

Sementara BK (suami), kata Budi, terakhir bertemu dengan korban pada Sabtu malam, 31 Agustus 2024. BK pun sempat meminjam Gerinda (alat pemotong logam) kepada dirinya.

"Nah, Sabtu malam minggu di sini nih, nongkrong. Kurang lebih jam 10 malam itu mau minjem gerinda ke saya di sini. Mau minjem gerinda," imbuhnya.

"Begitu saya ambil gerenda, dia bilang 'kok gede amat terus masangnya gimana?' lah saya nggak kasih, orang masang aja nggak bisa, orang tua kan. Gak saya kasih," lanjut Budi.

Budi pun mengaku bahwa sejak peristiwa peminjaman gerinda dan sang istri menonton TV di balai kemanan, dirinya tidak lagi menjumpai pasutri itu sampai akhirnya ditemukan tragedi naas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads