Bukit Wangbuliao

Bukit Wangbuliao

Teguh Wijaya (kiri) saat menggelar "pesta" Wang Bu Liao.--

Anda jangan iri: saya diajak makan wang bu liao lagi. Gratis lagi. Tempatnya istimewa. Di rumah baru seorang teman. Rumah peristirahatan. Di puncak bukit Taman Dayu, dekat Tretes.

Pemandangan senja dari roof top-nya istimewa. Bukit. Lembah yang dalam, puncak dua gunung yang menjulang tinggi, tebing terjal dengan batu-batu lebih besar dari gajah.

Pemandangan malamnya tak kalah menakjubkan. Cahaya dari lapangan golf, dari berbagai vila, dari perkotaan nan jauh di bawah sana.


Menikmati durian bersama Teguh Wijaya dan teman-temannya dari roof top rumahnya di puncak Taman Dayu --

Taman rumah itu sendiri tidak kalah menakjubkan: pohon-pohon langka dirawat dengan hati. Ada tiga pohon yang tumbuhnya dari dalam batu besar. Pasti lebih mahal dari mobil saya.

Ada pohon bodi –konon dari sedikit pohon yang tetap mengeluarkan oksigen di malam hari. Harusnya saya bertapa berhari-malam di bawah pohon itu seperti Buddha sang resi.

Anda sudah tahu wang bu liao (Disway, 3 Juli 2023: Wang Buliau). Yang istimewa kali ini masaknya: Tan Fajar Surya, si pemilik ternak wang bu liao, harus ke Malang dulu. Ia mencari koki terbaik yang pernah ia tahu. Di Malang ada resto kelas atas bernama KDS. Prof Pry pasti tahu itu.

Maka wang bu liao dilarikan lewat tol dulu ke Malang. Ia sendiri yang membawa dari Surabaya ke kota berjarak 90 km itu. Dijaga agar tetap hidup. Dimasak di KDS. Lalu dibawa balik dengan kontainer khusus ke Taman Dayu.

"Nikmat yang mana lagi yang masih engkau dustakan."

Dua meja makan penuh. Meja wanita terpisah agar mereka bisa lebih asyik bicara baju dan perhiasan.

Saya justru tertarik dengan latar belakang pemilik rumah ini: ia kini pemilik pabrik tepung ikan terbesar di Indonesia. Segala macam ikan tidak laku ia tampung. Pun ikan yang sudah membusuk. Digiling sekalian dengan tulangnya. Untuk makanan ternak, pupuk, dan makanan ikan.

Namanya: Teguh Wijaya. Umur 67 tahun.

Ia tidak tamat sekolah apa pun. Pun tidak tamat SD. Sekolahnya hanya sampai kelas tiga di Desa Mojosari, tempatnya lahir.

Ia merasa cukup sudah bisa membaca dan menulis –biar pun tidak lancar. Satu-satunya buku yang pernah ia baca adalah buku ''Ini Budi''.

Teguh harus cari uang. Kakak-kakaknya tetap sekolah. Adik-adiknya masih kecil. Ayahnya, pedagang kacang rebus di Mojosari, Mojokerto.

Bedanya, kacang rebus itu dikeringkan. Di mana ada pertunjukan wayang kulit pedagang ambil kacang dari sang ayah.

Keluarga kacang rebus ini menyewa rumah di belakang kelenteng Mojosari. Ayahnya ingin cepat punya modal memperbesar usaha.

Sang ayah menggadaikan semua perabot rumah. Uangnya untuk beli kupon nalo. Ia beli kupon nomor tunggal: 10. Tidak diecer ke nomor-nomor lain. Ia mantap dengan nomor itu.

Nalo yang keluar: nomor tiga.

Semua jaminan disita. Ludes. Tidak punya apa-apa lagi. Pun meja kursi. Lemari. Satu-satunya yang tidak disita: kasur yang sudah tidak bisa diangkat karena akan robek semua.

Keluarga Teguh jatuh miskin semiskin-miskinnya.

"Sebenarnya ibu saya lebih bisa dagang. Tapi ayah saya keras. Mama harus hanya di rumah untuk jaga anak-anak," ujar Teguh. "Mama adalah ibu yang tunduk pada suami," tambahnya.

Sejak itu sang ayah tidak mau bekerja apa pun. Anaknya sembilan orang. Teguh iba melihat mamanya. Ia berhenti sekolah. Jadi kernet truk yang angkut dagangan hasil bumi.

Dari angkutan hasil bumi ini Teguh dapat uang dan ilmu baru: ada tanaman yang bisa dibuat cincau.

Ia belajar merebus daun cincau untuk bahan minuman segar. Ia beli sendiri daun itu, ia rebus bersama ibunya, jadilah cincau warna hitam itu. Lalu beli es batu. Jadilah minuman cincau. Ia jualan itu.

Dari cincau Teguh mencari pekerjaan yang lebih baik: dagang gabah. Hasilnya lebih banyak. Ia bisa mulai beli sepeda motor. Kian maju. Gabah yang dibeli kian banyak. Ia perlu truk.

Kebetulan ada truk bekas yang dijual: merek Dodge. Yang mesinnya sudah diubah menjadi diesel. Pemiliknya lagi B.U. Bisa dicicil enam bulan. Teguh berhitung: hasil dagang gabahnya bisa untuk mencicil.

"Setelah empat bulan pemiliknya minta dilunasi. Harganya dipotong. Saya lunasi. Saya sudah punya tabungan," kata Teguh mengenang.

Dari gabah Teguh mengenal dedak –tepung selaput beras yang terpisah saat gabah digiling jadi beras. Dedak untuk makanan ternak. Teguh pun dagang dedak. Maka bertambahlah pengetahuan Teguh. Tahu seluk-beluk makanan ternak.

Dari situlah ilmu makanan ternak ia dapat. Untuk akhirnya membuat pabrik tepung ikan. Tentu tidak semudah itu. Tidak selalu lancar. Jatuh-bangun.

Yang juga bisa jadi teladan adalah caranya mengalihkan kekuasaan perusahaan kepada anak-anaknya. Saya akan gali dulu lebih dalam tentang itu.

Di usia 67 tahun Teguh masih gagah, tegap, dan sangat sehat. Tiap hari ia olahraga. Punya gym sendiri. Fitness. Body building. Dua kali sehari, @ 1,5 jam. Pun di rumah peristirahatannya yang baru.

Saya juga baru tahu malam itu betapa miskin Teguh di masa remaja. Betapa habis-habisan ia bekerja sejak masih kanak-kanak.

Selama ini saya tidak tahu semua pengorbanan itu. Tahu saya hanya ini: enak sekali makan wang bu liao di puncak bukitnya.

Orang luar kini juga hanya tahu Teguh yang sukses. Tapi siapa peduli sakit-sakitnya di perjalanan menuju sukses itu.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 14 Januari 2025PIK2 Brigit

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

LOS ANGELES.. Saya pernah 2 kali ke Los Angeles. Keduanya, tahun 80an. Yang pertama "murni transit". Naik Garuda: Jakarta- Denpasar - Biak - Honolulu - Los Angeles. Terus ke kota tujuan di sana, tuk belajar. Kami bertiga. Yang kedua, juga transit, tapi "nginap 3 hari". Hari pertama, di LA -nya hanya numpang lewat, karena langsung ke Anaheim, dan menginap di sana. Dalam perjalanan ke Anaheim, saat masih di LA, sempat melihat ada konvoi moge, membawa tulisan "KKK". Sempat ketakutan dan ngeri. ### Hari kedua, kami ke Disneyland. Dari hotel, kami naik taksi. Memanggil lewat tilpon. Sepakat tarif USD 40. Sampai di TKP, sopir bilang, kesepakatannya bukan USD 40, tetapi USD 400. Maka kami tetap bayar USD 40. Uang diterima, tetapi orangnya mengikuti kami terus, sampai masuk gerbang Disneyland. Di dalm Disneyland, setelah keluar dari wahana pertama, ternyata sopir sudah ada di belakang kami. Ditemani 3 orang berkulit hitam. Karena takut, akhirnya kami bayar USD 400. Daripada "dari", lebih baik "pada". ### Pengalaman buruk itu masih "keingat", padahal itu kejadian 40 tahun lalu.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

"BANSOS" DI KEBAKARAN LOS ANGELES.. 1). Warga diminta menggunakan masker N95 atau P100 untuk melindungi diri dari abu dan asap berbahaya. Karena kebakaran belum padam seluruhnya. 2). Pemerintah AS memberikan bantuan sosual sebesar USD 770 (sekitar Rp12 juta) per korban. Bantuan ini menuai kritik keras karena dianggap terlalu sedikit, apalagi jika dibandingkan dana yang dikirim ke Ukraina dan Israel. ### Warganet menyuarakan kekecewaan atas prioritas anggaran negara tersebut.

djokoLodang

-o-- UANG HIDUP ... Uang bukan segalanya. Uang tidak dibawa mati. Itu benar. ... *) Ketika kita meninggal, uang kita tetap berada di bank, tidak tersentuh. Namun, ketika kita masih hidup, kita sering merasa tidak punya cukup uang untuk dibelanjakan. Sebenarnya, ketika kita meninggal, banyak dari hasil kerja keras kita tidak terpakai. Perhatikan kisah ini: Seorang taipan bisnis kaya di Tiongkok meninggal dunia, meninggalkan kekayaan setara $1,9 miliar di bank. Jandanya akhirnya menikah dengan sopirnya. Ketika merenungkan hal ini, sopirnya berkata, "Selama ini, saya pikir saya bekerja untuk bos saya. Sekarang saya tahu, sebenarnya ia bekerja untuk saya." --koJo.-

djokoLodang

-o-- ... Di Los Angeles orang tidak pelit. Suka belanja. Saya sendiri selalu memberi tahu anak-anak untuk increase your income; saving will not create wealth. Ada uang dinikmati. Tapi itu bukan berarti foya-foya. Pakai jika perlu. Tidak boleh pelit –apa lagi pelit ke diri sendiri. NO! ... *) Lebih penting memprioritaskan kesehatan dan kebahagiaan daripada mengumpulkan kekayaan. Hidup adalah tentang memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik-baiknya, bukan menimbun apa yang mungkin tidak akan pernah kita gunakan. Ponsel kelas atas? 70% fiturnya tidak terpakai. Mobil mahal? 70% kecepatan dan gadgetnya tidak diperlukan. Rumah mewah? 70% ruangnya jarang digunakan. Lemari penuh pakaian? 70% dari penghasilan Anda tidak pernah dipakai. *)Di akhir kehidupan, 70% dari penghasilan Anda sering kali bermanfaat bagi orang lain. Tantangannya adalah menghargai dan memanfaatkan sepenuhnya 30% yang benar-benar penting. *) Hiduplah dengan bijak dan penuh kesadaran: Lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, meskipun Anda merasa baik-baik saja. Minumlah air putih sesering mungkin, meskipun Anda tidak haus. Lupakan masalah, meskipun masalah itu tampak sangat membebani. Bersedialah untuk berkompromi, meskipun Anda benar. Tetaplah rendah hati, tidak peduli kekayaan atau status Anda. Berlatihlah bersyukur dan merasa cukup, meskipun dengan kekurangan. Jaga pikiran dan tubuh Anda, tidak peduli seberapa sibuknya Anda. Luangkan waktu untuk orang-orang yang Anda cintai. --koJo.-

djokoLodang

-o-- PEDOMAN SEDERHANA untuk kehidupan yang memuaskan: Cintailah dengan sepenuh hati. Seringlah berdoa. Luangkan waktu untuk merenung. Makanlah dengan penuh kesadaran: Sarapan seperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti orang miskin. Hiduplah dengan penuh energi, antusiasme, dan empati. Seringlah membaca, bermimpi, dan tersenyum. Tidurlah dengan cukup, berolahragalah setiap hari, dan luangkan waktu untuk diri sendiri. Hindari gosip, dendam, dan kebencian—itu semua membuang waktu yang berharga. Maafkanlah dengan lapang dada dan fokuslah pada masa kini. Telepon keluarga Anda, buatlah orang lain tersenyum, dan berikanlah segala sesuatu dengan murah hati. Habiskan waktu bersama orang muda dan orang tua—mereka mengajarkan kita pelajaran yang berbeda. Lakukan hal yang benar, bahkan bila itu sulit. *) Ingat: Hidup berubah, begitu pula tantangan Anda—tidak ada yang permanen. Awali setiap hari dengan rasa syukur. Kebahagiaan adalah pekerjaan batin; jangan bergantung pada orang lain untuk itu. Rangkullah kesederhanaan, tawa, dan cinta. Hidup itu singkat—jalani sepenuhnya, cintai tanpa syarat, dan hargai setiap momen. --koJo.-

ACEP YULIUS HAMDANI

HATI-HATI Pemilik Restoran atau rumah makan padang harus lebih hati-hati, karena Chindo sudah merambah membuka RM padang, dengan harga "murah" makanannya enak dan sudah di Endorse oleh berbagai kalangan bahkan Habib Jafar pun sudah sudah mencoba dan testimoninya sangat meyakinkan, "ueeeenak pooool" gitu kata mereka. Untung masih buka di Bekasi tapi sebentar lagi masuk Bintaro gitu katanya. Menurut pemiliknya cina itu sangat pinter meniru dan bahkan menjadi lebih baik, jadi waspadalah....waspadalah. Dan sepertinya pemilik RM padang lain tidak bisa merazia dan membredel resto ini, karena pemiliknya punya bekingan Presiden, coba siapa yang berani ?, nah kesimpulannya apakah pedasnya rendang padang buatan Chindo mualaf Tituler ini setara dengan ?, dengan apa ya ?......

Mirza Mirwan

Apakah skeptisisme saya soal kesepakatan Israel-Hamas salah? Setidaknya, untuk saat ini, ternyata salah. Kemarin Israel-Hamas sudah menandatangani kesepakatan yang akan berlaku efektif mulai Minggu lusa (19 January). Hanya saja saya tidak/belum menemukan berita yang memuat detail kesepakatannya. Warga Gaza menyambut gembira tercapainya kesepakatan itu. Toh mereka masih diliputi kecemasan, utamanya yang tinggal di Gaza utara yang masih dikepung IDF. Pun serangan udara IDF masih berlangsung. Sampai hari ke-467 kemarin korban sipil tewas di Gaza sudah mencapai 46.707 jiwa, yang terluka 110.265 orang.

Jokosp Sp

Uang bukan segalanya, itu benar no debat. Ada banyak hal di luar uang untuk kebahagiaan. Uang tidak dibawa mati. Bisa dipertanyakan lagi, kenapa orang mati-matian cari uang?. Yang dibawa mati itu amal. Amalan bisa dari uang/ harta, bisa dari tenaga, bisa dari pikiran dll. Jadi uang dari amal akan dibawa mati. Ketika Kiai ditanya kenapa pak kiai hidupnya tidak sederhana dan suka numpuk duwid. Apa jawabannya "Uang/ harta itu cuma saya kumpulkan dan pada akhirnya saya titipkan ke mesjid, ke mushola, ke panti asuhan, ke tetangga-tetangga yang membutuhkan". "Nanti akan saya ambil setelah mati sebagai pahala amal yang akan mengurangi timbangan dosa. Bukannya kita tidak bisa lepas dari dosa?". "Dan ketika saya senang ngumpulin uang dari yang halal itu lebih baik, jangan sampai uang dikumpulkan dengan cara-cara yang tidak halal dan dipergunakan justru menambah kemaksiatan, celakalah hidupmu nanti, tidak berkah". Uang sak umprit memang tidak bikin bahagia, karena segalanya perlu uang. Dan matipun perlu uang.....benar adanya.

Dacoll Bns

Los Santos, kota besar di negara bagian San Andreas ... Berbatasan dengan San Fierro di utara dan Las Venturas di selatan. Kota ini menjadi pusat budaya di Amerika Serikat , terkenal dengan area Vinewood dimana studio besar berada dan memproduksi berbagai macam film klasik dari masa ke masa. Area lain adalah kawasan perumahan mewah Rockford Hills dan Vinewood Hills. Kawan pantai Vespucci Beach, Vespucci Canal, dan Del Perro. Daya tarik kota ini memang tiada duanya, berbeda dengan Libery City dengan gedung-gedung , Los Santos terkenal dengan landscapenya yang beraneka ragam dari perbukitan,pantai dan perkebunan di sekitarnya ...

Lagarenze 1301

LOS ANGELES IS BURNING (Lagu dari Bad Religion, April 2004) Somewhere high in the desert, near a curtain of a blue. Saint Ann's skirts are billowing. But down here in the city of limelights. The fans of Santa Ana are withering. And you can't deny the living is easy. If you never look behind the scenery. It's showtime for dry climes. And bedlam is dreaming of rain. When the hills of Los Angeles are burning. Palm trees are candles in the murder wind. So many lives are on the breeze. Even the stars are ill at ease. And Los Angeles is burning. This is not a test. Of the emergency broadcast system. Where Malibu fires and radio towers. Conspire to dance again. And I cannot believe the media Mecca. They're only trying to peddle reality. Catch it on prime time, story at nine. The whole world is going insane. When the hills of Los Angeles are burning. Palm trees are candles in the murder wind. So many lives are on the breeze. Even the stars are ill at ease. And Los Angeles is burning. A placard reads, "The end of days". Jacaranda boughs are bending in the haze. More a question than a curse. How could hell be any worse? The flames are starting. The camera's running. So take warning. When the hills of Los Angeles are burning. Palm trees are candles in the murder wind. So many lives are on the breeze. Even the stars are ill at ease. And Los Angeles is burning.

Lagarenze 1301

Andai kata Prabowo dan Megawati benar-benar jadi duduk semeja dan mereka menyantap nasi goreng, apakah itu pertanda kasus Hasto akan menguap? Tidak. Perkiraan saya, kasus Hasto akan terus jalan. Bukankah KPK tidak bisa diintervensi oleh Presiden sekalipun? Tapi, kasus itu akan berhenti di Hasto. Tidak akan melebar ke mana-mana: siapa yang mendorong Hasto begitu ngotot mengegolkan Harun Masiku ke DPR, dan siapa yang ikut cawe-cawe menyembunyikan Harun Masiku. Kasus Harun Masiku ini bom waktu. Perlu makan nasi goreng agar tidak meledak. IMHO.

Liam Then

LA masih kalah dengan Indonesia dalam hal jajanan. Apa itu wara segala laba, dalam radius satu jam. Di Indonesia, pentol, bakso, sate, mie ayam, nasi goreng, pempek,gorengan, sayur-sayuran, daging bahkan sembako, penjualnya ada yang langsung nyamperin masuk gang-gang, dan sampai depan rumah. Hahaha

Mirza Mirwan

Ternyata isi kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas kemarin itu hampir sama dengan isi Resolusi DK-PBB no. 2735 yang disahkan tanggal 10 Juni 2024 yang disetujui 14 negara anggota DK-PBB tanpa veto -- Rusia absen. Sangat terlambat, setelah 8 bulan barulah kedua pihak mencapai kesepakatan. Tetapi, memang, lebih baik terlambat ketimbang tidak sama sekali. Sejujurnya, saya berharap kesepakatan yang meliputi 3 tahap: dari pelepasan 33 sandera dengan pembebasan tahanan Palestina di penjara Israel, pembebasan sisa sandera dibarengi penarikan mundur pasukan Israel, dan kemudian rekonstruksi Gaza, itu berjalan mulus. Tetapi, waini, di pihak Israel itu ada 2 menteri dari sayap-kanan-jauh yang kebenciannya kepada Palestina sudah "mbalung-sumsum", merasuk ke setiap tulangnya. Keduanya adalah Itamar Ben-Gvir (menteri keamanan nasional) dan Bezalel Smotrich (mrnteri keuangan). Walaupun Netanyahu dan mayoritas anggota kabinetnya menyetujui kesepakatan Doha, dua menteri ini terang-terangan menolak. Smotrich dan Ben-Gvir ingin agar perang terus berlanjut. Untunglah Israel Katz, menteri pertahanan, satu barisan dengan Netanyahu. Dan kendali IDF secara tak langsung ada di tangan Katz. Sementara di Truth Social Trump dengan bangga menyebut kesepakatan Israel-Hamas itu terjadi berkat kemenangannya dalam pilpres 5 November yang lalu. Ah, suka-suka lu, Trump!

Liáng - βιολί ζήτα

euronews.com International Humanitarian Organisations Organisasi internasional juga telah menyatakan kelegaan mereka setelah pengumuman perjanjian gencatan senjata. Perang di Gaza telah menyebabkan salah satu bencana kemanusiaan terbesar di dunia. PBB, dan organisasi seperti Oxfam dan Amnesty International telah lama mengkritik Israel atas perilaku perangnya dan menuduhnya menciptakan krisis kemanusiaan. PBB sebelumnya telah melaporkan bahwa penelitiannya menunjukkan bahwa sekitar 1,9 juta dari 2,1 juta penduduk Gaza telah mengungsi, beberapa kali dalam 15 bulan pertempuran. Mereka juga menyatakan bahwa lebih dari satu juta orang di seluruh Gaza berisiko kelaparan, dan bergantung pada bantuan makanan, yang terkadang tidak dapat dijamin. Oxfam menyambut baik pengumuman gencatan senjata yang sangat dinanti-nantikan di Gaza.  Dalam sebuah pernyataan, Sally Abi Khalil, Direktur Regional kelompok tersebut di Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, “Oxfam menyambut baik pengumuman gencatan senjata, dengan kesepakatan awal mengenai pembebasan sandera Israel dan beberapa tahanan Palestina, serta gencatan senjata sementara di Jalur Gaza setelah 15 bulan perang tanpa henti.” [1/3]

Johannes Kitono

Niskala Power. Kebakaran rutin di kota Malaikat ini. Suatu bukti terganggu nya keseimbangan alam. Manusia terlalu serakah mau seenaknya saja. Pemda LA pasti sudah berupaya mengurangi resiko ini. Tapi masih saja gagal. Indonesia via Juragan Disway bisa menawarkan jasa baiknya. Pakailah kekuatan Alam Niskala. Undang Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara. Pawang hujan Asian Games dan Sirkuit Mandalika. Hujan rintik rintik sampai hujan badai dibawah perintahnya. Dalam sekejap kebakaran hutan di LA langsung akan padam. Tentu biayanya sangat murah. Cukup bayar tiket, hotel dan honor Mbak Rara bersama timnya. Bandingkan dengan angkut dan tebar NACL di langit LA untuk datangkan hujan. Kalau Mbak Rara sibuk terlalu padat agendanya. Bisa hubungi Tjhai Chui Mie, walikota Singkawang. Pelindung organisasi ATS ( Asosiasi Tatung Singkawang ). Minta bantuan kirimkan rombongan Tatung beserta Naganya. Di kalender Imlek. Hari Sin Cia jatuh pada 29 Januari 2025. Now, para Naga sedang pesta pora di angkasa. Pesta akan mengundang datangnya hujan. Kalau ada 10 ekor Naga diundang ke LA. Dalam hitungan hari api kebakaran hutan di LA pasti padam. Tentu saja biayanya lebih mahal daripada undang Mbak Rara. Itulah hebatnya NKRI. Memang tidak sanggup kasih Bansos buat rakyat LA. Tapi now bantuan Alam Niskala lebih dibutuhkan mereka. Tentu kalau Alam Niskala LA tunduk pada Niskala power NKRI. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

BACA JUGA: Apa Itu Hotin Cream? Krim Pemanasan untuk Cegah Cedera, Cocok untuk Anak Basket

BACA JUGA: Perbedaan Hotin Cream Merah dan Putih, Krim yang Bisa Cegah Cedera Otot

BACA JUGA: Perbedaan Hotin Cream Merah dan Hijau: Mana yang Cocok untuk Atlet Muda?

BACA JUGA: Cara Mencegah Cedera Saat Berolahraga, Anak Basket Wajib Tahu!

BACA JUGA: Cegah Cedera, dr Tommy Sarankan Pakai Hotin Cream Sebelum Pemanasan

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 127

  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
    • Johannes Kitono
      Johannes Kitono
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jadwal Sholat Pro
    Jadwal Sholat Pro
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • Edi Susanto
    Edi Susanto
    • Pry
      Pry
    • Pry
      Pry
    • Pry
      Pry
    • Eksan Susanto
      Eksan Susanto
    • Edi Susanto
      Edi Susanto
    • Edi Susanto
      Edi Susanto
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Mora Edu Indonesia
    Mora Edu Indonesia
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
    • Lègég Sunda
      Lègég Sunda
  • Liam Then
    Liam Then
  • Pry
    Pry
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Pry
      Pry
  • Pry
    Pry
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Pry
    Pry
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Pry
      Pry
  • Liáng - βιολί ζήτα
    Liáng - βιολί ζήτα
  • Pry
    Pry
  • Pry
    Pry
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Liam Then
      Liam Then
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Liam Then
    Liam Then
    • Tivibox
      Tivibox
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liam Then
    Liam Then
  • Forsandy Kurniawan David
    Forsandy Kurniawan David
  • Macca Madinah
    Macca Madinah
  • Abdul Halim
    Abdul Halim
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Linggar Baero
    Linggar Baero
  • yea aina
    yea aina
    • yea aina
      yea aina
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Hendro Purba
    Hendro Purba
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Dacoll Bns
    Dacoll Bns
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Warung Faiz
    Warung Faiz
  • Tivibox
    Tivibox
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
  • Tivibox
    Tivibox
    • Liam Then
      Liam Then
    • Tivibox
      Tivibox
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Soehardiman Junior
    Soehardiman Junior
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Tivibox
    Tivibox
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Tivibox
      Tivibox
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • adi Nugraha
    adi Nugraha
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Dedy Ananta
      Dedy Ananta
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • Liam Then
      Liam Then
    • Eksan Susanto
      Eksan Susanto
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Tivibox
      Tivibox
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • my Ando
    my Ando
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • my Ando
    my Ando
  • DeniK
    DeniK
  • Wilwa
    Wilwa
    • Wilwa
      Wilwa
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • my Ando
      my Ando
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN