Hari Gosip

Hari Gosip

--

GAM lawan bukan GAM. Hanya dua pasang. Itulah gambaran pemilihan gubernur Aceh bulan depan.

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf berpasangan dengan mantan komandan lapangan GAM, Fadlullah.

Lawannya: Bustami Hamzah berpasangan dengan Fadhil Rahmi. Bustami adalah mantan Pj gubernur Aceh yang juga mantan sekda Aceh.

Siapa yang akan menang?

Dalam sejarah Pilgub di Aceh, belum pernah calon yang bukan mantan GAM bisa menang. Pernah mantan rektor Universitas Syiah Kuala yang sangat populer maju di Pilgub. Kalah. Demikian juga seorang tokoh nasional Aceh yang menjabat dirjen, juga kalah.

Maka Pilgub bulan depan punya daya tarik tersendiri: apakah Bustami akan menjadi gubernur terpilih Aceh yang non GAM.

Awalnya Bustami punya pasangan yang kuat: Muh. Yusuf. Seorang ulama karismatik. Sang ulama sebenarnya ingin digandeng Muzakir Manaf. Tapi Muzakir memilih mantan komandan lapangannya.

Akhirnya Yusuf bergabung ke Bustami.

Mereka pun kendaftar ke KIP --KPUD-nya Aceh. Beres. Lolos tes administrasi. Lalu masuk ke tahap tes kesehatan. Lolos. Sehat.

Hanya tiga hari setelah lolos test kesehatan itu sang ulama meninggal dunia. Mendadak. Di Jakarta. Serangan jantung.

Bustami harus cari pengganti cawagub. Diberi batas waktu tujuh hari kerja.

Proses pergantian cawagub ini sempat panas. Bustami dinyatakan tidak memenuhi syarat. Penggantian cawagub itu dianggap melewati tujuh hari.

Media di Aceh pun ramai. Debat seru: soal melewati tujuh hari atau tidak. Tujuh hari kerja atau hari kalender. Kalau didasarkan hari kerja tidak bisa dianggap telat. Kecuali dihitung dari tujuh hari kalender.

Sabtu dan Minggu harus dianggap bukan hari kerja. Tapi ada yang menganggap Sabtu-Minggu adalah hari kerja. Buktinya anggota KIP tetap bekerja di hari Sabtu dan Minggu.

Kini persoalan itu dibawa ke komisi etik. Mungkin hari ini putusannya. Kalau saja Bustami dianggap tidak memenuhi syarat berarti Muzakir Manaf akan melawan kotak kosong.

Muzakir dicalonkan oleh Partai Aceh -- wadah para tokoh GAM. Bustami diusung oleh Partai Nasdem-nya Surya Paloh --baca: Surya Paluh, yang berasal dari kampung Paloh di Aceh.

Nasdem memang berhak mengusung calon gubernur tanpa perlu koalisi dengan siapa pun. Di Pemilu lalu Nasdem  berhasil dapat 10 kursi di DPR-Aceh. Naik drastis. Dari hanya tiga kursi di periode sebelumnya.

Itulah hasil konkret dari Anies Effect. Gara-gara Nasdem mencalonkan Anies Baswedan di Pilpres barusan, perolehan kursinya melonjak tinggi.

Kursi Partai Aceh sendiri juga naik. Tambah dua kursi. Dari 18 ke 20. Di Pemilu sebelum-sebelumnya Partai Aceh mengalami penurunan terus menerus. Dari puncaknya, 29 kursi, ke 18. Baru kali ini naik lagi sedikit menjadi 20.

Tiga tahun sebelum Pemilu ini Partai Aceh memang serasa oposisi. Rakyat senang. Yakni sejak gubenur asal GAM terakhir habis masa jabatan. Digantikan tentara --sebagai pejabat sementara. Ia seorang mayor jendral. Asal Palembang. Pernah menjadi Pangdam Aceh.

Partai Aceh tidak mendukung penjabat gubernur itu. Begitu masa satu tahun lewat, tidak diperpanjang. Partai Aceh menentang perpanjangan. Partai Aceh mengusulkan Sekda waktu itu, Bustami, diangkat jadi pejabat gubernur.

Setelah menjadi penjabat gubernur Bustami punya sikap baru: ingin maju jadi cagub. Pun setelah tahu bahwa Partai Aceh akan mengusung mantan panglimanya, Muzakir Manaf. Bustami pun diangkut oleh Nasdem melawan partai yang mengusulkannya sebagai Pj gubernur.

Begitulah politik. Pun di Aceh.

Siapa pun yang terpilih kelak, kelihatannya Aceh belum akan punya pemimpin yang istimewa. Yakni yang bisa memajukan Aceh secara nyata. Kecuali pemimpin baru nanti memang siap keluar dari kebiasaan lama yang biasa-biasa saja.

Di Aceh mantan GAM selalu memenangkan Pilgub. Termasuk saat calonnya hanya dua pasang, dua-duanya dari GAM. Waktu itu Muzakir Manaf kalah dari lawannya yang juga dari GAM, Irwandi Yusuf. Kini Irwandi mendukung Muzakir Manaf.

Aceh rupanya juga mirip provinsi lain: menjelang Pilgub ini tidak banyak heboh-heboh. Tenang. Aman. Warung-warung kopi penuh sesak. Pilkada enak digosipkan tapi tidak dipertentangkan.(Dahlan Iskan)


Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 5 Oktober 2024: Gajah RK

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MIE ACEH, MIE TANPA GANJA.. Sebagai penggemar mie, saya selalu berburu segala macam mie, asal bukan mie instan. Favorit saya adalah mie godog Yogya. Anehnya, warung mie Yogya justru lebih banyak di Bandung, dibandingkan di Yogya. Suatu ketika, saya tertarik mencoba mie Aceh di Setia Budi Bandung. Kata banyak orang, mie Aceh terkenal karena bumbu spesialnya—"ganja" (katanya). Dengan langkah mantap, saya pesan mie level 1. Pedas? Iya, tapi enak. Namun, sebagai orang Yogya, mie godog Yogya, tetap nomor satu. “Mas, mie Aceh di sini pakai ganja?” "Tidak, Pak." “Sayang, mungkin kalau pakai, lebih 'nendang' rasanya!" ### Ah, andai saja legal.

Ahmad Zuhri

2003 - 2004 sekitar 14 bulan saya di Aceh, mulai dari Sabang, Aceh Besar sampai Lhokseumawe.. menyusuri sampai pelosok2 nya. Semoga damai tetap terpelihara sampai akhir masa..

Evo’S Zhang

Film Joker 2, JOKER: FOLIE À DEUX. Tayang pada 2 September 2024. Mendulang review yang sangat gado gado. Gaduh sedikit. Padahal Joker pertama thn 2019 mendulang banyak pujian. Entahlah ekspektasi penonton yg terlalu tinggi atau memang kita yang bukan pangsa pasarnya dengan konsep musical. Sang Sutradara sh mengatakan hanya ada Joker dalam dua seri ini.

Todd Phillips berkata sudah selesai. Entah orang lain yg akan meneruskan. Kita pemirsa mash debat kusir Joker Aseli yg mana? Ini Joker kurus kerempeng, tiba-tiba muncul karakter Joker lain. Lalu Batman dimana? Ini Joker masuk universe mana? Ahh jauh banget broo mikirnya...

Joker seri pertama lu sanjung sanjung. Joker seri ke 2 ini lu hujat abis2an. Film sudah selesai..

Ayooo pulang sambil ngunyah sisa popcorn. Dimobil kita putar lagu Lady Gaga. Happy Mistake.Vocal yang tiada duanya. Sudalah, jangan menghujat Joker. Nikmati saja, bukankah kita sudah diajak gila bersama…hahaha..

djokoLodang

-o-- ... Saya begitu ingin tahu di mana tiga gajah yang dinilai bekerja paling keras tahun itu: si Medok, si Lia, dan si Amoy. ... * Pasti lah ketiganya gajah betina. Satu bukti lagi, bahwa wanita memang lebih kuat daripada pria. --koJo.-

Mirza Mirwan

Bila ingat Tsunami 26 desember 2004 saya selalu ingat nama ini: Martti Ahtisaari, pendiri Crisis Management Initiative, penerima Nobel Perdamaian 2008 yang berpulang hampir setahun yang lalu, 16 Oktober 2023. Apa hubungan Ahtisaari dengan Tsunami 2004? Tidak ada, memang.

Tetapi berkat usaha tak kenal menyerah dari mantan presiden Finlandia (1994-2000) itulah bisa dicapai kesepakatan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka dengan ditandatanganinya MoU Helsinki oleh Hamid Awaluddin (Menkumham RI) dan Malik Mahmud (GAM), delapan bulan setelah tsunami, Agustus 2005. Berakhirlah konflik yang sejak 1976 berlangsung dan Pak Harto menetapkan Aceh sebagai DOM (daerah operasi militer). Atas jasa besarnya itu, pada 2006 Presiden SBY menganugerahkan Bintang Republik Indonesia kepada pAhtisaari. Tetapi Ahtisaari bukan hanya mendamaikan RI-GAM, melainkan juga konflik Kosovo, Serbia, Namibia, dan Irak. _____ Ternyata saya malah 10 tahun lebih dulu mengunjungi Museum Tsunami ketimbang Pak DI. Yang saya ingat di suatu dinding tertulis nama-nama korban tewas, mengingatkan saya pada sekitar 58 ribu korban tewas di Vietnam, di Vietnam Memorial Washington DC. Saya juga pernah mengunjungi International Tsunami Museum di Takua Pa, Prov. Phang Nga, Thailand. Seperti Anda sudah tahu, Tsunami 2004 dulu menghantam 12 negara, yang paling parah Indonesia (Aceh-Nias) dan Thailand (Phuket, Krabi dan Phang Nga). Eh, iya, kalau mau ke Museum Tsunami jangan pas waktu shalat. Tutup.

DeniK

Tiga puluh delapan Kalau Abah masih di Banda Aceh. Mungkin bisa mengunjungi perpustakaan

yang di kelola mantan wartawati asli Aceh. @shopie's sunset Library. Seorang pemerhati sejarah Aceh.

Jimmy Marta

Dua hari sebelum musibah memilukan itu terjadi sebenarnya training sudah selesai. Tanggal 24 Des 2004 pagi, Diklat kuliah dua semester ini resmi ditutup. Siangnya sebagian peserta yg dari seluruh Indonesia -maklum lembaga vertikal- sudah berkemas untuk kembali ke daerah masing2. Namun Bambang belum akan pulang. Ia masih akan memperpanjang libur sampai akhir tahun. Keluarga kecilnya -istri dan satu anak- sudah menyusul ke YK. Berbeda dg tiga teman Aceh lainnnya. Mereka segera langsung balik ke Aceh. Tiket sudah mereka pesan jauh hari. Semua sudah suratan Takdir. Mujur sepanjang hari, malang sekejap mata. Bambang seperti orang ketinggalan pesawat. Tiga teman lain yg pulang duluan tak dapat berita. Pasca tsunami komunikasi terputus agak lama. Setelahnya hanya Bambang yg berkabar. Ia kehilangan banyak keluarga besarnya. Termasuk kedua orang tuanya. Ikut berduka Memory peristiwa duka Aceh ini, rasanya tak akan pernah terhapuskan. Kenangan tentang teman2 seperjuangan. Kisah sedih memilukan saudara kita di Aceh.

Lagarenze 1301

Aceh kian terbuka. Tulis Pak Dis di CHD. Saya melihat itu juga ketika nonton konten Youtuber Korea, Jiah. Saya semulanya mengira nonmuslim jika ke Aceh tetap wajib pakai kain penutup kepala. Ternyata tidak wajib. Jiah, yang cantiknya "5i" itu, berkeliling Banda Aceh hingga Pulau Weh tanpa perlu mengenakan kerudung atau sejenisnya. (Itu, lho, Jiah yang beberapa waktu lalu viral karena digoda om-om botak saat berada di Manado. Sampai diajak ke hotel segala.)

Dari konten Jiah, saya juga bisa melihat Museum Tsunami yang digambarkan di atas. Videonya tidak panjang dan kurang deskriptif, memang. Tapi, cukuplah untuk tahu bahwa ada museum tentang tsunami Aceh. Saking seriusnya saya nonton konten tersebut, saya tidak sadar di belakang ada sepasang mata mengawasi saya dengan melotot. Jiah bisa bikin cemburu, rupanya. Padahal, saya sering nonton akun Jiah karena kontennya. Bukan karena Jiah-nya. Tenanan.

daeng romli

Semoga Abah DI fair ya Hari ini mengupas musium Tsunami Aceh yg digambarkan Abah mempunyai kelebihan, ngeri, klasik, dst. Dan selanjutnya menyebut sang Arsitek yg dr ITB yg sebentar lagi ikut kontestasi PilGub DKI. Nah besok abah Bisa nulis karya2 dr calon lainnya, Pramono Anung (misalnya) Ini saya sempat berfikir klo abah ada kampanye terselubung (sekalipun gak punya hak pilih) mohon maaf Bah, isuk2 aku berfikir ngawur...mergo durung ngopi....heheheh

djokoLodang

-o-- DEBAT KELEDAI Betul. Debat Keledai. Bukan debat kusir. Keledai berkata kepada harimau: "Rumput itu biru". Harimau menjawab: "Tidak, rumput itu hijau." Perdebatan memanas, dan keduanya memutuskan untuk menghadap singa, Raja Rimba. "Ada apa kalian ke sini?", tanya Singa. Keledai: "Yang Mulia, benarkah rumput itu biru?". Singa menjawab: "Benar, rumput itu biru." Keledai bergegas melanjutkan: "Harimau tidak setuju denganku bahwa rumput itu biru. "Raja menyatakan: "Harimau akan dihukum satu hari." Keledai melompat riang dan melanjutkan perjalanannya, puas dan mengulang: "Rumput Itu Biru"... Harimau menerima hukumannya, tetapi sebelum itu ia bertanya kepada singa: "Yang Mulia, mengapa Anda menghukumku?

Lagipula, rumput itu hijau." Singa menjawab: "Sebenarnya, rumput itu hijau." Harimau bertanya: "Jadi, mengapa Anda menghukumku?". Singa menjawab: "Itu tidak ada hubungannya dengan pertanyaan apakah rumput itu biru atau hijau. Hukuman itu karena tidak layak bagi makhluk pemberani dan cerdas seperti kamu untuk membuang-buang waktu berdebat dengan mahluk bodoh dan keras kepala seperti keledai. Dan, terlebih lagi, kamu datang menggangguku dengan pertanyaan itu." --koJo.-

Jimmy Marta

Perusuh kemang vs perusuh disway. Dua kelompok yg beda gaya. "Acara akan dimulai, masuklah perusuh itu. Mereka mengobrak abrik backdrop. Teriak teriak dan memukul meja peserta dg tiang banner", ujar Said Didu. Membubarkan diskusi, itulah kerjanya perusuh kemang. Melahap segala sajian, lalu feedback dg komentar. Komen boleh suka2. Yang lucu yg seru dan saru bisa menyatu. Boleh setuju boleh kontra. Sesuai tema ataupun kemana mana tetaplah diterima. Diskusi bebas, merusuh cerdas. Itulah perusuh disway.

BACA EPAPER HARIAN DISWAY

SERUNYA KOMPETISI BASKET PELAJAR DBL

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 107

  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Harun Purnomo
    Harun Purnomo
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Harun Purnomo
    Harun Purnomo
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • DeniK
    DeniK
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Madison Madison
    Madison Madison
  • Maman Lagi
    Maman Lagi
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Warung Faiz
      Warung Faiz
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Edyanto
      Edyanto
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • djokoLodang
      djokoLodang
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin