Kabinet Baru

Kabinet Baru

Prabowo Subianto memberikan pembekalan kepada calon menteri, calon wakil menteri, dan calon pimpinan lembaga negara di Hambalang.-HARIAN DISWAY-

BANYAKNYA calon menteri dan wakil yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto merangsang kreasi tukang ejek.

Ada yang mengatakan itu "Kabinet Gemoy". "Kabinet Fufufafa". "Kabinet 100 Menteri". Belum ada yang bilang itu "Kabinet 1000 Menteri".

Waktu Presiden Bung Karno membentuk Kabinet Dwikora II, jumlah menterinya juga banyak sekali. Saking banyaknya juga menimbulkan ejekan.

Yang anti Bung Karno menyebut itu "Kabinet 100 Menteri". Padahal jumlahnya hanya 84. Atau 86. Sebutan 100 menteri hanya untuk menunjukkan saking banyaknya.

Itu jauh dari jumlah yang sudah dipanggil Prabowo: 109 orang. Kalau disebut "Kabinet 100 Menteri" harusnya bukan ejekan. Kenyataan. Justru sudah dikecil-kecilkan.

Padahal yang 84 orang di zaman Bung Karno itu tepatnya "hanya" 77 nama. Bahwa jadi 84 itu karena banyak yang satu nama masuk di beberapa jabatan.

Bung Karno sendiri, misalnya, menjadi presiden merangkap perdana menteri. Dr Soebandrio menjabat wakil perdana menteri I merangkap menteri luar negeri.

Dr Johannes Leimena merangkap tiga jabatan: wakil perdana menteri II, menko distribusi, dan menteri perguruan tinggi / ilmu pengetahuan.


Jokowi dan anggota Kabinet Indonesia Maju menjelang lengser.-HARIAN DISWAY-

Baru 77 orang saja sudah diejek sebagai "100 menteri". Maka kalau nanti jadi 109 orang harusnya ada julukan yang lain. Atau jangan-jangan tidak jadi 109 orang. Kita lihat sore ini, ketika nama-nama menteri diumumkan. Atau nanti malam. Atau besok pagi.

Bisa jadi justru lebih 109 orang. Letjen Pur Sjafrie Syamsuddin belum termasuk yang dipanggil --karena sudah hampir tiap hari bertemu.

Jenderal Pol Budi Gunawan juga belum termasuk yang dipanggil --mungkin tunggu izin Ibu Megawati Soekarnoputri.

Menyusun kabinet memang tidak mudah. Pun kalau penyusunan itu diserahkan ke Anda. Harus punya banyak pertimbangan.

Semua suku besar harus diwadahi.

Semua golongan terwakili.

Semua aliran tertampung.

Semua agama.

Semua profesi.

Orang luar dan dalam. Musuh apalagi kawan. B

atak dan Dayak.

Pribumi nonpribumi.

Tua muda.

Pusing.

Yang selalu ada sejak dulu: Jawa, Sunda, Batak, Minang, Makassar, Aceh, Bali, dan NTT. Di kabinet apa pun. Presiden siapa pun.

Pun ketika Bung Karno membentuk "Kabinet 100 Menteri". Banyaknya menteri bertujuan untuk merangkul sebanyak mungkin spektrum.

Waktu itu bangsa lagi terancam pecah: pro Soekarno dan anti Soekarno. Itu akibat peristiwa G30S/PKI yang terjadi tiga atau empat bulan sebelumnya.

Bung Karno saat itu masih menjabat presiden tapi praktis tidak punya kekuasaan. Perintahnya tidak didengar. Keputusannya tidak dijalankan. Di lapangan Pak Hartolah yang berkuasa --dengan pangkat "hanya" mayor jenderal tapi mengendalikan tentara sepenuhnya.

Bung Karno masih berusaha untuk kembali berkuasa dalam arti yang sesungguhnya. Pembentukan Kabinet Dwikora II adalah salah satu upaya untuk kembali mengambil kekuasaan itu.

Tentu ada pihak yang tidak ingin Bung Karno mendapatkan kekuasaannya lagi. Ejekan "Kabinet 100 Menteri" adalah salah satu cara untuk "merusak" nama baik kabinet itu --kebetulan memang banyak yang namanya tidak baik.

Akhirnya kabinet 100 Menteri tersebut memang tidak bisa bekerja --tidak punya waktu.

Ketika kali pertama akan dilakukan sidang kabinet, banyak menteri tidak bisa masuk istana.

Ada yang ditangkap. Ada yang dihambat.

Yang sudah berhasil masuk Istana pun kabur. Terbirit-birit.

Soebandrio sampai lari tidak pakai sepatu --ketinggalan di ruang sidang.

Di Monas, depan Istana, sudah penuh dengan tentara. Dihembuskan kabar yang tidak jelas: istana akan diduduki.

Bung Karno diungsikan ke Istana Bogor. Selebihnya Anda sudah tahu: di Bogor Bung Karno didatangi tiga jenderal.

Keluarlah yang di sekolah Anda baca bukunya: Supersemar. Surat Perintah 11 Maret. Bung Karno menunjuk Pak Harto untuk mengatasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Itulah perintah yang membuat Bung Karno sendiri tidak aman.

Kekuatan yang anti Soekarno sebenarnya masih besar. Pasukan "hidup-mati nderek Bung Karno" juga sangat besar. Jauh lebih besar dari Pasukan Berani Mati yang gak jadi bergerak bulan lalu.

Semua sudah jadi sejarah.

Sebagian tetap jadi pelaku sejarah.

Kita tunggu pengumuman susunan kabinet baru sebentar sore. Dulu-dulu calon menteri dipanggil setelah presiden terpilih dilantik. Tepatnya, ditelepon.

Kali ini pemanggilan sudah mulai dilakukan tiga hari sebelum pelantikan. Tidak ada masalah. Presiden baru pakai cara baru. Wajar. Bisa lebih cepat bekerja.

Pekerjaan pertama kelihatannya kumpul di Magelang. Tepatnya di "kawah candradimuka". Di lembah Gunung Tidar. Di kampus akademi militer --almamater Prabowo.

Di kawah candradimuka itulah jiwa cinta negara, 爱国, dibentuk. Secara militer.

Gunung Tidar dalam kepercayaan Jawa disebut juga "paku bumi". Bumi Jawa.

Kalau tidak ada Tidar yang ditancapkan di Magelang, kata kepercayaan itu, pulau Jawa akan miring ke kiri. Atau ke kanan. Atau rontok seperti atap yang tidak dipaku.

Prabowo sangat cinta negara setelah tiga tahun digembleng di Lembah Tidar.

Para menteri itu akan digembleng hanya selama tiga hari. Kalau nanti masih ada yang tidak 爱国, masih korupsi, mungkin perlu dikirim ke situ lagi tiga tahun.(Dahlan Iskan)



Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 19 Oktober 2024: Diktator Baik

Achmad Faisol

inilah pentingnya bertetangga... raeesah belajarlah dari negara tetangga, bagaimana cara bohong ga kena delik...

maennya kurang dekat, sih...

Ketut Bagiarta

Diktator baik. Tapi tak ada yang bisa menjamin bahwa pemimpin diktator itu baik. Karenanya diperlukan peraturan perundang-undangan untuk membuatnya jadi baik. Dan undang-undang tersebut harus ditegakkan dengan baik oleh penegak hukum yang baik. Bukan peraturannya diatur-atur untuk kepentingan penguasa dan kroninya.

Thamrin Dahlan

Diktator wajib memiliki kemampuan berpidato menyala sehingga dia bisa dimasukkan dalam kategori Orator. Diktator segan menjadi koruptor paling banter dia sedikit bersikap propokator.  Diktator jarang betah di kantor bersebab dia sering berada di tempat tempat berkumpulnya orang banyak. Artinya ditator ogah sendirian menyendiri karena anda sudah tahu dia tidak bisa menyampaikan perintah sana sini.  Jadi anda sudah paham siapa sebenarnya si diktator .  Oleh karena itu diktator tidak perlu gelar Doktor toh dia sudah melebihi gelar akademis tertinggi. Termasuk Haji

Have a nice long week end 

Salamsalaman

Amat K.

Untuk lulusannya, beberapa opsi gelar yang bisa jadi pilihan:

1. Sarjana/Diploma Ilmu Politik Terapan (S.IPT)

2. Sarjana/Diploma Kepemimpinan dan Kebijakan Publik (S.KKP)

3. Sarjana/Diploma Administrasi Politik (S.AP)

4. Sarjana/Diploma Manajemen Politik dan Kampanye (S.MPK)

5. Sarjana/Diploma Komunikasi Politik dan Diplomasi (S.KPD)

6. Sarjana/Diploma Etika dan Kepemimpinan Politik (S.EKP)

7. Sarjana/Diploma Strategi dan Dinamika Politik (S.SDP)

8. Sarjana/Diploma Politik Inovatif (S.PI)

Ihwal pemagangan, nanti bisa bekerja sama dengan instansi pemerintah atau lembaga politik/partay politik.

Apa lagi ya, Pak Joko?

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

CONTOH KEBAIKAN MAS DIKTATOR..

Salah satu cerita yang sering dianggap sebagai bukti "kebaikan" kepemimpinan otoriter di Singapura adalah langkah Lee Kuan Yew dalam membersihkan negara dari korupsi. 

Tanpa membentuk semacam KPK.

Pemberantasan korupsi dilakukan melalui jalur "leadership" yang anti korupsi.

Pada awal masa kepemimpinannya, Singapura menghadapi tantangan besar, termasuk korupsi merajalela di berbagai institusi. 

Lee Kuan Yew secara tegas menindak para pejabat korup, tanpa memandang jabatan atau status mereka. 

Langkah ini membantu membangun pemerintahan yang transparan dan efektif. 

Meskipun menggunakan pendekatan keras, hasilnya adalah Singapura yang stabil dan makmur, dengan reputasi global sebagai negara dengan salah satu tingkat korupsi terendah di dunia.

Sebenarnya "teori"-nya "mudah" kan..?

Tetapi "pelaksanaan"-nya sangat "susah".

Karena godaan dan dorongan dari "lingkungan".

Mulai dari jalur teman separtai, teman satu gerbong pemerintahan, sampai dorongan "diri pribadi" saat mulai tergoda..

Misal karena dorongan "rasa"..

###

Sayang anak..

Dan lain-lain...

Mirza Mirwan

Sekadar melengkapi.

Nama lengkapnya Raeesah Begum binti Farid Khan, biasa disebut Raeesah Khan, atau Ms. Khan. Lahir 10 November 1993. 

Pak DI menulis "Ada anggota DPR yang sedang diadili", sebenarnya tidak tepat bila untuk Raeesah Khan. Mestinya mantan anggota DPR. Sebab ibu dua anak itu menjadi anggota DPR hanya 16  bulan masa jabatan 5 tahun, yaitu dari 10 Juli 2020 sampai 30 November 2021 saat ia mundur.

Kasus kebohongan bahwa ia pernah mendampingi korban perkosaan ke kantor polisi terjadi dalam sidang DPR 3 Agustus 2021. Ngakunya pendampingan korban perkosaan berusia 25 tahun itu terjadi tahun 2018. Belakangan ia ngaku bohong. Maksudnya, ya, seperti sudah ditulis Pak DI. Ia menambahkan bahwa dirinya sendiri pernah jadi korban perkosaan saat kuliah di luar negeri  (Ya lucu juga, apa korelasinya dengan Singapura?).

Komite etik DPR yang dimaksud Pak DI adalah Committee of Privileges (CoP). Kalau di Indonesia semacam MKD. Pada 2022, saat Raeesah Khan sudah mundur, CoP menjatuhi denda sebesar S$35.000 (setara Rp413,3 juta) atas beberapa kali kebohongannya sebagai anggota DPR.

Pak DI menerjemahkan Workers' Party dengan Partai Buruh. Tetapi partai oposisi yang logonya lingkaran merah dengan gambar martil itu disebut Parti Pekerja. Buruh dan pekerja substansinya sama. Tetapi di Singapura memang partai itu bernama Workers' Party, bukan Labour's Party kayak di UK.

Leong Putu

Pak Bos, saya request!

Tolong sekali saja pak Bos nulis tentang Galuh Banjar di CHD ini.

Tentang keteguhannya, ketegarannya serta sikap tawadhunya selama menjadi istri seorang 4T.

Soal pegang dompet tolong skip saja.

Kalau pak Bos nti nulis tentang galuh Banjar, ntar istri saya ta suruh mbaca CHD.

Tolong masakannya yang haucek se cing ping jangan lupa!

Plis.....

Liáng - βιολί ζήτα

... Singapura memang diktator, tapi sialnya, (sialnya?), diktatornya sangat baik hati.(Dahlan Iskan)

So... what is the definition of dictator, Abah DI ?? 

Abah... Abah... aya aya waé atuh.....

A dictator is someone who has absolute power - or who at least behaves as if they do by bossing others around. In government, a dictator is a ruler who has total control over a country, with no checks or balances to prevent abuse of power.

... with no checks or balances to prevent abuse of power. 

Apakah hal itu terjadi di Singapura, Abah DI ??

Udin Salemo

"saya kuliah," kata ketua partai beringin gondrong negara kulonnya Vanuatu. 

anda percaya? inyong 100% gak percaya. apalagi ko JZ, wkwkwkwk...

saya tanya teman akrab yang sudah bergelar doktor. berapa tahun dia kuliah untuk mendapatkan gelar doktor. dengan malu-malu dia mengatakan, enam tahun. saya maklum dia butuh waktu lama karena dia juga mengajar. tugasnya sebagai dosen. tapi dia dapat keringanan tak mengajar 32 sks per tahun. dari pimpinannya dia hanya diberi tugas mengajar 12 sks per tahun.

jadi kalau ada yang bisa dapat gelar doktor hanya dalam waktu tiga semester, mungkin dia dapat dari perguruan tinggi yang berkampus di ruko, atau di hotel, hahaha... 

kalau dapat gelar doktor dalam waktu sependek itu dari kampus terkenal perlu diselidiki promotor & co promotor dan tim pengujinya. coba diselidiki transfer uang masuk ke rekeningnya. bisa jadi itu rekening banknya sudah punya tabungan uang bermiliar-miliar dalam waktu tiga semester terakhir, wkwkwkwk...

salam kurikulum merdeka....!

Edy Yanto

Mungkin mentor politik nya via internet juga sering browsing politik di konoha..saya rasa dia ingin menceritakan kasus nya cuma agak bingung mulai nya dri mana.. akhirnya terjebak di dalam narasi kata kata nya..krn kebingungan itu.. padahal si korban yg dia maksud adalah diri nya sendiri..tpi bingung menarasikan nya.. akhirnya dia menjadi korban yg ke dua kali nya..

Yellow Bean

Cerita perjalanan politisi muda yang sedang mencari identitas diri.

Membuat cerita perjalanan hidup nya menjadi fiksi. Hingga di klaim sebagai perjalanan hidup nya.

Miris sekali.

Apalagi penegak hukum nya tidak memberikan celah untuk cerita fiksi.

Transparansi wakil rakyat untuk negara kecil dengan akreditasi dunia seperti Singapura pantas jika meragukan kemampuan seorang Raeesah.

Ternyata di negeri se modern Singapura juga kasus pelecehan kepada diri adalah aib yang menyedihkan hingga si korban tidak berani mengungkap atau melaporkan kejadian.

Bagaimana kalau dia melihat penyimpangan di luaran.

Jikapun ingin menyimpan nya mestinya ya sudah di tutup saja. Jangan di sepil sebagai peristiwa milik orang lain.

Walaupun pasti sangat ngeri membayangkan kejadiannya tapi saya tetap hormati keberanian untuk mengakui kalau dia sendiri korban di balik cerita fiksi karangannya.

Peluk jauh Raeesah.

Tetap tegar dan belajar terus ya karena sudah hebat bisa masuk partai di negeri Semaju Singapura.

Walaupun akhirnya melibatkan banyak orang yang dianggap bertanggung jawab atas perilaku anggota partai nya.

Merupakan kasus dan pelajaran politik berharga dari negara modern yang bahkan konon meludah sembarangan saja bisa kena kasus pidana.

Negara maju yang kasus nampak sepele saja menjadi kasus hukum.

Liam Then

Jadi kepikiran termasuk apakah Vladimir Putin, Xi Jin Ping, Recep Tayyip Erdoğan? 

Rusia apakah termasuk timur atau barat? Secara ras mereka kaukasian, tapi secara sistem politik mereka disana lebih sama dengan banyak ngara-negara di timur yang pemimpinnya awet memimpin selama lebih dari satu dekade. 

Kemajuan suatu negara, apakah karena pemimpinnya, modal budaya masyarakatnya atau kombinasi keduanya? 

Dalam hal pencapaian kemajuan Indonesia ada diposisi mana? Dan saat ini kondisinya ada ditahap mana? 

Kalau mau dibilang terpuruk, Indonesia masuk daftar 20 negara dengan GDP terbesar di dunia peringkat 16 dunia secara GDP, dan peringkat 7 secara PPP. Tapi dari segi pendapatan rata-rata , cuma termasuk golongan negara middle income, besaran GDP Indonesia, tidak turun turah merata pada lapisan masyakarat Indonesia. Timpang sebaran kesejahteraan dan kesempatan sangat memprihatikan. 

Reformasi yang berhasil tumbangkan 32 tahun sistem diktator, pada kenyataannya pakemnya masih sama, masih ada tokoh partai politik yang awet kekuasaannya selama lebih dari satu setengah dekade. Model seperti awet njabat seperti ini, kalau dilihat kecenderungannya, dari banyak contoh kasus , kalau yang njabat bagus, bagusnya juga berlangsung lama, perubahan kearah kemajuan nampak secara nyata.

Udin Salemo

@kang Jokosp SP, dibawah sana, (malas scroll, gara2 Madison, hehehe...)

apakah 11 guru besar unlam itu (guru besar bohong-bohongan, hahaha) gak dapat sanksi? 

emang bebas merdeka. seperti yang dapat gelar s2 sebelum kelar s1. wkwkwk...

Kang Sabarikhlas

#101 no.absen resmi.

Nyang 123 no.absen si MadMax

ini kronologi tindakan si MadMax :

Pk.10.30 = 4x, 11.30 = 24x, 12.30 = 16x, 14.30 = 58x, 14.45 = 2x, 14.55 = 8x, 15.00 = 4x, 15.15 = 2x, 15.30 = 2x, 15.40 = 2x, 15.45 = 1x.

duh... Ayo Son!..mana lagi, cape ya?

Juve Zhang

Saya sungguh kagum sama RS Swasta milik Yayasan Kristen yg memberi pelayanan setara.... walaupun dari awal kita sudah pijit TUNAI...... jangan harap segera di panggil......saking banyaknya pesakitan umumnya pake BPJS..... maka anda yg berharap Tunai memotong antrian tak terjadi.....saya tetap saja nunggu lama .....itu baru daftar.....belum masuk Ruang Konsultasi Dokter spesialis begitu di baca nomor urut paling akhir...... itulah contoh RS Bagus.....Setara .....Tak pilih pilih.....jadi anda yg bilang BPJS anak tiri.....di RS ini tak berlaku.....BPJS...jadi Anak Emas..... nomornya memborong antrian Dokter nomor terdepan semua.....namanya Marc Marquez nomor buncit pun santai saja....yg penting no. 1 sehatnya.....wkwkwk

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

MADISON..

Dugaan saya..

1). Dia adalah seorang perempuan.

2). Sedang sakit.

3). Memerlukan pendampingan psikis berat..

###

Admin Disway perlu turun tangan..

Secepatnya..

Bagaimana menurut Anda?

BACA EPAPER HARIAN DISWAY

20 TAHUN DBL DBL

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 157

  • alasroban
    alasroban
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • herry isnurdono
    herry isnurdono
  • Tivibox
    Tivibox
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Liam Then
    Liam Then
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Fufufafa
    Fufufafa
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • yea aina
    yea aina
  • Evo’S Zhang
    Evo’S Zhang
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
    • Tivibox
      Tivibox
  • didik mangkubata
    didik mangkubata
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Slamet Sejati
    Slamet Sejati
  • Fitria A
    Fitria A
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Fitria A
      Fitria A
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
  • Fufufafa
    Fufufafa
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Fufufafa
      Fufufafa
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Fufufafa
    Fufufafa
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Fa Za
    Fa Za
  • Everyday Mandarin
    Everyday Mandarin
    • Everyday Mandarin
      Everyday Mandarin
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • herry isnurdono
      herry isnurdono
  • Tivibox
    Tivibox
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Tivibox
      Tivibox
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Kang Sabarikhlas
      Kang Sabarikhlas
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Tivibox
      Tivibox
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Marjan Marjan
    Marjan Marjan
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Tivibox
      Tivibox
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • MULYADI PEGE
    MULYADI PEGE
  • yea aina
    yea aina
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • yea aina
      yea aina
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Kalender Pro Indonesia
    Kalender Pro Indonesia
  • Gusti Mboten Sare
    Gusti Mboten Sare
  • herry isnurdono
    herry isnurdono
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Tivibox
      Tivibox
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Hery Purwanto
    Hery Purwanto
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Ketut Bagiarta
    Ketut Bagiarta
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Fa Za
      Fa Za
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Amat K.
    Amat K.
    • memo kukuk
      memo kukuk
  • nur cahyono
    nur cahyono
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • djokoLodang
      djokoLodang

Berita Terkait