Nilai Prabowo

Nilai Prabowo

Ilustrasi menteri-menteri ke rumah Jokowi.--

MENGAPA banyak menteri anggota kabinet pergi ke Solo di saat Presiden Prabowo melawat ke luar negeri sejak dua hari lalu?

Tentu banyak tafsir. Pun sampai tafsir yang sangat sembrono: merencanakan kudeta.

Padahal bisa saja alasannya sangat sederhana: mumpung tidak akan ada sidang kabinet. Atau mumpung tidak mungkin tiba-tiba dipanggil ke istana.

Di awal-awal masa jabatan seperti itu banyak menteri takut: jangan sampai kalau tiba-tiba dipanggil presiden lagi tidak dalam jangkauan. Apalagi bagi menteri yang mengalami kesulitan menghadap presiden.

Waktu presiden pergi seperti itulah yang terbaik untuk meninggalkan Jakarta. Ke Solo. Bertemu mantan bos mereka: Presiden Jokowi. Mereka kan belum sempat berlebaran. Mumpung lebaran ketupat belum lama lewat.

Tapi memang ada yang sangat demonstratif: ke Solo naik pesawat jet pribadi. Maka di medsos tersiar video dua pesawat pribadi mendarat beruntun di bandara Solo. Seperti konvoi di udara. Isinya para menteri dan keluarga.


Jokowi dan Bahlil--TEMPO.CO

Kesan politiknya: mereka punya loyalitas ganda. Ada yang menyebut mereka lebih loyal ke Jokowi daripada ke Prabowo. Padahal sangat manusiawi para menteri yang mantan anak buah Jokowi berlebaran ke mantan bosnya. Apalagi kalau ini benar: mereka bisa jadi menteri lagi berkat rekomendasi dari Jokowi.

Masalahnya: sehari sebelumnya Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Megawati. Padahal masih terjadi ketegangan yang luar biasa antara Presiden Jokowi dan Presiden Megawati.

Sebenarnya tidak perlu ada teori seperti itu: ''menggandeng Megawati'' untuk ''menjauhi Jokowi''.

Prabowo pasti sudah berhitung: tidak ada untungnya meninggalkan Jokowi. Ruginya lebih besar daripada keuntungan menggandeng Megawati.

Pertemuan dengan Megawati harus ditafsirkan bahwa ''mengurangi musuh akan lebih baik'' –apalagi kalau itu tanpa mengurangi ''sejawat''.

Masyarakat juga perlu diberi gambaran bahwa Presiden Prabowo tidak bermusuhan dengan siapa pun.

Terlalu banyak kesulitan negara yang akan bertambah sulit dengan permusuhan antarelite. Ditambah kita pun baru saja terkena prank terbesar abad ini: maju-mundurnya Presiden Donald Trump dengan langkah tarif bea masuknya.

Sampai-sampai Presiden Prabowo sempat menegaskan: akhiri era kuota-kuota dalam impor. Jangan ada lagi kuota. Bebaskan impor.

Maksudnya: agar Amerika senang. Agar perlakuan tarif untuk barang Indonesia yang masuk ke Amerika jangan dikenakan tarif 32 persen.

Juga soal TKDN –Tingkat Komponen Dalam Negeri. Untuk apa TKDN. "Bikinlah yang fleksibel," ujar Presiden Prabowo.

Negara seperti Amerika memang mengeluhkan proyek-proyek yang dibangun di Indonesia: komponen dalam negerinya harus sampai 40 persen. Negara-negara maju pasti punya mau: jangan ada TKDN.

Kalau TKDN dihapus, yang bertepuk tangan bukan hanya Amerika. Yang bersorak justru Tiongkok.

Kewajiban TKDN membuat nilai proyek lebih mahal. Kalau semua barang bisa didatangkan dari Tiongkok nilai proyeknya bisa lebih murah.

Tujuan TKDN, Anda sudah tahu, untuk melindungi industri dalam negeri. Tanpa TKDN industri dalam negeri tidak kuat bersaing.

Tapi harga barang produksi dalam negeri memang sering lebih mahal daripada impor. Itu jadi keluhan para pemenang tender proyek di Indonesia. Apalagi kalau yang menang tender itu perusahaan dari Tiongkok.

Trump tidak punya peraturan TKDN Amerika. Ia lebih ''kejam'': industri dalam negeri dilindungi lewat tarif bea impor yang tinggi. Sampai pun melanggar aturan WTO. Ia tidak peduli.

Bisakah Indonesia menghapus kuota seperti yang diinginkan Presiden Prabowo di sarasehan ekonomi Rabu lalu? Siapa berani taruhan?

Boleh juga TKDN jadi taruhan. Akan lahirkah aturan TKDN-Fleksibel? Dalam waktu dekat?

Trump begitu mudah mengubah kebijakan. Satu minggu setelah kebijakannya ditolak pasar, langsung ia delay. Padahal ia begitu bangga dengan keputusannya itu. Sampai ia sebut sebagai ''Hari Kemerdekaan'' Amerika. Maka itulah Hari Kemerdekaan yang hanya berumur satu minggu.

Prabowo baru menyatakan ''bebas kuota'' dan ''TKDN Fleksibel'' dalam sebuah sarasehan.

Memang saat mengucapkan perintah itu Prabowo mendapat tepuk tangan yang gemuruh. Tapi realitas kehidupan tidak bisa diselesaikan lewat gemuruhnya tepuk tangan.

Tentu kita tidak perlu memberi angka berapa nilai rapor 150 hari Presiden Prabowo. Beliau sendiri sudah memberi nilai diri untuk prestasi 150 hari kepresidenannya.

"Nilai saya enam," ujar Prabowo saat bertemu enam orang pemimpin redaksi media Jakarta di Hambalang pekan lalu. Nilai-diri yang justru membuat orang bersimpati.

Mungkin perlu ada yang bertanya pada Anies Baswedan: berapa nilai 150 hari Presiden Prabowo.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 11 April 2025: Agomo Budoyo

MULIYANTO KRISTA

"Teko gak nggowo opo-opo,molih nyangking sembarang kalir". @LP : wayahmu tampil luurrrr.....

Mirza Mirwan

"Endhok gemak kok bundher-bundher" itu seharusnya "Endhog gemak kok bunder-bunder". Dala bahasa Jawa ada fonem "da" (huruf ke-6 dalam abjad Jawa) dan "dha" (huruf ke-12),seperti juga ada fonem "ta" (huruf ke-7") dan "tha" (huruf ke-19). Kutuk dan kuthuk beda artinya. Kutuk itu nama ikan, sedang kuthuk itu anak ayam.

Lagarenze 1301

Saya pernah "diculik" teman untuk menemani ke desa di Lampung Timur. Lembaga yang ia pimpin bikin kegiatan wayangan sampai pagi. Saya kaget melihat jumlah penonton: seribuan orang. Tambah kaget lagi melihat antusiasme mereka: lebih separuh bertahan sampai subuh. Katanya sang dalang sangat terkenal. Saya lupa namanya. Maklum, bukan penggemar wayang. Masyarakat Lampung keturunan Jawa memang banyak di Lampung Timur. Dan daerah sekitarnya: Kota Metro, Lampung Tengah, hingga Lampung Selatan. Mereka sangat peduli "budoyo". Apalagi wayang kulit. Atraksi wayang ini pernah jadi alat kampanye satu di antara calon Gubernur Lampung pada Pilkada 2014 lalu. Dan, calon itu menang pilkada. Dari yang semula elektabilitasnya hanya di bawah 10 persen, menjadi 44,78 persen saat pilkada. Satu di antara faktor kemenangannya, kata analis politik, berkat kegiatan wayangan yang massif itu. Faktor lain, tentunya, berkat "mencoblos dengan yang manis-manis". Di Lampung memang banyak pabrik gula.

Siswa Kelas 2 SMP

Paman Wilwa harus berkunjung sesekali ke Buddha Tzu Chi di Penjaringan, Jakarta Utara. Yayasan sosial internasional Buddha Tzu Chi adalah manifestasi sekaligus representasi tertinggi dari ajaran kasih itu sendiri. Tidak ada perbuatan kasih tanpa perbuatan nyata bernama memberi. Dan Buddha Tzu Chi adalah yang terdepan dalam hal ini, dalam konteks global dan konteks NKRI. Atau, Paman Wilwa bisa berkunjung ke Jemaat Ahmadiyah Indonesia, di Jalan Balikpapan, Jakarta Pusat. Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah satu-satunya kelompok yang memiliki organisasi filantropi internasional yang menandingi Buddha Tzu Chi, nama organisasinya Humanity First. Jemaat Ahmadiyah Indonesia juga memiliki lembaga donor kornea mata terbesar di Indonesia, bernama Bank Mata di Indonesia.

Siswa Kelas 2 SMP

Dimas Tèdjo: "Pakdhè Kirun, tebak, gajah ndhelik è nèk ngendhi?" Pakdhè Kirun: "Yo nèk kandhang è" Dimas Tèdjo: "Klèru" Pakdhè Kirun: "Lha terus?" Dimas Tèdjo: "Nyerah?" Pakdhè Kirun: "Yo wis, nyerah. Gajah ndhelik è nèk ngendhi?" Dimas Tèdjo: "Ndhelik è nèk kantor kecamatan" Pakdhè Kirun: "Hwèh? Ngawur waè. Lha kok iso?" Dimas Tèdjo: "Njenengan sampun teng kantor kecamatan?" Pakdhè Kirun: "Yo pernah" Dimas Tèdjo: "Ènten gajah è?" Pakdhè Kirun: "Ora ènek, ki" Dimas Tèdjo: "Lha iyo kuwi, gajah è ndhelik" Pakdhè Kirun: *langsung nyopot sendal jepit è Dimas Tèdjo: *plencing mlayu minggat

djokoLodang

-o-- Agomo. Budoyo. Negoro. Trio yang saling melengkapi. Demi kesejahteraan bersama. Tapi, ada juga juga trio yang bekerja sama dan saling mengisi --untuk kepentingan mereka sendiri. Tanpa mempedulikan kepentingan/kesejahteraan orang banyak. Raja, Ulama, Pengusaha. Bahkan sudah ada sejak jaman Firaun. Firaun. Qarun. Haman. --koJo.-

ikhwan guru sejarah

Tariff balasan China sebesar 84% nampaknya bukan tarif berdasar perhitungan ekonomi, tapi tariff berdasar filosofi China. Angka 8 adalah kemakmuran, dan 4 angka Mati. 84 artinya Mematikan Kemakmuran Amerika.

djokoLodang

-o-- SAYANG IBU Seorang ibu rumah tangga yang sedang cemas segera meraih telepon rumah yang berdering dan mendengarkan dengan lega suara ramah di telinganyi. "Apa kabar, Sayang? Hari macam apa yang sedang kamu alami?" "Oh, Ibu," katanyi menjawab sapaan di telepon itu, sambil menangis tersedu-sedu, "Hariku benar-benar buruk. Bayiku tidak mau makan dan mesin cuci rusak. Aku tidak sempat pergi berbelanja, dan lagi pula, pergelangan kakiku terkilir hingga aku harus berjalan pincang. Selain itu, rumah ini berantakan dan ada tamu untuk makan malam malam ini." Sang ibu terkejut dan sekaligus bersimpati. "Oh, Sayang," katanyi, "duduklah, rileks, dan pejamkan matamu. Aku akan datang setengah jam lagi. Aku akan berbelanja, membersihkan rumah, dan memasak makan malam untukmu. Aku akan menyuapi bayimu dan aku akan memanggil tukang langgananku yang akan datang ke rumahmu untuk segera memperbaiki mesin cuci. Sekarang berhentilah menangis. Aku akan melakukan semuanya. Bahkan, aku akan menelepon Doni di kantor, menyuruhnya segera pulang dan membantumu sekali ini." "Doni?" kata wanita itu. "Siapa Doni?" "Ada apa denganmu?... Doni! ... Suamimu!! Ehmmm, sebentar! Apakah ini 223 775? "Bukan, ini 223 776 ..." "Oh, maaf, maaf. Salah sambung ..." Hening sebentar. .... "Apakah ini berarti Ibu tidak jadi datang ...??" --koJo.-

Mirza Mirwan

Perseteruan Elon Musk dan Peter Navarro itu berawal dari wawancara Navarro dengan CNBC di mana Navarro menyebut Elon Musk (Tesla) "not a car manufacturer" (pembuat mobil) tetapi hanya "a car assembler" (perakit mobil). Kata Navarro, banyak komponen EV Tesla yang didatangkan dari Jepang, Tiongkok fan Taiwan. Elon Musk bukan hanya ngatain Navarro "moron" (artinya goblok, bodoh -- seperti halnya dumb, stupid, dan fool). "Navarro is truly moron and dumber than a sack of bricks," kata Musk.

Mirza Mirwan

Rasanya baru kemarin. Ternyata sudah 47 tahun yang lalu. Sore itu ketika saya turun dari taksi Tante Titiek sedang menyapu halaman rumahnya dengan sapu lidi bertangkai. Beliau mengenakan daster bermotif kembang. Rambutnya di-roll. Tante Titiek menyapu sambil merokok GG Internasional. Dan kemarin siang saya baca berita Tante Titiek telah meninggal dalam usia 87 tahun. Selamat jalan, Tante. . اللهمّ اغغر لها وارحمها وعافها واعف عنها Kepada Mbak Ella dan Mbak Petty serta keluarga besar, semoga melepaskan kepergian Tante dengan ikhlas. _______ Kulepas dikau pahlawan Kurelakan dikau berjuang Demi keagungan negara Kanda pergi ke medan jaya Bila kanda teringat Ingatlah adik seorang Jadikan daku semangat Terus maju pantang mundur Airmataku berlinang karena bahagia Putra pertama lahir sudah Kupintakan nama padamu pahlawan Sembah sujud ananda Dirgahayulah kakanda Jayalah dikau pahlawan Terus maju pantang mundur (PANTANG MUNDUR, Titiek Puspa, 1964)

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

SENIMAN DAN KEUANGANNYA.. Banyak seniman yang hanya mampu bertahan hingga usia 30-40 tahun. Di fase ini, daya tarik mereka sering kali memudar, dan tantangan keuangan mulai menghampiri. Keterbatasan dalam manajemen finansial dapat membuat karier seni yang seharusnya berkelanjutan menjadi terhenti. Namun, Kirun adalah salah satu dari sedikit pengecualian. Ia menunjukkan bahwa dengan kecerdasan dalam seni dan keuangan, seorang seniman dapat menciptakan karya yang tidak hanya dihargai secara estetika tetapi juga memberikan stabilitas finansial. Penting bagi seniman untuk memahami bahwa kreativitas harus diimbangi dengan pengetahuan tentang pengelolaan uang. Investasi dalam pendidikan keuangan, perencanaan karier jangka panjang, serta diversifikasi sumber pendapatan bisa menjadi kunci keberlangsungan karier mereka. Dengan menggabungkan bakat artistik dan kecerdasan finansial, para seniman tidak hanya akan mampu bertahan lebih lama di industri ini tetapi juga meninggalkan warisan yang berarti bagi generasi mendatang.

Kosmas Toding

Bila pakar-pakar ekonomi dan pengamat dari Indonesia lebih benar dari pakar ekonomi US, harusnya negara kita sudah lebih maju dari mereka...analogi sederhananya begitu

Everyday Mandarin

Deretan kamar tamu Kirun kok agak mirip² dgn film lawak silat China ini: https://www.instagram.com/reel/DBgRI2bvXhX/?igsh=MXNpNHZreWNtbTAyZg==

Wilwa

Pustaka Wedha Sasangka adalah empat buku tebal yang telah ditulis Achmad Chodjim. Rencananya masih ada dua lagi sehingga menjadi enam buku. Achmad Chodjim sendiri mendapat Wedha Sasangka secara tak terduga yaitu diberikan seseorang yang mengajaknya bertemu dan kemudian orang itu memberikan buku Wedha Sasangka dalam bahasa Jawa modern yang dikutip dari bahasa Jawa kuna. Karena konon hanya Achmad Chodjim yang bisa memahami dan menguraikannya dalam bahasa Indonesia. Zoom PWS (Pustaka Wedha Sasangka) adalah zoom untuk orang yang rasional, serius dan sopan bukan orang yang suka mencacimaki seperti yang kadang saya simak dari komen cacimaki khas agama “impor” tertentu yang menuduhnya bid’ah, sesat, menyimpang, kafir, liberal dsj. Memang susah menghadapi generasi yang masih emosional-spiritual. Tapi saya yakin bahwa akan lahir generasi spiritual-rasional yang pusatnya ada di Nusantara ini. Sehingga terwujudlah Nusantara sebagai mercusuar dunia seperti yang dikatakan orang Jawa kuna dan dipopulerkan Sukarno. Suar artinya cahaya, sinar, terang. Seperti halnya Suar-ga atau yang kemudian berevolusi menjadi Suwarga/ Swarga/Surga. Surga artinya “pergi” (ga/go) ke tempat/lokasi yang “terang, bercahaya, bersinar”. Hmmm

Siswa Kelas 2 SMP

Sampai sekarang saya masih bingung, kenapa kita kerap memakai perumpamaan "nasi sudah menjadi bubur"? Pertanyaan saya adalah, kenapa harus bubur? Bukankah masih banyak opsi yang lain? Misal, jadi ketupat, jadi lontong, jadi pecel gendhar, jadi karak ghaplèk, jadi... (mencoba menjadi pelawak) (ternyata tidak mudah)

Thamrin Dahlan YPTD

Seniman Kirun prinsip hidup nya Hidup Menghidupi. Bisa berbagi demikian karena rezeki sesama makhluk dititipkan kepadanya. Kemudian distribusi merata sesuai hak duafa, fakir miskin, anak yatim. Selain itu kerap pula Mas Kirun memberi hadiah. Tidak mesti berbentuk harta namun menyediakan pemondokan gratis sudah mendapat 3 pahala. Pahala silaturahim, pahala menyenangkan para tetamu dan pahala tertawa menyaksikan lawakan seorang seniman lepas hati. Abah muhibah ke Padepokan Mas Kirun terkait nganggap sayang kulit. Untuk acara ultah disway. Id yang masih 9 bulan lagi. Walaupun asal muasal pulau Andalas awak suka Wayang. Masa kecil di TempinobJambi bersama teman teman perantau dari Jawa kami nonton wayang sampai pagi. Pasti kuat begadang karena Dalang dan Sinden memiliki stamina prima. Nah ujung ujung topik Agomo Budoyo perusuh berdoa semoga terpilih hadir di sarasehan disway Jilid 5. Lokasinya anda sudah tahu semua. Padepokan Kirun. Yes yes yes. Salam Wayang

Sapardi ST

Alhamdulillah... ucapan syukur karena diberikan kesempatan untuk nimbrung dan urun rembug di CHDI kali ini, setelah sekian lama di blokir... Cak Kirun adalah salah satu pelaku kesenian yang terbilang cerdas dan mampu berkreasi mengikuti perkembangan jaman, sehingga beliau bisa survive nguripke budaya, ditengah hantaman budaya luar baik nasional maupun mancanegara, tentu saja dengan inovasi dan kolaborasi, memadu padankan berbagai macam kesenian itu tidak gampang, dan itu bisa dilakukan oleh seorang Cak Kirun. membuat sarana berupa tobong yang dilengkapi penginapan berupa kamar yang bernomor untuk berkumpulnya seniman itu yang patut kita apresiasi... menurut saya dan menjadi harapan kami hal ini bisa dikemas menjadi semacam paket wisata untuk menarik wisatawan manca dan juga domestik untuk menikmati, melestarikan dan nguri uri budaya jawa itu sendiri... dan Kami berharap suatu saat ingin berkunjung dan menginap sekeluarga di sanggar ataupun tobong Cak Kirun... Mangga sesarengan ngleluri budaya jawi ingkang adiluhung menika, ijin damel Pantun ... Saka Sala Menyang Palur Ngetan Sithik tekan Mediun Atiku seneng tambah sedulur Tambah seneng ketemu Cak Kirun

Jokosp Sp

Cerita sesepuh kampung dulu yang seangkatan sekolah SD nya di Murung Pudak dengan almarhumah mengatakan bahwa, Titiek Puspa itu kelahiran di Tanjung Kab. Tabalong Kalimantan Selatan, tepatnya di Kec. Murung Pudak. Lahir tanggal 01 November 1937 dengan nama kecil Sudarwati dari pasangan orang tua bernama Tugeno Puspowidjoyo dan Siti Mariam. Orang tua beliau dulu bekerja di Pertamina komplek pengeboran minyak Murung Pudak. Dan tinggalnya juga di komplek Perumahan Pertamina Murung Pudak itu. Saat tahun 1970 dan mulai terkenal sebagai penyanyi ibu kota beliaunya pernah datang ke Murung Pudak, akan tetapi selanjudnya tidak pernah lagi. Saya pernah tanya ke sesepuh kampung itu, apa lagu terbaik dan terfavoritnya dari Titiek Puspa?. "Kupu kupu malam", itu lagu terikonik di tahun 1977 an. Saya yang masuk di Tabalong tahun 1990, ternyata lagu itu masih sangat saya sukai sampai hari ini. Selamat jalan Mbak Titiek Puspa.

Juve Zhang

Mungkin besok Trump naikan lagi ke 175% Tarif ke Tiongkok kita lihat saja.... eskalasi ini Jadi tontonan menarik dunia....negara surplus Dagang 1 triliun USD lawan negara defisit neraca perdagangan 850 milyar USD per tahun....dan konon sejak 1980 an Terakhir Amerika surplus.... selebihnya defisit.... Amsiong....wkkw

Siswa Kelas 2 SMP

Paman Wilwa: "Kata siapa Pangeran Siddharta moksa berarti 100% tidak rebirth?" Jawaban saya... LHOOOOO, bagaimana Paman Wilwa ini? Dalam tradisi Theravada maupun inti ajaran Dharma, parinirwana justru berarti pemutusan total dari Samsara, yang diartikan dengan lenyapnya Klesha dan Karma yang menjadi causa dari kelahiran kembali. Moksa itu bermakna Sunyata atau Nirguna Brahman, di mana tidak ada lagi sisa Atman atau kesadaran individu yang terikat pada keduniaan. Pangeran Siddharta sudah mencapai Anupadisesa-Nirvana, alias Nirvana tanpa sisa, sehingga mustahil bagi beliau untuk mengalami Punarjanma, sebab beliau telah sepenuhnya bebas dari Trisna dan Avidya.

Siswa Kelas 2 SMP

Paman Wilwa: "Hmmmm. Manunggaling Kawulo Gusti itu sebenarnya untuk dipraktekkan, bukan untuk dibahas". Jawaban saya... LHOOOOO, bagaimana Paman Wilwa ini? Statement saya sebelumnya kan terang-benderang, "intens membahas PENGALAMAN, manunggaling kawulo gusti". PENGALAMAN, Paman. Sharing PENGALAMAN. Sama sekali BUKAN mbahas KONSEP atau TEORI, tetapi sudah ke cangkrukan, jagongan, berbagi PENGALAMAN. Kalau kita pinjam analogi yang digunakan Bapak Filsafat Pragmatisme, William James, dalam buku terkenalnya "The Varieties of Religious Experience" (1902), beragama secara transenden dan imanen itu harus serupa orang sakit flu, pengalamannya bisa dirasakan, dan bisa diceritakan. Nhaaa, Paman Wilwa kan sudah sering membahas kejawen + Islam + spiritualitas ala Achmad Chodjim, pingin saya jadi penyimak pertama, bagaimana Paman Wilwa menceritakan PENGALAMAN Paman, tatkala melebur dengan Sang Hyang Wiji.

Siswa Kelas 2 SMP

"Wapres Gibran Rakabuming Ikut Salatkan Jenazah Titiek Puspa". LHOOOOOOO, masa' sekelas Disway, judul artikel seperti ini bisa lolos terbit??? Mana ada jenazah DISHOLATKAN??? Yang ada, jenazah itu DISHOLATI. DI + KATA KERJA + I, dan bukan DI + KATA KERJA + KAN. DI-BERDIRI-KAN = dibuat berdiri sendiri DI-DUDUK-KAN = dibuat duduk sendiri DI-SHOLAT-KAN = dibuat berdiri (untuk sholat sendiri)??? DI-DUDUK-I = sesuatu itu kita duduki dengan pantat kita DI-SHOLAT-I = sesuatu itu kita sholati, kita hujani (dengan do'a), nha ini yang tepat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 122

    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • yea aina
    yea aina
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Pak De Kumis
      Pak De Kumis
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • yea aina
      yea aina
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • yea aina
      yea aina
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
  • Siswa Kelas 2 SMP
    Siswa Kelas 2 SMP
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
  • heru santoso
    heru santoso
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Herman Gunawan
    Herman Gunawan
  • balagak nia
    balagak nia
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Fiona Handoko
      Fiona Handoko
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
    • yea aina
      yea aina
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
    • yea aina
      yea aina
  • Er Gham 2
    Er Gham 2
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Siswa Kelas 2 SMP
      Siswa Kelas 2 SMP
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Nimas Mumtazah
    Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • xiaomi fiveplus
    xiaomi fiveplus
  • DeniK
    DeniK
  • Ulil Abshor
    Ulil Abshor
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • Komentator Spesialis
    Komentator Spesialis
  • balkisto balkis
    balkisto balkis
  • Jo Neca
    Jo Neca
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • MZ ARIFIN
    MZ ARIFIN
    • MZ ARIFIN
      MZ ARIFIN