Saham IHSG Anjlok, Ekonom Warning: Ini Alarm Bahaya!

Saham IHSG Anjlok, Ekonom Warning: Ini Alarm Bahaya!

IHSG anjlok mendapatkan tanggapan menohok dari pengamat dan meminta agar pemerintah menghentikan kebijakan yang serampangan,-Bianca Chairunisa-

JAKARTA, DISWAY.ID – Fenomena anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga mencapai level 6.000-6.100 pada Selasa, 18 Maret 2025, mengundang kekhawatiran banyak pihak.

Meskipun reaksi acuh tak acuh Presiden RI Prabowo Subianto menuai sorotan, sejumlah ekonom menilai penurunan ini sebagai alarm bahaya yang tidak bisa dianggap remeh.

Achmad Nur Hidayat, Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, mengingatkan bahwa anjloknya IHSG bisa menjadi pertanda buruk bagi kemampuan negara dalam membiayai masa depan, termasuk program-program pemerintahan yang ada, termasuk yang digagas oleh Presiden Prabowo.

BACA JUGA:Prabowo Bakal Panggil Investor Saham Imbas IHSG Anjlok hingga 6 Persen

Penarikan Dana Besar-Besaran oleh Investor Asing

Menurut Achmad, ada indikasi kuat bahwa investor asing mulai menarik dana besar-besaran dari pasar saham Indonesia.

Ketika kepercayaan investor asing menurun, dampaknya langsung terasa pada Surat Berharga Negara (SBN), yang bisa berakibat pada lonjakan yield atau imbal hasil utang pemerintah.

"Ketika kepercayaan investor asing turun, yield SBN akan melonjak. Investor akan meminta imbal hasil yang lebih tinggi, yang berarti Indonesia harus membayar lebih mahal untuk meminjam uang," jelas Achmad kepada Disway, Rabu, 19 Maret 2025.

BACA JUGA:IHSG Diprediksi Menguat Usai Trading Halt, Saham Berhasil Naik

Jika sebelumnya yield SBN 10 tahun berada di sekitar 5 persen, Achmad memperkirakan investor akan menuntut imbal hasil hingga 7 persen atau lebih, karena mereka menganggap Indonesia lebih berisiko. "Akibatnya, utang pemerintah akan menjadi lebih mahal, dan anggaran untuk program-program sosial seperti makan gratis atau pembangunan infrastruktur bisa terganggu untuk membayar bunga utang," lanjutnya.

BACA JUGA:IHSG Diprediksi Menguat Usai Trading Halt, Saham Berhasil Naik

Dampak Domino bagi Masyarakat

Tidak hanya berdampak pada sektor pemerintah, menurut Achmad, masyarakat juga akan merasakan efek domino jika negara kesulitan dalam membayar utang atau jika anggaran sosial terpotong.

Kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat pelemahan rupiah, berkurangnya lapangan kerja karena kaburnya investor asing, hingga hambatan dalam program bantuan sosial (bansos) menjadi beberapa contoh dampak negatif yang bisa terjadi.

"Mengabaikan masalah ini sama saja dengan menutup mata terhadap badai yang berpotensi menghancurkan perekonomian Indonesia," tegas Achmad.

BACA JUGA:Update Harga Emas Hari Ini di Jakarta dan Sekitarnya: IHSG Ambrol Tapi Emas Naik!

Urgensi Penanganan

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads