Tak Sekadar Simbol Toleransi Umat Beragama, Terowongan Silaturahim Juga Magnet Bagi Wisatawan
Terowongan Silaturahim menjadi penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta menjadi magnet bagi wisatawan-Disway.id/Annisa Zahro-
Tak hanya itu, pesan yang ingin disampaikan kedua pihak lebih luas dengan hadirnya karya seni yang mempercantik terowongan.
"Makanya ada konsep tangan saling menyentuh menggambarkan sikap kerendahan hati yang lahir dari lubuk hati yang paling dalam," tuturnya.
BACA JUGA:Uskup Agung Jakarta Sampaikan Pesan Natal, Singgung Korupsi Merajalela
Kedua tangan tersebut, satu sama lain saling merasakan adanya kebersamaan untuk menjalin silaturahim.
"Simbolnya diwujudkan berupa ekspresi positif tangan di kanan maupun tangan di kiri negatif. Jadi kalau yang di kanan tangannya nongol, kalau yang di kiri ke dalam. Ini mengingatkan kita dua unsur kehidupan hakiki saling berkelindan dan berhubungan," paparnya.
Kemudian, lantai yang diukir dengan motif garis melingkar dan memusat di tengah di tambah dengan penyinaran lampu yang terang sebagai simbol harapan atas pertemuan untuk mendapatkan pencerahan.
"Maknanya adalah lampu yang di atas itu sebagai sinar, lalu membias ke lantai, kemudian dari lantai itu seakan menyebar-sebar ke luar," paparnya.
"Suara bedug yang merupakan tradisi spiritual dari timur, diaransemen saling bersahutan dengan suara lonceng."
BACA JUGA:Sampaikan Pesan Natal, Uskup Agung Singgung Kenaikan PPN hingga Ketidakpastian Ekonomi
Lantas, suara dengung menjadi latar sebagai representasi semesta yang terus berubah di setiap ruang waktu, berbeda, bergerak dari waktu ke waktu, dan dinamis dalam keharmonisan yang utuh.
"Secara fungsi kan untuk sarana, tapi kalau kita di MRT, di bawah tanah tanpa ada karya seni, ya kita lewat saja," cetusnya.
Sedangkan ditempatkannya karya-karya seni ini sebagai simbol mengirimkan pesan kepada semua pihak yang melewatinya.
Bahwa, inilah keberagaman, simbol toleransi antara dua umat beragama.
"Yang paling diharapkan lagi, yaitu pada saat tamu-tamu negara yang sering hadir atau datang ke Istiqlal maupun ke Katedral, kepala negara, kepala pemerintahan setingkat menteri, dan sebagainya. Mereka bisa melihat dan akhirnya dapat pesannya. Jadi tujuannya adalah mengirim pesan kepada dunia bahwa ini ada simbol keberagaman dan toleransi."
Dan banyak juga jemaah yang datang ke Istiqlal maupun Katedral bukan jemaah (untuk ibadah), lebih banyak itu jemaah wisatawan, tutup Her.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: