Dirundung Cemas, Keluarga Korban Kebakaran PT Jati Perkasa Nusantara Desak Identifikasi Jenazah Dipercepat

Dirundung Cemas, Keluarga Korban Kebakaran PT Jati Perkasa Nusantara Desak Identifikasi Jenazah Dipercepat

kebakaran tragis di pabrik pengolahan pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) yang berlokasi di Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi memakan sembilan pekerja meninggal dunia pada Jumat, 1 November 2024.--Dimas Rafi

BEKASI, DISWAY.ID - Rasa cemas dialami pihak keluarga korban kebakaran tragis di pabrik pengolahan pakan ternak PT Jati Perkasa Nusantara (JPN) yang berlokasi di Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi memakan sembilan pekerja meninggal dunia pada Jumat, 1 November 2024.

Salah satu korban adalah karyawan pabrik PT Jati Perkasa Nusantara yang berusia 24 tahun bernama Rizki Adam.

Rizki yang beralamat di Gang Simbang 1 RT 03 RW 04 nomor 126 B kelurahan Kali Abang, kecamatan Bekasi Utara, kota Bekasi dilaporkan hilang kontak pada Minggu, 3 November 2024.

BACA JUGA:Salah Seorang Korban Jiwa Kebakaran PT Jati Perkasa Nusantara Akan Segera Menikah

Ketua RW 04 Kelurahan Kali Abang Tengah Suhadi (48 tahun) menyampaikan kekhawatiran keluarga terkait keterlambatan hasil identifikasi yang dilakukan tim dari RS Polri Kramat Jati.

"Saya mewakili keluarga saya juga meminta mohon untuk pihak Rumah Sakit (RS) Polri ini mempercepat hasilnya, karena memang saya dengan keluarga ini karena memang ini sangat membuat gundah dan buat kami dan keluarga ini pikiran," ujar Suhadi kepada pewarta pada Minggu, 3 November 2024.

BACA JUGA:Suasana Duka Selimuti Keluarga Jatmiko, Korban Kebakaran Pabrik Pakan Ternak di Bekasi

Suhadi mengatakan, kondisi psikologis keluarga sempat terganggu saat menunggu hasil tes DNA. Namun, kondisinya kini sudah mulai membaik.

"Karena memang beban psikologis buat keluarganya dan saya, masih drop terutama dari bapaknya, tapi alhamdulillah kemarin juga sudah sempat ke musala udah diajak sama masyarakat," terang dia.

Sementara itu, karyawan lain yang tidak diketahui identitasnya adalah Rahmat (42 tahun) yang bertugas sebagai operator forklift.

BACA JUGA:Api Kebakaran Pabrik Minyak Goreng di Bekasi Sulit Padam, Petugas Damkar Sampai Pinjam Ekskavator

Mengingat hal ini, pihak keluarga mengakui bahwa mereka kerap kali mengalami kecemasan yang luar biasa akibat ketidakpastian mereka mengenai nasib sang ayah, yang memiliki satu orang istri dan empat orang anak.

Adik ipar Rahmat, Muhamad Yusuf (40 tahun) melaporkan bahwa dirinya tidak dapat dihubungi melalui telepon seluler sejak kebakaran pabrik terjadi, dari pagi hingga malam.

Baik melalui panggilan telepon maupun pesan WhatsApp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads