Emang Benar, Sensor O2 Bisa Bikin Irit BBM Motor? Begini Penjelasannya

JAKARTA, DISWAY.ID - Teknologi sepeda motor yang saat ini semakin berkembang, mengutamakan sistem injeksi yang didukung oleh Electronic Control Unit (ECU).

Namun, agar ECU dapat mengoperasikan sistemnya, di bebebrapa bagian diperlu sebuah sensor yang berfungsi untuk membaca, baik pergerekan motor dan kebutuhan mesin.

Salah satunya adalah sensor O2 yang dipasang pada bagian leher knalpot atau exhaust dari hasil pembakaran di ruang mesin.

Sensor O2 berguna untuk membaca dan melapor seberapa besar kebutuhan bahan bakar yang akan disemburkan oleh injektor, ketika proses pembakaran.

BACA JUGA:Harga Emas Pegadaian, Selasa 22 Maret 2022: Bergerak Berlawanan

Saking pentingnya sensor O2 yang saat ini digunakan hampir di semua sepeda motor, sistem O2 akan mengatur pasokan bahan bakar agar sesuai yang dibutuhkan pada ruang pembakaran.

"O2 sensor ini berfungsi mendeteksi sisa O2 pembakaran dan O2 dari udara luar," kata Cahyadi, Service Advisor Yamaha Amie Jaya Motor di Depok, Jawa Barat.

"Sensor ini kemudian akan mengirimkan sinyal untuk menentukan takaran bahan bakar ideal di ruang pembakaran," lanjutnya.

Cara kerja sensor O2 dapat membandingkan jumlah O2 dari udara luar dengan O2 sisa pembakaran.

BACA JUGA:Harga Emas Antam, Selasa 22 Maret 2022: Naik Rp 6.000 per Gram

Lalu hasil perbandingan tersebut akan diubah jadi arus listrik yang akan memberi sinyal ke ECU.

Dari sinyal tersebut, ECU akan menentukan takaran bahan bakar ideal yang disemprot ke ruang bakar berdasarkan deteksi gas buang.

Sensor O2 ini juga perlu dirawat, agar konsumsi bensin jadi irit, dan cara merawatnya cukup dengan membersihkan sensor dengan angin kompresor.

Hal ini dilakukan agar sensor O2 tetap akurat membaca sisa hasil pembakaran. 

Sumber: