Ramai Jatam Dicatut Bahlil Jadi Sumber Disertasi Gelar Doktor, UI Buka Suara

Ramai Jatam Dicatut Bahlil Jadi Sumber Disertasi Gelar Doktor, UI Buka Suara

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.--Istimewa

JAKARTA, DISWAY.ID - Universitas Indonesia buka suara soal ramai penolakan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dicantumkan sebagai informan pada disertasi milik Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Disertasi berjudul "Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia" tersebut telah disidangkan sebagai salah satu syarat Bahlil mendapatkan gelar doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI.

BACA JUGA:Viral di X Disertasi Bahlil Diduga Plagiat 95%, Dicek Pakai Turnitin Mirip Penelitian UIN

"Setelah melalui sidang terbuka ujian promosi doktor, Pak Bahlill saat ini sedang melakukan revisi berdasarkan masukan dari ujian tersebut di bawah arahan promotor dan ko-promotor," terang Kepala Kantor Humas dan KIP UI Amelita Lusia kepada Disway, 9 November 2024.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa nantinya akan ada perbaikan-perbaikan pada disertasi, termasuk soal penolakan Jatam terhadap pencatutan tersebut.

BACA JUGA:Mahfud MD Beri Dua Jempol Untuk Disertasi Hasto Kristiyanto: Ini Doktor yang Bener!

"Kalau ada masukan atau keberatan yang perlu diperhatikan, seperti dari Jatam ini, tentu akan ada perubahan yang sesuai dengan prosedur yang berlaku," lanjutnya.

Diketahui, disertasi tersebut memuat informasi hasil wawancara perwakilan Jatam dengan salah satu peneliti Lembaga Demografi UI, Ismi Askya.

BACA JUGA:Mengupas Isi Disertasi Bahlil tentang Hilirisasi Nikel, Raih Gelar Doktor UI

Jatam Minta Dihapus dari Disertasi

Koordinator Nasional Jatam Melky Nahar dalam surat yang dilayangkannya kepada jajaran petinggi UI menjelaskan, Ismi Askya mendatangi kantor Jatam bersama seorang peneliti lain yang juga berasal dari lembaga studi sama pada 28 Agustus 2024 lalu.

"Kepada kami, ia mengutarakan sedang mengerjakan penelitian mengenai hilirisasi nikel dan dampaknya kepada masyarakat," ungkap Melky.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Melky, Imsi berulang kali menegaskan bahwa ia merupakan peneliti aktif yang memiliki kepentingan langsung terhadap informasi tersebut, bukan orang lain seperti Bahlil.

BACA JUGA:Kapan Bahlil Mulai Kuliah Doktor di UI? Disertasinya soal Hilirisasi Nikel

"Kami tidak diberi informasi yang layak dan memadai bahwa wawancara tersebut merupakan salah satu proses penelitian bagi disertasi Bahlil Lahadalia. Selain itu, Ismi Azkya tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan penelitiannya setelah kami mengetahu nama Jatam dicatut sebagai informan utama dalam disertasi Bahlil Lahadalia," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads