Dana Bansos KIP Kuliah 2025 Kena Gunting Efisiensi Anggaran, Harapan Jadi Sarjana Kandas!

Salah satu dampak signifikan dari pemotongan ini adalah berkurangnya dana beasiswa KIP Kuliah hingga Rp1,31 triliun (9%).---Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID – Program saldo dana Bansos beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) 2025 terancam tidak cair akibat kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025.
Dalam kebijakan tersebut, anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengalami pemangkasan drastis sebesar Rp14,313 triliun, dari semula Rp56,607 triliun menjadi Rp42,294 triliun.
BACA JUGA:Saldo Dana Bansos 2025 Langsung Transfer! Cek Nama Kamu Terdaftar di DTSEN
Salah satu dampak signifikan dari pemotongan ini adalah berkurangnya dana beasiswa KIP Kuliah hingga Rp1,31 triliun (9%).
Menteri Kemendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa pemotongan ini berpotensi membuat 663 ribu mahasiswa penerima KIP-K yang sedang menempuh kuliah terancam kehilangan bantuan.
Bahkan, penerimaan mahasiswa baru dalam program beasiswa ini juga terancam dihentikan.
BACA JUGA:Masa Sih? Cuma Pakai NIK KTP Dapat Saldo Dana Bansos Rp 600 Ribu, Ini Caranya
"Jika anggaran ini dipotong, dikhawatirkan akan berdampak pada mahasiswa on going yang tidak mendapatkan bantuan pada tahun 2025 ini dan berisiko putus kuliah," ujar Satryo dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI pada 12 Februari 2025.
Selain KIP-K, pemotongan anggaran juga berdampak pada beberapa program beasiswa lain, termasuk:
1. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) – dipangkas 10% (Rp19,47 miliar)
2. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) – dipangkas 10% (Rp21,37 miliar)
3. Beasiswa Dosen dan Tenaga Kependidikan – dipangkas 25% (Rp59,2 miliar)
4. Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) – dipangkas 25% (Rp21,337 miliar)
BACA JUGA:Masa Sih? Cuma Pakai NIK KTP Dapat Saldo Dana Bansos Rp 600 Ribu, Ini Caranya
Dampaknya, banyak mahasiswa penerima beasiswa luar negeri berpotensi terlantar karena tidak lagi mendapat dukungan biaya pendidikan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: