BRIN Sebut Kebakaran Dahsyat di LA Berpotensi Terjadi di Indonesia, Ingatkan Pemda Mitigasi
BRIN Sebut Kebakaran Dahsyat di LA Berpotensi Terjadi di Indonesia-Tangkapan Layar-
"Yang mirip dengan Santa Ana, fenomena di Indonesia itu ada angin panas yang disebut dengan angin bahorok," sebut Erma, dikutip dari YouTube BRIN Indonesia, 15 Januari 2025.
Ia pun mengingatkan agar kondisi kekeringan ekstrem bertemu dengan angin panas ini.
"Yang menjadi konsen kita adalah jangan sampai kekeringan ekstrem ini bertemu dengan kondisi yang panas tadi, panas ekstrem."
BACA JUGA:Respon Santai Khofifah Digugat oleh Risma - Gus Hans Soal Pilkada Jatim 2024
BACA JUGA:Resmikan Cipta Griya Kedaung, Menteri PKP dan Mendagri Ngopi Bareng Pj dan Penghuni Rusun
Apabila angin ekstrim ini bertemu dengan kekeringan ekstrim, otomatis harus mengantisipasi atau memitigasinya.
"Ini mitigasi harus kita lakukan karena di wilayah Indonesia ini juga bisa terjadi kondisi kering yang sangat ekstrem," tuturnya.
Salah satu caranya adalah tidak boleh adanya pembukaan lahan dengan pembakaran lahan.
"Oleh karena itu, BRIN menciptakan tools/aplikasi yang bisa memitigasi kondisi tersebut," tambahnya.
Dalam hal ini, BRIN menciptakan indeks kekeringan-karhutla bernama Kresna.
BACA JUGA:Dasco Khawatir Fungsi Legislasi DPR Terganggu Jika Parliamentary Threshold Dihapus
BACA JUGA:Ekonom Sarankan Perpanjangan Pemberian Diskon Listrik
Aplikasi ini tidak hanya mendeteksi atau mengukur kebakaran berdasarkan panas dan titik apinya saja, tetapi juga mengalkulasi dengan indeks keringnya.
"Jadi ketika indeks kering dikombinasikan dengan indeks yang panas ekstrem, maka kami menciptakan yang dinamakan dengan Kresna."
"Kresna itu untuk memitigasi itu (karhutla) dan memberikan prediksi yang jangka menengah dan panjang sampai 2 tahun ke depan," paparnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: