Perusuh Bocor
Gathering Perusuh Disway--
Rumah bambu itu bocor. Rumah baru. Air menetes ke lantai. Nasib sebagian Perusuh Disway kali ini ternyata kurang baik.
Inilah musim hujan pertama bagi rumah bambu itu. Saya sudah beberapa kali tidur di situ. Pun teman dari Singapura dan dari Tiongkok. Tidak ada air menetes saat itu: saat rumah bambu itu jadi musim lagi kemarau.
Di antara 40 Perusuh Disway, 12 orang yang pilih bermalam di rumah kebun ini: DIC Farm. Selebihnya pulang seusai pertemuan tahunan ini.
Saya lupa siapa yang memberi nama DIC Farm itu. Rasanya nama itu kini tidak relevan lagi. Hanya Pak Mirza Mirwan yang masih ingat bahwa itu singkatan dari Demi Indonesia Cerah.
Kata "Demi Indonesia", waktu itu, banyak dipakai oleh tim yang menginginkan DI ikut konvensi Partai Demokrat.
Semua cita-cita telah terkubur bersamaan dengan akhir konvensi itu. Sayangnya nama itu tetap hidup di Google Map. Biar saja. Sayang juga kalau ikut terkubur.
Akhirnya hanya dua orang pemberani yang tetap tidur di rumah bambu: nama mereka dirahasiakan. Mereka harus menggeser-geser kasur ke celah-celah tetesan air.
Selebihnya pilih pindah ke ''Rumah Manado''. Itulah rumah kayu yang kami beli dari Manado. Dikirim pakai kapal. Dipasang ulang di wilayah pedesaan berbukit di Mojokerto ini. Umurnya sudah lebih 25 tahun.
Lantai atasnya ada tiga kamar. Masih ada ruang keluarga. Kebetulan malam itu sepak bola Indonesia melawan Vietnam. Mereka nonton di situ. Lesehan di lantai berkasur.
Sampai keesokan harinya banyak yang tidak tahu kalau Indonesia kalah. Mereka sudah "tewas" ketika posisi masih 0-0.
Dokter Sandra Widjajahakim dan suami berada di kamar depan. Nicky dan Dewi di kamar samping. Rani di kamar belakang. Selebihnya di ruang keluarga.
Nicky dan Dewi harus ikut bermalam di situ: besok paginya mereka yang jadi pelatih senam di halaman tengah. Yakni di dekat "lorong bambu" yang panjang.
Para Perusuh Disway ketika mengikuti gathering di DIC Farm.--
Suami dokter, Hady Marzuki, pilih tidak ikut senam. Sejak dari Jakarta ia membawa alat pruning.
Ia pilih keliling kebun memotongi ranting-ranting jambu putih, juwet putih, rambutan binjai, kelengkeng merah, jeruk Bali, dan banyak lagi.
Siangnya saya lihat banyak kulit rambutan berserakan –tanpa saya menuduhnya melakukan pruning sekalian merasakan rambutannya.
Malam itu saya sendiri, bersama istri, tidur di rumah tipe desa di seberang jauh rumah bambu.
Sebenarnya saya menginginkan hidup berdua di rumah bambu itu. Istri tidak mau. Dia takut rumahnya roboh ditiup angin. Dia pilih di rumah lama, rumah asli desa ini.
Penulis (empat dari kiri) bersama istri dan para Perusuh Disway.--
Istri saya juga tidak ikut senam. Ia sibuk di dapur. Dapurnya di bagian belakang kolong Rumah Manado.
Di depan dapur itu kolong rumahnya terbuka. Ada tiga meja besar nan panjang. Tempat duduknya dingklik kayu.
Tiga-tiganya, pagi-pagi, sudah penuh dengan makanan.
Ada perusuh yang menghitung: 12 jenis masakan. Si Galuh Banjar memang bangun pukul 03.00: menyiapkan semua menu itu.
Saya lihat banyak yang memotretnya sebelum memakannya. Mungkin baik juga kalau foto itu di-share di kolom komentar.
Inilah daftar makanan yang masih saya ingat: gule kambing, sayur asam, terong goreng, woku kepala ikan, sambal selayah besar, pecel lele, dadar jagung, tempe goreng, bandeng krispi.
Itu menu untuk sarapan! Dan hanya untuk 12 orang perusuh yang tersisa: lima dari Jakarta, dua dari Ketapang, Kalbar. Satu dari Kuala Lumpur. Satu dari Blitar. Satu dari Gresik.
Salah satu aktivitas para Perusuh Disway di DIC Farm.--
Maka selesai senam, kami menyerbu meja panjang itu. "Senam tadi berhasil membuang 300 kalori. Lihat makanan ini bisa naik 1000 kalori," celetuk Nicky.
Setelah sarapan mereka pun berkomentar. "Lain kali tidak usah di hotel. Di sini saja. Jauh lebih nyaman," ujar mereka.
Tentu DIC Farm tidak cukup kalau untuk 40 orang. Kecuali di musim kemarau nanti kebocoran sudah bisa diperbaiki: bisa untuk 10 orang.
Lantai atas rumah bambu itu sendiri sebenarnya menawarkan pemandangan sawah dan gunung yang indah.
Ada juga pemandangan kandang usaha ternak ayam yang agak kumuh. Terlihat juga sungai curam yang berbatu. Setiap saat suara airnya gemuruh –dan di malam hari terasa lebih menderu.
Pertemuan perusuh sendiri dilakukan di kolong rumah bambu itu. Sebagian di bawah kolong. Sebagian lagi di bawah pohon asam atau di sekitar sumur tua. Ada juga yang pilih sambil duduk-duduk di pinggir parit berair deras.
Ada dua topik yang dibahas di kolong rumah bambu itu: swasembada pangan dan swasembada pikiran.
Yang terakhir itu dipimpin oleh karikaturis terkemuka Wahyu Kokang (Disway 21 November 2024: Kokkang Ibunda).
Topik yang dibawakan Wahyu adalah ''membuat lingkaran''. Seru. Semua perusuh diberi kertas A3. Juga spidol. Semua harus membuat lingkaran.
Itu metode Wahyu untuk mengajar menggambar di rumah sakit jiwa. Wahyu ingin melihat siapa di antara penghuni RSJ yang sudah bisa membuat lingkaran sempurna. Yakni lingkaran yang ujung dan awalnya bisa bertemu.
Wahyu Kokkang ketika mengajak para Perusuh Disway menggambar.--
Perusuh pun banyak yang terbahak ketika selesai menggambar: banyak yang ujungnya tidak ketemu.
Yang juga seru adalah ketika Perusuh harus saling berpasangan. Berhadapan. Lalu saling menggambar wajah yang di hadapannya.
Juaranya, Eksan Susanto, mendapat hadiah: satu kantong keripik tempe dari Mayasari Tempeh, Indiana Amerika Serikat.
Kalau memang dikehendaki saya setuju tahun depan pertemuannya di sini saja: tentu perlu ada pengumuman agar setiap peserta membawa jas hujan. Siapa tahu harus ada yang tidur dengan jas hujan.(Dahlan Iskan)
Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 16 Desember 2024: Manajer Istri
Mirza Mirwan
Bung Outnasus Oke -- kayaknya Eko Susanto nih. Anda beruntung mengetahui ibu Anda menderita kanker payudara sejak dini. Soal operasi, kalau belum terdaftar sebagai peserta BPJS-JKN, segera daftar JKN mandiri. Bisa secara online, kok. Nanti ibu Anda bisa dioperasi gratis tis. Saya punya tetangga, JKN yang iurannya dibayar pemerintah, operasi gratis, bahkan sampai kemoterapi -- karena sudah stadium 3. Ibu saya dulu menderita kanker payudara. Tetapi periksa ke dokter umum katanya "wudun" (abscess). Baru ketahuan kanker setelah periksa ke dokter spesialis bedah. Terlambat. Sudah stadium 4. Zaman itu, 1977, belum ada kemoterapi. Meski dioperasi, tiga bulan setelahnya ibu wafat.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
TAFSIR POSITIF, ATAS LIRIK LAGU "LILIN-LILIN KECIL"... Lirik ini menggambarkan "penantian" solusi. Di tengah gelapnya kehidupan, di mana "mentari tua" dan "bulan genit" melambangkan masih adanya harapan meski mungkin masih jauh memudar. Kegelapan adalah simbol tantangan, krisis, atau situasi tanpa kepastian. Lilin-lilin kecil menjadi metafora bagi individu atau generasi muda yang ditantang untuk memberi cahaya — harapan, inspirasi, solusi, dan perubahan. Lagu ini mempertanyakan: sanggupkah mereka bersinar terang, meskipun kecil, untuk mengusir kegelapan, menyongsong masa depan. Sebuah seruan dan harapan, agar sekecil apa pun peran seseorang, ia dapat menjadi sumber cahaya di dunia yang masih muram. ### Habis gelap, pasti terbitlah terang..
djokoLodang
-o-- GOJEK PALSU Ingin cerita pengalaman saya kemarin. Usai mengikuti acara gathering Perusuh Disway di Pacet, saya ikut naik bus yang menuju Surabaya. Saya turun di AlfaMaret dekat Terminal. Ditemani mas Firman. Saya pesan Gojek tujuan Stasiun Mojokerto. Tetapi selalu gagal. Mas Firman juga mencoba, hasilnya nihil. Lalu saya coba masuk ke gerai AlfaMaret di dalam, minta tolong mbak yang lagi tugas. Dibantulah oleh beliau. Dan berhasil. Tertera: Mobil Daihatsu, nomor Polisi S 1217 .. Akaa tiba sekitar 10 menit lagi. Saya keluar dan menunggu di teras. Tak lama kemudian, muncul mobil. Nomor Polisi AG----. Pengemudinya keluar: "Bapak pesan Gojek ke Stasiun Mojokerto?" "Iya, betul, " jawab saya. "Tapi, nomor polisinya kok beda?" "Anu, pak. Ini saya pinjam mobil adik saya", seraya memperlihatkan detail pesanan. Saya lihat, benar, pesanan dari AlfaMaret ke Stasiun Mojokerto. Melihat itu, saya percaya dan sudah siap masuk ke mobil. Tapi, mbak yg pesan tadi keluar dari dalam AlfaMart, dan langsung berseru: "Jangan masuk, pak. Itu nomor Polisinya beda." Pengemudi AG 4231 masih ngotot bahwa psanannya benar. Tepat saat itu pula, sekitar 1 menit kemudian, datanglah mobil nomor Polisi S1217. .. Pengemudi mobil AG hanya bilang, "Oh, jadi saya keliru, ya..." dan langsung beranjak pergi. Selamat lah saya dari kemungkinan terjadinya tindak kejahatan. *) Terima kasih, mbak AlfaMaret. Sudah membantu memesankan GoJek, masih tetap memantau dari balik kaca. --koJo.-
Jokosp Sp
Saat itu, benar bahwa istri adalah yang terbaik untuk di rumah. Mendadak istri harus mengurus bapaknya yang sakit di rumah sakit di kota provinsi yang jauhnya perlu enam jam perjalanan dari rumah. Di hari pertama ditinggal berdua dengan si kecil, waduhhhhhh sudah stress berat : Pah... gag begini mandiin Misha, sakit nggosoknya. Pelan kayak Mama itu loh...enak jadinya. Pah....kok sarapannya kayak gini?. Kenapa telornya di dadar, kan Misha sukanya diceplok?. Duh....dah dua kali salah?. Baju sekolah Misha mana Pah?. "Itu di atas tempat tidur". Loh Pah....kok gag diseterika sih?, malu dong dipakai, gag rapi lagi.....Misha gag mau sekolah. Aduhhhh...., tepuk jidat untuk yang ketiga kalinya. Sepatu Misha sama kaos kakinya mana Pah...?. "Tuh di rak sepatu". Bukan...., ini kan hari senin wajib pakai sepatu hitam kaos kaki hitam. "Itu warnanya apa?". Coklat Pah....ini buat hari Sabtu, untuk pramuka. "Bentar ya tak carikan". Kotak makan siang Misha mana Pah ...?. "Wah....Papah gag bikinin, entar beli di warung ya". Gag mau....Mama kan larang beli dan jajan sembarangan. Duh..........., yang keberapa sudah dibikin stres sama si kecil. "Ya sudah sementara ini yang bisa papah kerjakan buat Misha, tunggu ya Mama bentar pulang. Kasihan tuh Mama masih bantu Kakek yang sakit, Kakek harus dibantu....kan nenek sudah gag ada". Iya Pah. Untunglah si kecil mengerti kesulitan Papah dan Mamanya. Ternyata sungguh sulit untuk menjadi seorang Ibu untuk anak-anak kita.
Duwi Setiyo Utomo Samaan Widjojo Koesumo
Nikmat mana lagi yang kau dustakan? Kalimat yang mudah diucapkan tapi sulit di praktikan. Sama seperti narasi filsafat yang sering digaungkan oleh akademisi yang meyakini ada perubahan HANYA dengan mengenal filsafat. Kalimat filosofis yang membumbung harapan. Termasuk harapan pasien yang berjuang dengan rasa sakit. Pertanyaannya, sakit itu apa? Dimana letak rasa sakit? Jangan-jangan kita tidak tahu apa itu sakit? Lebih sakit mana dengan kenyataan hidup yang tidak sesuai harapan? Dalam film kartun animasi berjudul "Inside Out" tahun 2015 saya mendapat pola berpikir "nyeleneh" bahwa dalam film itu ada 5 aktor utama dalam karakter Riang, Sedih, Marah, Malu dan Takut. Semua menjadi drama setelah kita mengenal lingkungan sekitar kita. Keterikatan dalam memahami filsafat sakit. Menjadi lingkaran tanpa henti sampai bisa menembus lingkaran yang disebut block mental. Maka, dengan mengkaji perilaku sehari-hari pendahulu kita dapat menjadi alternatif. Kita masih bisa menjumpai kakek atau nenek dengan usia lebih dari 100 tahun. Tanya beliau, jawabannya apa? Sabar. Lagi-lagi kalimat dan kata filosofis. Artinya literasi kita yang harus benar-benar paham. Sabar itu bagaimana, maka kalimat filosofis berikutnya berlaku "Ngelmu Tinuku Kanti Laku". Dan itu bersifat universal.
siti asiyah
Tgl 24 Nopember 2024, Ibu Mertua meninggal setelah satu setengah tahun sebelumnya didiagnosis kanker. Dan hari - hari disepanjang satu setengah tahun itu adalah hari - hari yang disepakati oleh kami, anak, anak mantu dan para cucunya sebagai hari penuh khidmat terhadap orang tua yang sehari - hari kami panggil dengan sebutan mbok.Kami ingin punya kenangan istimewa hingga pada akhirnya mbok kami menentukan tanggal perpisahannya, maka jadilah rumah mbok kami yang biasanya hanya diisi berdua dengan bapak mertua menjadi rumah yang selalu ada anak dan cucunya, maka banyak pula hal yang seumur hidupnya ,mbok kami tak mau melakukannya berubah jadi mbok yang minta. Hal sepele bagi kebanyakan orang , tapi istimewa bagi mbok kami seperti sekedar makan ditaman kota di Kediri, Jalan - jalan dan ``Nyangkruk`` di JLS Tulungagung, atau minta diantar motor oelh cucunya untuk beli gule kambing yang selama hidupnya mbok tidak pernah mau menikmatinya.Satu hal yang tidak pernah kesampaian adalah keinginnanya untuk mengunjungi kost-an anak saya yang semester 5 di Jember seiiring dengan makin lemahnya kondisi tubuhnya. Sugeng tindak mbok, malam tahun baru nanti kami berkumpul lagi untuk 40 hari sedonipun panjenengan..................................
Edi Susanto
Abah ni bener-bener bikin geregetan deh menurut saya. Saya bukannya ga ada rasa empati ya. Saya tahu rasanya punya keluarga sakit kanker. Dulu emak saya sakit kanker dan harus operasi besar saat saya kelas 1 SMP. Jadi saya tahu bagaimana sedihnya, takutnya, tegangnya, repotnya, capeknya, dan bahkan semua harta keluarga terkuras. Belum ada BJPS. Tidak punya asuransi. Tapi mosok tho, perasaan 1 orang itu mengalahkan perjuangan 70 orang. Perjuangan dan pengorbanan para perusuh untuk hadir itu luar biasa lho. Ngorbanin waktu, ninggalin anak, keluarga, diomelin istri, lari-lari karena mau ketinggalan kereta. Bahkan ada yg ngutang buat beli tiketnya. Itu mas Wahyo Kokang, bela-belain datang, ninggalin ibunya. Ngajarin kita nggambar buletan pake spidol. Demi suksesnya acara. Juga mbak-mbak Disway yang udah berlatih berbulan-bulan demi tampil senam hore pake kacamata. Semuanya berjibaku demi suksesnya acara. Sampai pak kapten Tommy, tegang dan ga bisa senyum sepanjang waktu. Mosok cuman ditulis seuprit. Lebih banyak cerita ttg kejadian di Amerika yang sebenernya sudah berlalu beberapa waktu. Apakah karena dia punya 10i? Trus itu, foto yang dipasang. Seperti dipilih yang dapat membuat fantasi setiap lelaki meronta. Apalagi kita para perusuh kan barusan kursus kejantanan sama pak Agus Suryono. Lengkap dengan video tutorial menggantung beban 50 kilo. Abah, sengaja ya? Bener-bener deh. #protes #katanyasuruhrusuh #maafbukankarenatidakempati
DeniK
Waspadalah.. Berawal dari curhat malam , lalu menjadi nyaman . Bagi laki-laki umur adalah hanya angka , syahwat tetap membara, hanya kematian yang bisa menghentikan.
Nimas Mumtazah
Fix orang sakit butuh manajer Istri sosok tepat di posisi itu.. Dan wajib sehat. Ketika suami sakit perempuan/ istri dilarang sakit, dia harus tangguh dengan segala "cuaca".Membersamai suami sakit bukan sesuatu yang mudah untuk dijalani. Harus menyiapkan mental, melepaskan segala kekhawatiran. Berat, sangat berat. Sampai hari ini sy meyakini, yakin seyakin²nya bahwa suami adalah tiket surga sy. Tiket itu harus sy jaga dg segenap jiwa.
Eksan Susanto
Abah tentu sangat sentimentil saat berkata-kata dalam video untuk sahabatnya, James. suasana syahdu, diiringi suara perusuh yang merdu, tentu membuat perasaan Abah semakin membuncah. Perasaan itu terbawa hingga blio menulis catatan ini, akibatnya perasaan gembira bersama perusuh disingkirkan sejenak... mungkin besok atau lusa catatan bersama perusuh dituliskan, tidak dituliskan pun tak mengapa. Anda sudah tahu, kelakuan Abah memang begitu. Oiya,, keripik spesial dari Abah sengaja tidak saya bagi untuk teman perusuh, karena ada putri kecil saya di rumah yang menunggu sy pulang membawa oleh oleh dan cerita. Dia yang menangis tersedu-sedu ketika sy ijin berangkat, pdhl ya rumah kami di mojokerto, hahaha... Nanti malam, kami akan memakannya dan cerita panjang lebar saya akan menemaninya hingga tertidur... terima kasih Abah.
Mirza Mirwan
Pak DI tak menjelaskan Mas James dulu dirawat di RS Mount Sinai Queens atau Manhattan -- di Brooklyn juga ada. Tetapi kalau disebut RS Mount Sinai yang terbaik, memang benar. Juga yang tertua dan terbesar untuk yang di Manhattan. Komplek RS Mount Sinai Manhattan menyita lahan satu blok, membentang dari Fifth Avenue hingga Madison Avenue, dari 98 Street hingga 103 Street. Di sebelah timur Central Park. Dari ukuran luas memang kalah dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo. Tetapi kapasitas tempat tidur lebih banyak di RS Mount Sinai Manhattan, 1100-an bed. Nun duluuu saya pernah tiga kali masuk RS itu. Bukan untuk di rawat, tetapi menjenguk teman. Saya lihat dokter dan perawatnya ramah-ramah -- lebih ramah ketimbang rerata RS di Anuland, baik RS pemerintah maupun swasta. Semoga lekas sembuh, Mas James. Dan untuk Mbak Lia semoga tetap sabar merawat suami. Mongomong...souvenir gathering di Pacet tiga untai petai?
Edi Susanto
Abah dulu gigih mengajarkan orang untuk senyum. Khususnya untuk level pimpinan, manager, direktur, dan sebangsanya. Saya ingat itu di salah satu MH, pak Jonan yang pendiam dipaksa senyum dan foto di depan kereta. Apakah sekarang Abah sudah lupa mengajarkan senyum? Saya perhatikan pak Ditektur Disway tegang dan jarang senyum sepanjang acara gathering kmrn.
Bahtiar HS
Pak @Jokosp Apa yang panjenengan alami itu adalah apa yang saya lakukan setiap hari sekolah hehehe. Mbangunin mereka 3 orang. Kelas 1, 3, dan 5 SD. Satu sekolah yg sama. Mandiin 2 yang paling kecil. Nyiapin baju seragam sekolah. Nyetrikain jika kusut, terutama jilbab. Nyiapin kaos kaki, celdam, kasdam, hasduk kalau pas pramuka. Oprak2 sholat shubuh. Nyiapin sarapan, mbuat telor dadar. Susu kambing hangat. Hingga antar mereka ke sekolah. Sudah rutinitas sekian tahun. Berat memang. Tp itu tidak seberat istri yg tlah mengandung 11x. Melahirkan mereka secara normal 10 di antaranya (1x prematur). Dan terakhir ke-11, yg skrg kelas 1 SD, secara caesar. Dengan membandingkan demikian, semua jadi "terasa" ringan hehehe. Dari pengalaman menangani 10 orang anak sy menyimpulkan: punya anak 1, 2, 5, 10 beratnya sama saja. Karena berat ringan ada di 'rasa'. Ada yang ampun2 dengan 1-2 anak saja. Tp yang punya 9-10 anak enjoy2 aja juga banyak. Ya konsekuensinya skrg anak2 suka 3A. Apa-Apa Ayah. Jadi mungkin hanya perlu ditinggalin istri sering2 aja. Alah bisa karena biasa. Hehehe.
Johannes Kitono
Kawan Sejati. Inilah contoh seorang kawan sejati juragan Disway.Sebagai anggota Perusuh merasa beruntung. Bisa ikut bernyanyi dan mendoakan James Sundah supaya cepat sembuh. Tentu suaranya tidak semerdu Chrisye, terkadang Fals. Ketika Lagu Lilin Lilin berakhir. Koors on line dengan latihsn 2 a 3 kali disaksikan Lia. Semua perusuh serius dan menyanyi dengan syahdu. Mendoakan semoga James cepat sembuh dan Lia tetap tabah. GWS James. Untuk pengobatan dari Timur. Bisa menghubungi Bali Usada di Sanur Bali.Meditasi Kesehatan pimpinan Guru Merta Ada. Bali Usada sudah beberapa kali menyembuhkan pasien CA. Bahkan beberapa pasien dari Mayo Clinic, USA. Biayanya sangat sangat murah. Meditasi 7 hari hanya Rp.5,5 juta termasuk board and meal. . Bahkan ada beberapa pasien CA dikasih gratis. Dapat subsidi hilang. Bali Usada yang didirikan Merta Ada tahun 1993. Now, punya pengikut 200 ribu lebih yang tersebar diseluruh dunia. Kegiatan .Meditasi Bali Usada bisa dilakukan setiap hari. Jam 05.00 bahasa Inggris dan jam 21.00 bahasa Indonesia. Via zoom atau Youtube.Bisa lihat di You tube. GWS James dan Lia harus tabah. Kita semua mendoakan semoga Lilin Lilin Kecil Tetap Menyala. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Mbah Mars
Seorang wanita usia sekitar 60 tahun menangis sesenggukan karena membaca diagnose dokter yg menjelaskan bahwa ia terserang kangker ganas. Ia tergolek sendirian di kamar sebuah rumah sakit. Kebetulan penunggunya sedang keluar. Tiba-tiba datang malaikat. Wanita itu takut bukan kepalang. “Pasti malaikat datang untuk mengambil nyawa”, batinnya. “Kamu jangan bersedih. Kamu akan sembuh. Dan usiamu akan mencapai 100 tahun”, kata malaikat. “Benarkah, malaikat ?’’, tanya si wanita. “Aku tak pernah bohong”, kata malaikat. Dan, benar saja. Wanita itu sembuh total. Saking bahagianya karena sembuh dan dapat kabar umurnya akan sampai 100 tahun, wanita tersebut memutuskan untuk operasi wajah dan bodi. Singkat cerita, operasi sukses. Wajah dan bodinya kembali seperti wanita usia 30an. Orang-orang banyak yg pangling. Tidak mengenalinya. Saking percayanya pada usia 100 tahunnya, ia tak ragu-ragu ngebut saat mengendarai mobil. “Tak mungkin mati karena kecelakaan”, pikirnya. Dan… terjadilah kecelakaan parah. Mobilnya menghantam pohon. Wanita itu meninggal. Rohnya berjumpa dengan malaikat. “Kenapa Anda bohong, Pak malaikat ?”, protes si roh wanita. “Oh, anda wanita yg sembuh dari kangker ya ?”, tanya malaikat. “Iya” “Maafkan aku. Aku pangling. Tidak mengenalimu lagi!”, jawab malaikat.
Gianto Kwee
Pak Mirza, kami mengulang lagu Lilin-lilin Keci selama 4 kali, yang kelima baru direkam ! Kami menyanyi dengan segenap hati dan "Sarat" Dengan Doa dan hanya Doa yang Tulus ! Untuk James Sundah dan Lia, sampai sekaran saya masih selalu bersenandung lagu Lilin-lilin Kecil, Biarlah ini sebagai Doa, dan Bung James semoga makin Baik dan makin pulih, Salam Damai
Johannes Kitono
Spa - Isro. Pagi ini tepat jam 05.00 KA tiba di Gambir, Jakarta. Hal pertama dibenak ini. Bagaimana memulihkan badan yang sudah tidak remaja. Malam pertama di Sahid terganggu dengku dari teman sekamar yang gila bola. Nonton team favoritnya jam 03.00 pagi. Hari kedua senam Disway disambung lagi DIC- Farm. Bukan bikin Lingkaran Setan. Tapi Lingharan kehidupan di pandu Wahyu Kokkang. Anak Teladan pilihan Perusuh Disway. Tubuh bisa pulih dengan pijitan Spa. Pemilik dan pelakunya bernama Isro. Usia 52 tahun,isteri 1 anak 2. Era Presiden SBY panen rezeki. Wamenkumham Deny langganannya. Setiap hari minimum pijit 10 jam. Sanggup bangun rumah 8 x 14 m di Banjarnegara kampung isterinya. Era Jokowi, pasrah kena Corona. Buat makan saja dikasih induk semang. Harapannya era Prabowo bisnis Spa cerah.Selain lunch gratis. Siapa tahu para pejabat dapat spa gratis juga. Isro pendidikan SD, tapi jaringannya petinju Kris John yang nikah dengan atlet Wushu. Isro mulai Tuna netra saat usia 6 tahun. Ortu terpaksa jual tanah biaya pengobatan di RS Sardjito. Maklum BPJS belum lahir. Nilai tanah strategis itu sekitar 2,5 mily. Isro sebagai anak sulung 5 bersaudara. Ngalah soal warisan ortunya. Merasa bersyukur. Anaknya sudah lulus SMK. Dan Spa Isro masih sanggup bayar kontrak rumah 20 juta/ tahun.. Dan setiap bulan bisa trf uang untuk anak isterinya. Isro Tuna Netra tapi tidak Tuna Politik. Bicara apa saja nyambung.Silahkan coba kehebatan jari jarinya. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.
Lagarenze 1301
Seorang wanita yang cantiknya "5i" menangis sesenggukan setelah divonis menderita sakit kanker dan hidupnya diperkirakan tidak lama lagi. Sang suami yang gantengnya juga "5e" terus menghibur dengan segala cara. Akhirnya, pada satu titik, wanita itu mulai bisa menerima kenyataan. Dia tidak larut dalam kesedihan lagi. Suatu hari, wanita itu mengajak suaminya ke kafe. Di situ, hadir teman-teman dekat wanita itu: teman kerja, teman jalan, teman shoping, teman bergosip, dan lainnya. Setelah mereka bergembira, tiba-tiba wanita tadi membuat pengumuman: "Aku menderita AIDS, hidupku tidak akan lama lagi." Teman-temannya langsung cabut dari kafe hingga tinggal wanita itu dan suaminya. "Ma, mengapa kamu bilang kena AIDS?" suami keheranan. Wanita itu berkata pelan, "Aku tidak mau mereka menggodamu kalau aku sudah pergi nanti, Pa."
Wilwa
Kanker. Penyakit. KEMATIAN. Hmmm. Kita selalu tanpa kita sadari bahwa kematian hanya menimpa orang lain lalu kita dengan ringan berkata: hidup ini sementara, tidak kekal abadi, bla bla bla. Tapi coba saja kalau kita kena penyakit kanker macam James F Sundah dan sadar bahwa hidup kita di dunia ini sudah tak lama lagi. Bisakah kita berkata pada diri sendiri: hidup ini sementara, tidak kekal abadi, bla bla bla. Kalau Anda bisa rela dan ikhlas melepas hidup Anda, rela dan ikhlas berpisah dengan orang-orang yang Anda cintai: pasangan Anda, anak Anda, saudara-saudari Anda, sahabat Anda... Ah, rasanya jarang ada orang yang RELA dan SIAP menghadapi kematian. Hmmm. Dan diperlukan semacam “keyakinan” yang kuat bahwa “everything is gonna be allright for ME” untuk menghadapi ajal. Keyakinan itu bisa berupa agama/kepercayaan mengenai whatever next life (surga, rebirth, alam Yin, dll) bisa juga, ini yang kadang tak bisa dipahami banyak orang tapi diyakini sebagian kecil orang, bahwa “i came from nothing and go to nothing”. Anda bisa menyebutnya “keyakinan” seorang atheis atau agnostik. Keyakinan apapun itu diperlukan agar Anda MAMPU dengan TENANG menghadapi KEMATIAN secara alamiah/natural. Yang suatu saat, entah kapan, menjemput kita. Kalau saya pribadi lebih sependapat dengan Bhante Uttamo, walau saya bukan Buddha Theravada, yaitu bila kita setiap saat dalam pikiran dan hati selalu ingat & mengulang “Semoga Semua Bahagia” maka saat ajal menjemput kita bisa rela dan tenang menghadapinya. ☕️
Muh Nursalim
meneger orang sakit ? ini barang anyar. Tapi menarik. Umumnya si sakit ndak mau nurut sama menegernya. Karena pasti meneger itu gakak. Tak boleh ini tak boleh itu. Apalagi kalau si pasien orang yang sudah tua. Atau orang tua kita sendiri. Kalau bukan anak tipe Kokkang, pada stress dan nyerah. Akhirnya milih membayar perawwat orang tua. Atau lebih kejam lagi serahkan ke panti jompo. Coba tanya para penghuni panti jompo. Atau yang lebih halus "pesantren lansia". Mereka umumnya akibat tidak bisa menerima menegernya. Atau memang tidak ada yang memenej.
ACEP YULIUS HAMDANI
Begitu banyak wanita diluar sana, yang menggoda setiap lelaki, hanya istri sejatilah yang bisa berbagi suka dan duka bersama....
Liáng - βιολί ζήτα
Common Cancers That Metastasize to the Bones (Kanker Umum yang Bermetastasis ke Tulang) Metastasis tulang merupakan konsekuensi umum dan melemahkan dari kanker paru-paru, 30%-40% pasien dengan kanker paru-paru non-sel kecil mengalami metastasis tulang selama perjalanan penyakit mereka. Sel kanker paru-paru menemukan tempat yang cocok di lingkungan mikro tulang karena faktor-faktor yang dilepaskan oleh matriks tulang, sel sistem imun, dan sel kanker yang sama. Metastasis tulang kanker paru-paru konon lebih riskan ketimbang kanker paru-paru itu sendiri. Karena ketika berada di tulang, sel kanker paru-paru tersebut dapat membentuk tumor metastasis baru. Sedangkan kondisi tulang itu sendiri belum tentu kanker tulang. Penelitian masih terus dilakukan untuk mengidentifikasi biomarker untuk deteksi dini metastasis tulang kanker paru-paru. Dan Amerika Serikat memang sudah jauh berada di depan untuk penelitian dan penanganan kanker. Yang terbaik tentu saja pendeteksian secara dini atas dugaan penyakit kanker sehingga penanganannya lebih mudah dan probabilitas kesembuhannya sangat tinggi. Masalahnya adalah pada stadium awal pasien pada umumnya tidak merasa ada gangguan kesehatan yang berarti. Dan faktor yang lainnya adalah ada kecenderungan pengabaian atas gangguan kesehatan yang dianggap ringan tersebut. Semoga lekas sembuh Oom James F. Sundah, Tuhan memberkati.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 40
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google