Tanggapi Tarif Dagang AS, Kemendag Tegaskan Indonesia Akan Tempuh Jalur Diplomasi dan Negosiasi
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa pemerintah terus melakukan pengawasan terhadap peredaran barang-barang ilegal, termasuk di kawasan Mangga Dua, Jakarta. -dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam menanggapi rencana penerapan tarif dagang Amerika Serikat (AS) untuk barang-barang impor yang berjumlah sebesar 32 persen, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi.
Menurut Mendag Budi, Pemerintah Indonesia memilih pendekatan ini untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.
Menurutnya, pemberian tarif balasan akan mengeskalasi situasi dan hanya akan merugikan masyarakat serta negara-negara yang terlibat.
BACA JUGA:Kris Dayanti Ungkap Satu 'Penyesalan' Usai Titiek Puspa Wafat: Maafkan Saya Mami..
BACA JUGA:Ibrahima Konate Coba Manfaatkan SItuasi Transfer Trent Alexander-Arnold, Minta Naik Gaji Tinggi!
"Indonesia tetap berkomitmen penuh untuk menempuh jalur diplomasi dan negosiasi demi mencari solusi saling menguntungkan," ujar Mendag Budi kepada Disway.id di Jakarta, pada Kamis 10 April 2025.
Selain itu, Mendag Budi menambahkan, Indonesia juga berkomitmen untuk berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan terkait, termasuk industri dalam negeri, asosiasi perdagangan, pakar ekonomi, dan organisasi perdagangan internasional untuk membangun posisi negosiasi yang komprehensif dan terpadu.
Tidak hanya itu, Mendag Budi juga turut memberikan masukan terkait sikap yang dapat diambil ASEAN sebagai satu kawasan yang solid.
Menurutnya, ASEAN harus merespons ancaman dari berbagai hambatan perdagangan dengan tepat.
BACA JUGA:Viral Video Justin Bieber Kesal karena Terus Diikuti Paparazzi: Kalian Cuma Mau Duit!
Untuk itulah, Mendag Budi menyarankan agar respons ASEAN berfokus pada upaya membangun kepercayaan diri tiap negara anggota, baik dari sudut pandang domestik maupun sebagai kawasan.
"Indonesia mendukung hubungan ekonomi ASEAN-AS yang lebih kuat. Hal ini harus dapat kita lakukan dari posisi yang koheren secara regional dan secara strategis otonom. Hanya dengan persatuan dan kerja sama yang baik di antara negara ASEAN, suara ASEAN akan didengar dan dipertimbangkan," tutur Mendag Budi.
Sementara itu, Mendag Budi juga mengungkapkan beberapa upaya untuk menghadapi tarif dagang AS, salah satunya adalah dengan menghindari tindakan retaliasi atau proteksionis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
