Dulu Bilang Bantu Biaya Kuliah Karena Empati, Kini Ridwan Kamil Bantah Pernah Beri Uang ke Lisa Mariana

JAKARTA, DISWAY.ID - Pengacara Ridwan Kamil, Muslim Jaya Butar-Butar akhirnya membuka suara terkait pernyataan sebelumnya yang menyebut bahwa kliennya sempat memberikan bantuan biaya kuliah kepada Lisa Mariana karena empati.

Pernyataan terbaru dari tim kuasa hukum Ridwan Kamil justru membantah bahwa ada bantuan uang dalam bentuk apa pun yang diberikan kepada Lisa Mariana, termasuk untuk kebutuhan pendidikan.

BACA JUGA:Kubu Ridwan Kamil Bantah Pengakuan Lisa Mariana Soal Ada yang Mau Sogok Miliaran untuk Ngaku Halu

BACA JUGA:Kubu Ridwan Kamil Bantah Soal Rekaman Lisa Mariana Minta Jatah Rp2,5 M: Itu Buatan AI!

"Itu tidak ada! Jadi saya komentar itu tidak ada (bantuan biaya kuliah)" ujar Muslim saat konferensi pers di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat 4 Apeil 2025.

Padahal sebelumnya, Muslim Jaya Butar-Butar membenarkan bahwa Ridwan Kamil pernah memberikan bantuan pendidikan kuliah kepada Lisa Mariana sebagai bentuk empati seorang Gubernur kepada masyarakatnya.

"Dengan mengajukan permohonan waktu itu bantuan uang kuliah. Nah, tentunya selaku gubernur yang punya empati kepada setiap orang, saya kira beliau memiliki rasa peduli," ujar Muslim saat konferensi pers via Zoom pada 28 Maret 2025 lalu.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Siap Jalani Tes DNA dengan Lisa Mariana, Tapi dengan Syarat

BACA JUGA:VIRAL Video Atalia Praratya Sempat Tegas ke Ridwan Kamil: Saya Tidak Mau Diduakan!

Lebih lanjut, Muslim juga mengungkap bahwa saat bertemu dengan Ridwan Kamil, Lisa Mariana sudah dalam kondisi mengandung janin.

"Orang tersebut sudah dalam kondisi hamil. Artinya, ia bertemu dengan Pak Ridwan Kamil dalam rangka mengajukan permohonan bantuan biaya kuliah," jelasnya

Klarifikasi Berubah

Perubahan narasi dari pihak pengacara RK kini justru memicu tanda tanya di kalangan publik.

Banyak yang menyimpulkan mengapa sebelumnya disebut ada empati, namun kini dibantah adanya bantuan dana.

Tak sedikit pula netizen yang mendesak agar permasalahan ini segera diselesaikan melalui jalur hukum untuk menghindari polemik berkepanjangan di ruang publik.

Sumber: