Pengamat Khawatirkan Danantara Akan Berakhir Seperti 1MDB

Pengamat Khawatirkan Danantara Akan Berakhir Seperti 1MDB

Ekonom juga mengungkapkan kekhawatiran mereka akan nasib Danantara yang berpotensi untuk berakhir seperti 1Malaysia Development Berhad (1MDB Malaysia), yang sempat mengguncang Malaysia.-setpres-

JAKARTA, DISWAY.ID - Sejak pertama kali diumumkan hingga resmi dibentuk pada Senin 24 Februari 2025 ini, kekuasaan kelembagaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara masih kerap kali dipertanyakan oleh para Pengamat Ekonomi.

Terkini, sejumlah Ekonom juga mengungkapkan kekhawatiran mereka akan nasib Danantara yang berpotensi untuk berakhir seperti 1Malaysia Development Berhad (1MDB Malaysia), yang sempat mengguncang Malaysia.

1MDB didirikan oleh pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak sebagai badan investasi strategis yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi Malaysia.

BACA JUGA:Promo Superindo Weekday Spesial Gajian 24-27 Februari 2025, Sambut Ramadan Harga Minyak Goreng Rp34 Ribuan

BACA JUGA:Pentingnya Deteksi Dini Osteoporosis dengan Metode Bone Mineral Densitometry, Apa Itu?

Namun, dalam praktiknya, lembaga ini menjadi ajang korupsi besar-besaran, dengan miliaran dolar hilang karena disalahgunakan oleh elite politik dan kroni-kroninya.

"Keduanya sama-sama lembaga yang diciptakan pemerintah dengan klaim untuk mengelola investasi nasional, tetapi dengan pengawasan yang lemah dan kekuasaan yang sangat terpusat," ujar Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembanguan Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, ketika dihubungi oleh Disway.id pada Senin 24 Februari 2025.

Melanjutkan, Achmad juga menambahkan bahwa skandal 1MDB menunjukkan bagaimana dominasi politik atas suatu lembaga bisa menggantikan prinsip rule of law.

BACA JUGA:Pentingnya Deteksi Dini Osteoporosis dengan Metode Bone Mineral Densitometry, Apa Itu?

BACA JUGA:Alhamdulillah! NIK KTP dan NISN Kamu Terdata Jadi Siswa Penerima Saldo Dana Bansos PIP 2025 Termin 1, Ini Cara Cek Statusnya

Jika lembaga Danantara nantinya lebih dipengaruhi oleh kepentingan politik daripada regulasi yang ketat, maka skandal serupa bisa terjadi. 

"Dengan modal awal mencapai Rp1.000 triliun dan aset pengelolaan Rp 14.670 Triliun, Danantara memiliki kapasitas keuangan yang sangat besar, yang jika tidak diawasi dengan baik, bisa menjadi bancakan bagi para elite penguasa," pungkasnya.

Sementara itu menurut Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, dirinya juga menyoroti dua lembaga serupa yang telah lebih dahulu sukses, yaitu Temasek Holdings di Singapura dan Khazanah Nasional di Malaysia.

BACA JUGA:Dituduh Suruh Lolly Minum Air Keran dan Makanan Sisa oleh Nikita Mirzani, Keluarga Vadel Badjideh: Itu Tidak Benar

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads