bannerdiswayaward

Prabowo Sindir Orang Terlalu Pintar Malah Gak Jadi Apa-apa, Puji Dedi Mulyadi

Prabowo Sindir Orang Terlalu Pintar Malah Gak Jadi Apa-apa, Puji Dedi Mulyadi

Presiden RI Prabowo Subianto melontarkan sindiran tajam terhadap orang-orang yang dinilai terlalu pintar namun tidak memberikan dampak nyata.--Anisha Aprilia

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden RI Prabowo Subianto melontarkan sindiran tajam terhadap orang-orang yang dinilai terlalu pintar namun tidak memberikan dampak nyata.

Ia menyebut, banyak orang pintar yang justru "tidak jadi apa-apa".

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri panen raya di Majalengka, Jawa Barat, Senin, 7 April 2025.

BACA JUGA:Prabowo Beri 1.000 Burung Hantu, Bantu Petani Atasi Hama Tikus di Majalengka

Ia menegaskan bahwa kebijakan yang diambil pemerintahannya sejak dilantik pada 20 Oktober 2024 adalah kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang terlalu rumit atau elitis.

"Saya sangat bahagia menerima mandat pada 20 Oktober. Mungkin sekarang sudah masuk bulan ke-6, tapi dengan niat yang baik, dengan kebijakan yang masuk akal—bukan kebijakan orang terlalu pintar. Kadang-kadang orang terlalu pintar malah gak jadi apa-apa," kata Prabowo.

BACA JUGA:Prabowo Soal Tarif Trump: Tenang, Kita Akan Berunding dengan Amerika dan Seluruh Negara

Ia juga menyoroti latar belakang para pembantunya di kabinet.

Menurutnya, para menteri di pemerintahan saat ini telah bekerja keras dan menghasilkan kebijakan yang berpihak pada rakyat, meskipun sebagian besar bukan lulusan luar negeri.

BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Ingin Jadi Presiden yang Berhasil Turunkan Harga Pangan Rakyat Indonesia

"Ini Kang Dedi lulusan mana? Bukan dari Amerika? Oh, Purwakarta. Ini orang kampung semua yang kerja. Zulhas dari Lampung. Kita butuh orang-orang pintar, iya, tapi yang paling penting adalah mereka yang punya akal sehat dan benar-benar cinta kepada rakyat kita," tegasnya, merujuk pada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Pernyataan ini menegaskan sikap Prabowo bahwa kecintaan terhadap rakyat dan akal sehat lebih penting dibanding gelar akademik luar negeri.

BACA JUGA:Presiden Prabowo Akan Lakukan Panen Raya Bersama Petani di Majalengka Hari Ini

Ia ingin birokrasi diisi oleh orang-orang yang membumi dan paham kebutuhan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads