Indonesia Terancam Defisit Gas, Pakar Soroti Ketidakseimbangan Pasokan dan Permintaan

Indonesia Terancam Defisit Gas, Pakar Soroti Ketidakseimbangan Pasokan dan Permintaan

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menghadapi krisis berupa ketidakseimbangan pasokan dan permintaan sumber daya energi yang ada di perut bumi, bahkan Indonesia terancam defisit gas.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menghadapi krisis berupa ketidakseimbangan pasokan dan permintaan sumber daya energi yang ada di perut bumi, bahkan Indonesia terancam defisit gas.

Pasalnya, Indonesia sendiri masih belum memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) mereka secara optimal.

Selain itu menurut Pakar Energi Nasional, Herman Agustiawan, kondisi ini juga didukung dengan beberapa faktor seperti keterbatasan modal dan akses teknologi.

Tidak hanya itu, dirinya juga turut menyoroti pembangunan infrastruktur yang realisasinya cenderung lambat.

BACA JUGA:Nih Jurusan Teknik di Kampus RI yang Masuk Daftar Peringkat Teratas Dunia Versi QS WUR 2025

BACA JUGA:Hustle Culture Butuh Energi Stabil Sepanjang Hari: Saatnya Beralih ke Green Coffee

"Percepatan pembangunan infrastruktur harus dipercepat. Tanpa percepatan, kita akan terus menghadapi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan," ujar Herman dalam diskusi bertajuk "Problematika Bisnis Gas Bumi Dalam Mendukung Swasembada Energi", yang digelar secara daring pada Rabu 19 Maret 2025.

Tidak hanya pembangunan infrastruktur saja. Herman juga turut menyoroti penurunan produksi gas nasional, yang turun sebesar 2,38 persen per-tahun.

Menurutnya, penurunan ini bisa menjadi ancaman defisit gas bagi Indonesia.

BACA JUGA:Operasi Ketupat Maung 2025 Dimulai! Ini Skema Lalu Lintas Jalur Mudik di Banten

BACA JUGA:BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H, Ada Sembako Murah dari BRI

Untuk mencegah ancaman defisit ini, Herman kembali menghimbau percepatan realisasi proyek-proyek migas onstream di tahun 2027.

"Dari produksinya mencapai 8.078 MMSCFD, menjadi 6.640 MMSCFD di tahun 2023," ujar Herman.

Selain itu, Herman juga menambahkan bahwa keamanan dan jaminan kepastian hukum dan bisnis pada industri migas juga turut menjadi faktor yang penting untuk keberlangsungan industri ini di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads