Kemacetan di Ciledug Makin Parah, Warga: Pengalihan Lau Lintas Tidak Berikan Solusi

Kemacetan di Ciledug Makin Parah, Warga: Pengalihan Lau Lintas Tidak Berikan Solusi

Masyarakat di tiga kecamatan di Kota Tangerang mengeluhkan kemacetan di Ciledug makin parah dan tak pernah kunjung usai.-Candra Pratama-

"Macet semakin panjang, sampai ada ibu yang mau melahirkan dan ambulance sering tersendat," sambung Alfi.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Nurul Akbar (38).

Pengendara asal Ciledug yang setiap harinya harus melintasi kemacetan parah imbas dari dua proyek Pemerintah Daerah (Pemda).

"Jalur alternatif itu menyesatkan pengendara. Yang ada bikin tambah macet di jalur Raden Soleh, Kecamatan Karang Tengah. Sehari-hari aja macet, apalagi dialihkan ke situ. Kacau," ujar Akbar.

BACA JUGA:Nonton Drama China This World Is Not Real Episode 1-18 Sub Indo, Kisah Pasangan yang Terjebak di Alam Mimpi

BACA JUGA:Temui JK, Rombongan MPR RI Antarkan Undangan Pelantikan Prabowo-Gibran

Kendati demikian, Akbar berharap, pihak petugas pengatur lalu lintas bisa lebih aktif dan menyebar ke sejumlah titik.

Agar dapat meminimalisir kemacetan di mana-mana.

"Seharusnya petugas lalu lintas dari Dishub atau anggota Polsek Ciledug bisa aktif. Soalnya jarang kelihatan kalau macet. Cuma ada warga yang mengatur. Sekalinya ada, paling cuma di titik proyek aja," tuturnya.

Adapun, rekayasa lalu lintas yang dirilis Dishub Kota Tangerang yaitu:

  • Pengguna jalan dari arah Kota Tangerang yang akan menuju Jakarta (Joglo) dapat menghindari Jalan Dr. Sutomo Karang Tengah dan Jembatan Sasak Rembang di Jalan HOS Cokroaminoto Puri Beta Ciledug dengan menggunakan Jalan Raden Saleh mengarah ke Jalan Karyawan 3, Jalan Joglo Baru, sampai Jalan Joglo Raya Jakarta Barat.
  • Pengguna jalan dari arah Larangan yang akan menuju Jakarta (Joglo) dapat berputar di putar balik (looping) Puri Beta menuju Jalan Chairil Anwar-Jalan Mochtar Raya menuju Simpang Joglo atau melalui Jalan Swadaya Raya-Jalan Basoka Raya menuju Simpang Joglo.

Sementara, Kepala Dishub Kota Tangerang, Achmad Suhaely tidak merespon ketika dikonfirmasi terkait keluhan masyarakat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait