Naik Apollo

--
HARI PERTAMA di Wuhan kami disediakan tujuh mobil. Semuanya tanpa pengemudi. Kami sangat antusias. Berebut naik duluan.
Pagi itu, Selasa, acara pertama kami di Wuhan memang ke pabrik mobil: mobil yang didesain tanpa pengemudi. Namanya Apollo Go.
Yang saya maksud dengan ''kami'' adalah rombongan Disway. Yakni rombongan 26 pengusaha dari berbagai provinsi: Medan, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltara, Jakarta.
Ada dua yang dokter. Ahli kanker dari USU, Medan dan ahli anestesi dari Unair yang bertugas di Semarang.
Ada pengusaha kosmetik. Real estate. Peternak domba dari Blitar. Domba dorper. Ada pula pemilik pabrik mutiara sagu. Merek kucing. Pengusaha beras dari Demak. Konsultan. Percetakan. Sekuritas. Restoran.
Mobil tanpa kemudi itu waini sudah beroperasi di 12 kota besar di Tiongkok. Saya agak heran kok pakai nama berbau Amerika. Saat itu memang belum ada perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.
Dahlan Iskan bersiap naik mobil tanpa pengemudi, Apollo Go, di Wuhan.-Foto: Retna Christa-Harian Disway-
Tahun ini Apollo sudah pula beroperasi di Dubai. Baidu memang terus mencari partner internasional. Tentu kita tidak masuk pilihan –mengingat ruwetnya perkotaan kita. IKN, kalau jadi, mungkin bisa didesain kota pertama yang didarati Apollo.
Memang di Wuhan, Apollo baru boleh beroperasi di pusat kota. Itu pun di area radius 10 km. Tapi itu soal waktu saja, sebelum diperluas jangkauannya.
Mobil Apollo yang disediakan untuk kami pagi itu adalah generasi kelima. Sebuah perjuangan yang panjang. Generasi kelima itu sudah lebih maju dari mobil sejenis di Amerika –yang pernah saya coba di San Francisco tahun lalu.
Yang di Amerika itu setara dengan generasi keempat Apollo. Masih terlihat kamera dan radarnya yang bertengger mencolok berputar di atas atap mobil.
Di Apollo generasi kelima radar dan kameranya sudah hampir tidak terlihat. Sudah menyatu dengan mobilnya. Ketika mendesain Apollo generasi lima, semua kebutuhan sudah diakomodasikan dalam desainnya.
Sampai ke generasi kelima itu belum boleh ada penumpang di kursi depan. Kursi depan kiri, yang biasa untuk pengemudi, dibiarkan kosong. Pun kursi depan kanan: harus kosong. Penumpang harus hanya di kursi belakang.
Satu mobil boleh diisi tiga orang. Tiga-tiganya di kursi belakang. Ada tiga sabuk pengaman di situ.
Maka kami pun masuk bertiga bertiga. Yang lima orang lagi menunggu giliran mobil kami kembali ke pangkalan.
--
Setelah kami bertiga duduk mobil belum mau berjalan. Kami harus mengenakan sabuk pengaman. Setelah itu barulah muncul beberapa pilihan di layar sentuh. Di antaranya ''start'' dan ''SOS''.
Kami menyentuh tanda ''start''. Mobil pun berjalan. Dua penumpang sebelah saya exciting. Berfoto. Bervideo. Terutama ketika berbelok. Setirnya berputar sendiri seperti ada hantu yang memutarnya.
Saya sendiri sibuk mengingat-ingat apa beda dengan yang saya naiki di San Francisco tahun lalu. Tidak beda. Rasanya sudah lebih tidak khawatir apa-apa.
"Mobil tanpa pengemudi ini lebih disiplin. Lebih taat pada aturan lalu lintas. Dibanding mobil yang berpengemudi," ujar staf Apollo yang menerima kedatangan kami.
--
Karena itu tidak pernah ada kecelakaan yang diakibatkan kesalahan Apollo. Ia sensitif sekali. Pun ketika, suatu saat, ada rombongan kambing melintas di jalan raya. Aman.
Kenapa ada kambing melintas di jalan raya Wuhan?
"Wuhan ini kota pedalaman. Masih banyak lahan pertanian," katanya.
Saya sudah beberapa kali ke Wuhan. Kali pertama ke Wuhan sekitar tahun 2000. Ke pabrik turbin. Lalu beberapa kali ke sana lagi. Setelah membanding-bandingkan dengan produksi kota lain, akhirnya saya membeli tiga turbin uap dari Wuhan.
Terakhir ke Wuhan tahun lalu. Setelah acara pokok selesai saya minta diantar ke pasar Wuhan. Yakni pasar yang kali pertama ditemukan virus Covid-19. Saya tidak bisa melihat apa-apa. Pasar itu dipagari seng.
Saya juga minta diantar ke rumah sakit darurat Covid-19 yang terkenal itu: dibangun hanya dalam waktu satu minggu. Ternyata juga sudah dipagar. Sudah lama tidak dipakai lagi. Rumput di area itu sudah meninggi. Wuhan sudah lama kembali normal.
Malam hari kami rekreasi: naik kapal pesiar. Mengarungi sungai Changjiang (Yangtze). Sungai terpanjang ketiga di dunia itu memang membelah kota Wuhan. Kanan kiri sungai penuh dengan gedung pencakar langit. Di malam hari semua gedung gemerlap oleh lampu hias yang masif. Begitu indah Wuhan di malam hari. Lupalah kalau di sini pernah terjadi pandemi terparah di dunia.
Pabrik mobil Apollo di Wuhan ini milik Baidu, ''Google''-nya Tiongkok. Ketika Baidu ingin masuk ke bisnis artificial intelligent yang dipilih adalah proyek mobil tanpa pengemudi.
Generasi pertamanya terlihat jelek sekali. Tahun 2013. Masih agak mirip prototype mobil listrik karya mahasiswa.
Di generasi kedua, 2015, sudah lebih berbentuk mobil. Kamera dan radarnya masih buatan Amerika. Generasi ketiganya sudah mulai ada yang bikinan Tiongkok. Dan baru Apollo generasi keempat sudah bikinan Tiongkok sepenuhnya.
--
Sampai lahir generasi keempat itu sifatnya masih riset. Belum diizinkan untuk komersial. Memang sudah mulai terlihat di jalan raya tapi sifatnya masih uji coba. Masih penelitian.
Baru di generasi kelima izin komersial diberikan. Awalnya di Wuhan saja. Lalu di 11 kota. Sudah dianggap sempurna.
Dalam perjalanan kami ke pabrik itu terlihat taksi Apollo sudah berada di jalan raya. Terlihat melaju lebih cepat dari bus kami. Beberapa anggota rombongan memotretnya dari dalam bus.
Ternyata kami justru diberi kesempatan mencobanya. Di antara kami baru saya yang pernah naik mobil tanpa pengemudi. Bagi anggota rombongan inilah kali pertama naik mobil jenis itu.
"Bagaimana kalau suatu saat tiba-tiba jaringan internetnya putus?"
"Kalau itu terjadi mobil ini akan mengurangi kecepatan untuk pelan-pelan minggir lalu berhenti di tepi jalan," kata petugas itu.
Di ruang pajang pabrik ini kami juga diperlihatkan Apollo generasi keenam. Sudah sepenuhnya ''bukan mobil biasa''.
Sampai generasi kelima, Apollo masih terlihat seperti ''mobil''. Ada setirnya. Ada dashboard-nya. Ada pedal remnya. Ada pedal gasnya. Semua itu sebenarnya tidak diperlukan. Untuk apa? Kan semua itu harus digerakkan oleh orang? Padahal jenis mobil ini dimaksudkan tanpa pengemudi?
Maka di Apollo generasi keenam semua itu hilang: tidak ada setir, tidak ada dashboard, tidak ada pedal gas. Tidak ada pedal rem. Kosong. Melompong. Hanya ada tempat duduk.
Bentuk luarnya pun sudah bukan seperti mobil. Sudah lebih seperti kendaraan siluman. Hanya saja, masih beroda. Dan di roda itu masih ada bannya.
Muryati, peserta Diswah Business adventure, merekam kemudi mobil tanpa sopir, Apollo Go, yang dia naiki, di Wuhan.-Foto: Retna Christa-Harian Disway-
Mobil listrik yang di tahun 2010 masih dianggap mustahil kini sudah mulai merebut dominasi mobil bensin. Mobil tanpa pengemudi mulai dioperasikan secara komersial.
Giliran berikutnya, mungkin drone menjadi pengganti mobil.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 23 April 2025: Debat Santri
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
DEBAT SANTRI: MENYAMBUT ERA BARU DAKWAH.. Kompetisi debat yang digagas untuk santri ini bukan hanya menarik, tetapi juga penuh tantangan intelektual. Menghadirkan tema "Santri, AI, Dakwah" dalam bahasa Mandarin menjadikan perdebatan ini sebuah arena inovatif yang menggabungkan dua dunia: tradisi dan teknologi. Namun, imajinasi santri mungkin perlu sedikit pelatihan—setelah berlalunya masa di mana bercerita hanya sebatas di pinggir kolam. Siapa yang akan menyangka bahwa juru dakwah masa depan bisa muncul dalam bentuk avatar? Mungkin kita akan melihat juru dakwah digital yang dapat menyebarkan pesan agama tanpa henti, mengubah 'live streaming' menjadi 'eternal streaming'. Jika ini terjadi, kita dapat mempertanyakan: apakah akan ada 'juru dakwah bintang tamu' yang tampil untuk mengurangi ketegangan antara manusia dan mesin? Satu hal yang pasti, acara ini menawarkan peluang pembelajaran yang luas dan menunjukkan pada kita bahwa meski santri terikat doktrin, imajinasi mereka akan selalu liar seperti rumput yang tumbuh di taman. ### Selamat berdebat!
Udin Salemo
Ini kejadian dalam mimpi tapi nyata. Lokasi di negara "wakhaji" JZ. Seorang teman waktu sekolah dulu pintar debat. Tak mau kalah. Sukar dikalahkan. Soal silat lidah dia juaranya. Lama tak ketemu. Belasan tahun. Cerita cerita apa pekerjaan sekarang. Dugaanku tepat. Dia jadi politisi. Sudah dua periode jadi anggota dprd kabupaten. Pemilu tahun kemaren dia mencalonkan diri lagi jadi anggota legislatif tingkat kabupaten dari partainya pak omon2. Tak terpilih. Suara di dapilnya kalah dari caleg pendatang baru dari partai yang sama. Saya tanya kenapa bisa kalah dari pendatang baru. Dia jawab "sangu" dia tak sekuat "sangu" pendatang baru. Katanya serangan fajar pendatang baru lebih dahsyat. Woowww...
djokoLodang
-o-- ... Salah satu acaranya: sarasehan budaya. Habis sarasehan, sejauh malam apa pun, kami harus pulang ke Surabaya. Kami hanya pinjam mobil listrik itu satu hari. Malam itu juga harus dikembalikan ke pemiliknya: menantunya Pak Iskan. ... *) Sejatinya, yang harus dikembalikan malam itu juga adalah salah satu penumpang mobil itu. Ia milik yang empunya mobil. --koJo.-
Wilwa
Densha bisa jadi adalah logat Jepang untuk Dianche 電車 atau Electric 電Vehicle 車 atau EV. Simbol di bagian atas Dian 電 adalah pictograph dari gumpalan air di angkasa 雨 yang sewaktu-waktu bisa turun 下sebagai hujan 雨. Dan di bagian bawah 電adalah 电 yang merupakan pictograph dari kilat atau petir. Listrik 電dipersepsi sama seperti kilat atau petir. Dalam persepsi Mandarin. Jadi Densha atau Denza atau Dianche mestinya mengacu pada dua aksara yang sama: Electric 電 Vehicle 車. Bisa mobil listrik bisa kereta api listrik.
djokoLodang
-o-- DENZA vs DENSHA ... Dalam perjalanan ke Lasem, saya bicara dengan Novi Basuki. Akhir pekan lalu. Di dalam mobil BYD Denza pinjaman. ... *) Teringat Juni-September 1980. Pertama kali saya ke Jepang. Tinggal di sana 3 bulan, tiap hari saya mendengar pengumuman di stasiun kereta api. "Mamonaku!! ... Ni-ban sen ni densha wa maerimasu." (Perhatian! Di jalur-2 kereta api segera tiba.) Mendengarnya setiap hari, jadi tetap ingat sampai sekarang. Empatpuluh lima tahun kemudian. "Densha" (電車) dalam bahasa Jepang berarti "kereta listrik" Dipakai untuk menyebut kereta api. Ternyata di Tiongkok denza artinya mobil listrik. --koJo.-
fahrizal ardani
saya dulu diajari kiai saya. kalo mau sowan kiai, etikanya jangan mampir-mampir, jadikan sowan kiai jadi tujuan utama. waini, tujuan utamanya malah lihat arak-arakan dewa, sowan kiai malah cuma ampiran, sama gus baha lagi, itu namanya ora sopan kuadrat wkwkwk...
Thamrin Dahlan YPTD
Selamat pagi Pak Mario. Ide bagus menggagas acara debat Santri dalam bahasa China. Bisa jadi peristiwa pertama setelah debat debat santri beradu argumen menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Alumni Pesantren Modern merupakan andalan generasi emas Indonesia. Kiprah Santriawan Santriwati memberikan sumbangan bermanfaaat untuk Kemajuan Indonesia berdasarkan bekal Ahkahul Kharimah. Bahasa China di tilik dari jumlah manusia yang mempercakapkan termasuk 4 terbesar dunia. Wajar untuk menyeimbangksn komunikasi antar negara khusus perdagangan dan ilmu pengetahuan bahasa China menjadi pilihan ke 2 setelah bahasa Inggris. Salut atas ide briliyan debat santri ini Kalau boleh saran, tema Debat menyangkut Peran Santri Menyongsong Indonesia Emas 2045. Orang Banjar Borneo dunia Pasar terapung destinasi wisata Belajar sampai ke Negri China Itulah petuah pendahulu kita Salamsalaman
Komentator Spesialis
Apapun yang terjadi, walaupun baterei tinggal 2% terobos terus harus sampai rumah agar Denza nya bisa dikembalikan ke menantunya Pak Iskan.
Lagarenze 1301
Denza, yang diluncurkan di pasar Indonesia 22 Januari 2025, langsung jadi mobil listrik paling laris. Januari memang baru terjual 25 unit. Namun, Februari naik jadi 912 unit. Lalu, Maret melonjak jadi 1.587 unit. Dalam tiga bulan, 2.524 unit sudah mengaspal. Mobil ini djual dengan harga Rp 950 juta OTR Jakarta. Dengan kapasitas baterai 103 kWh, jarak tempuh hingga 620 km. Pasar Wuling dan Hyundai yang lebih dulu masuk Indonesia digerus sangat dalam oleh BYD. Setelah Denza, dua merek BYD lainnya juga menguasai pasar di urutan kedua dan ketiga per Maret 2025. BYD M6 yang harganya Rp 400 jutaan, terjual 1.293 unit, naik 18,29% dari bulan sebelumnya. Waini, BYD Sealion 7 yang harganya Rp 600 jutaan, terjual 1.182 unit, melonjak 553% dari bulan sebelumnya. Saya lagi berpikir, bisa pinjam di mana mobil BYD. Yang Denza N9.
heru santoso
CHD hari ini dibuka dengan ngomongin Denza. Paragraph penutup yang biasanya dagingnya artikel juga tentang Denza. Kira-kira Pak boss dibayar berapa oleh BYD ?
djokoLodang
-o-- AVATAR ... Misalkan: avatar. Apakah lewat AI juru dakwah hebat-hebat waini akan meng-copy diri ke dalam bentuk avatar-avatar. Lalu avatar itu mendominasi jagat baru dakwah kita. ... *) Avatar, dalam konteks digital, adalah representasi visual dari pengguna di dunia maya, seperti media sosial, game, atau forum. Ini bisa berupa gambar profil, karakter digital, atau ikon yang mewakili seseorang atau entitas dalam suatu platform online. Avatar adalah gambar atau grafik yang mewakili pengguna dalam dunia maya. Avatar bisa berupa gambar, karakter animasi, atau ikon yang disesuaikan. Avatar digunakan untuk mengidentifikasi pengguna, memberikan visualisasi, dan kadang-kadang untuk mengekspresikan kepribadian atau minat. *) Istilah Avatar berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Avatra, yang berarti "turun". Dalam mitologi Hindu, para dewa turun ke dunia dan menjelma menjadi seseorang untuk mengembalikan keseimbangan di muka bumi setelah mengalami zaman kejahatan, dan mereka disebut Sang Avatar. Avatar juga digunakan untuk menyebut mereka yang --setelah tercerahkan-- mendarma-baktikan hidupnya bagi kesejahteraan sesama makhluk. Misalnya Satya Sai Baba, Osho, Rumi, Inayat Khan, dan lain-lain. --koJo.-
Jokosp Sp
Wah Abah sampai melewatkan dan tidak bisa ketemu Gus Baha. Sebenarnya kalau sudah dari rumah ada "nawaitu" bin niyat, harusnya juga bisa bertemu. Ehhhhh lah kok cuma sekedar mau mampir ketemu?, artinya memang tidak diniyati. Niyat kalau zaman wahini harus diawali dari telphone dulu, bisa diatur kapan bisa ketemu, janjian sik boso kiai Sarang ngarani. Kiai Gus Baha memang sibuk, selalu "mulang" ke santri-santrinya. Dan beliaunya termasuk kiai yang langka, kiai yang tidak mau diatur-atur apalagi pakai disogog. Gag mempan. Saya salah satu pengagum beliaunya yang ada diseberang Sarang. Pesen saya ke Abah harus bikin janjian dan harus bisa ketemu untuk tulis apapun hasil pertemuannya. Kalau tidak sama juga dengan yang suka "omon omon". Lebih jauh mana Tiongkok dengan Sarang coba.......?. Ke Tiongkok bolak-balik tak terhitung, tapi ke Sarang ketemu Gus Baha saja belum ada ceritanya. Wah kebangetan tenan iki......, ora nganggo ngenyek.
Mirza Mirwan
Ternyata Paus Fransiskus sudah menulis surat wasiat tentang bagaimana ia dimakamkan bila meninggal. Surat wasiat itu ditulis hampir 3 tahun yang lalu, tepatnya 29 Juni 2022. Ditulis dalam bahasa Spanyol dengan judul "Testamento del Santo Padre Francisco" ( Surat wasiat Bapa Suci Fransiskus). Kemarin website Tahta Suci memuat testamen itu. Terdiri dari 7 paragraf. Dan tidak mudah bagi saya untuk tidak terharu ketika membacanya. Terutama ketika membaca dua paragraf berikut: "Pi do que mi tumba sea preparada en el nicho de la nove lateral entre la Capilla Paulina (Capilla de la Salus Populi Romani) y la Capilla Sforza de la citada Basilica Papal, como se indica en el anexo adjunto." -- Saya minta agar makam saya dipersiapkan di ceruk pemakaman di lorong samping antara Kapel Paulina (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza di Basilika Kepausan, seperti ditunjukkan dalam rencana terlampir. "El sepulcro debe estar en la tierra; sencillo, sin decoraciones especiales y con la unica inscripcion: Franciscus." -- Makamnya harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa hiasan khusus dan hanya bertuliskan: Franciscus. Sangat bersahaja. Padahal beliau adalah pemimpin 1,3 miliar umat Katolik. Tetapi pusaranya tak boleh ada ornamen khusus seperti Paus lain. Pun hanya boleh dituliskan nama Franciscus. Tak perlu ada embel-embel "The 226th Pontiff" (Paus ke-226), misalnya. Rencananya prosesi pemakaman Paus Fransiskus akan di langsungkan Sabtu 26/4 nanti mulai pukul 10.00 a.m.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
BAHLIL DAN MISBAKHUN... 1). Pada Saat Acara HBH Golkar.. "Misbakhun ini mana, Misbakhun ya? Lagi lari? Bilang sama dia sekarang Golkar tidak membutuhkan pelari. Yang Golkar butuhkan pemikir ekonomi yang setiap saat harus ada di Jakarta untuk dimintai pendapatnya, gitu." Behitu kata Bahlil pada acara HBH Golkar, Rabu (16/4/2025). 2). Pada Saat Pelantikan dan Pengukuhan Pimpinan Pusat Kesatuan Perempuan Partai Golkar, pada Senin (21/4/2025). "Teman-teman Fraksi Golkar yang hadir. Mohon maaf tidak saya sebut satu per satu. "Tapi kalau tidak salah ada Pak Misbakhun tadi," kata Bahlil menyapa para hadirin. "Pak Misbakhun bahkan rela membatalkan lomba lari maraton di Amerika Serikat (AS) demi mengikuti acara Partai Golkar hari ini:. "Pak Misbakhun membatalkan kegiatan larinya di Amerika. (Dia) balik (ke Indonesia) untuk kegiatan Golkar. Ini adalah sebagai wujud kader partai yang PDLT-nya lulus. "Sering-sering saja begitu, Pak Misbakhun," ucap Bahlil diiringi riuh para hadirin. "PDLT adalah: Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan Tanggung jawab". ### Mukhamad Misbakhun adalah anggota DPR mewakili Partai Golkar, dan duduk di Komisi XI. Bahlil adalah Ketum Partai Golkar.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
DEBAT SANTRI: MANA LEBIH MULIA, MENJADI USTADZ YANG TAMPIL DI 7 STASIUN TV, ATAU AHLI NUKLIR TAPI TETAP SANTRI? Santri A: (percaya diri). Jelas lebih mulia jadi ustadz terkenal. Setiap bulan tampil di 7 stasiun TV, seluruh Indonesia mendengar ceramah kita! Popularitas bisa menginspirasi banyak orang! Santri B: (tersenyum). Benar, tapi apakah itu cukup? Menjadi ahli nuklir tingkat dunia itu luar biasa! Kita bisa menciptakan energi bersih dan memberi cahaya bagi santri yang belajar dari jauh! Santri A: (tertawa). Tapi saat berbicara nuklir, orang lebih memilih menyala-nyala ketimbang terinspirasi. Ceramah saya bisa membuat orang menghafal Al-Qur'an, bukan sekadar “nuklir”! Santri B: (mengangguk). Mungkin, tapi ahli nuklir bisa memperkenalkan program pembelajaran canggih di pesantren. Eksperimen fisika jadi mata pelajaran pilihan! Santri A: (mengelus dagunya). Mungkin kolaborasi itu solusinya. Ustadz mengajar, ahli nuklir merekrut santri jadi peneliti. Siapa yang lebih mulia, punya banyak “fan” atau “nuklir” yang aman? Santri B: (tertawa) Setidaknya kita tidak akan meledak saat berdebat! ### Gus Baha: "Dah gini aja, tidak usah dilanjutkan debatnya. "Santri kok debat! "Santri A, kamu lanjutkan sekolah jadi ustadz. "Dan kamu, Santri B, belajarlah ilmu Fisika Nuklir. "Saya biayai!"
Riza Choironi
Debat Santri? Bahasa Mandarin? Menarik sekali. Selama ini kampus seperti UIN sering mengadakan debat berbahasa arab. Pasti seru kalau bahasa mandarin. Pak Dahlan sudah pernah ke Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata di Pamekasan? Di situ perkembagan bahasa sangat masif sekali. Dulu, sekitar tahun 1996 di ponpes Bata-Bata baru didirikan program Asrama Bahasa Arab. Lalu berkembang ke bahasa Inggris bberapa tahun kemudian. Lalu sekitar tahun 2015 saat saya berkunjung menjenguk adik yg mondok di sana sudah seliweran santri belajar dan cas cis cus bahasa mandarin. Yang terbaru, waini, tahun 2024 kemarin waktu adik wisuda Al-Bayan - program pendalaman percepatan belajar baca kitab - MC nya sudah menggunakan kata pengantar bahasa Arab, Mandarin, dan Perancis - selain bahasa Indonesia tentunya. Kalau debat ini jadi diadakan, Pak Dahlan danas Novi wajib mengundang santri dari Ponpes Bata-Bata di pamekasan. Bahkan, akhir tahun 2024 kemarin, kakak saya kebetulan pembina murid SMK di sana, mengirim beberapa murid SMK magang ke beberapa perusahaan di Jepang. Salah satu contoh ponpes salaf yang maju di bidang bahasa asing - tapi tetap teguh dengan pengajaran kitab kuning - adalah Ponpes MUBA alias Mambaul Ulum Bata-Bata di Pamekasan.
bryan bryan
abah coba format debat santrinya kaya WUDC WUDC ( World Universities Debating Champhionships), di Indonesia juga ada di adakan oleh dinas pendidikan yang kalo menang dikirim untuk tingkat international formatnya bagus dan enak di tonton
Wilwa
@TheOne. Yang perlu Anda ketahui saya bukan Islam atau Kristen. Atau Hindu atau Buddha. Saya lebih ke spiritualitas lokal. Dalam hal ini Jawa. Tapi saya hanya ingatkan Anda bahwa perilaku Anda tidak akan membawa kebaikan sama sekali. Untuk memperbaiki sebuah agama yang kita anggap “ekstrem” harus dengan cara halus bukan kasar dan frontal. Chodjim menyarankan hal itu. Karena itulah beliau ingin memperbaiki akhlak Muslim dari “dalam” dan melalui pendekatan budaya “Jawa” yang menurutnya lebih tinggi dibandingkan budaya Arab atau Persia sekalipun. Saya bagaimanapun setuju bahwa hanya melalui budaya lokal Nusantara kita bisa melahirkan apa yang disebut Gus Dur sebagai Islam Nusantara yang beragam dan toleran satu sama lain. Dan saya cukup terkagum ketika Jokowi bilang di depan publik Barat ketika ditanya mengenai cara mengatasi Islam ekstrem / radikal maka jawaban Jokowi sama dengan Gus Dur: melalui pendekatan BUDAYA. Budaya Nusantara yang toleran, setara/equal, ramah tamah, sopan santun, tata krama. Itulah yang memudar dari diri kita sebagai sebuah bangsa yang, maaf, terpengaruh ajaran impor ekstrem yang tidak atau belum disesuaikan dengan budaya lokal Nusantara yang beragam ini sebelum kedatangan yang impor-impor tsb entah dari India, Tiongkok, ataupun Arab, Eropa.
TheOne
Halo Abah. Abah menulis harus dakwah walau satu ayat. Saya selalu bertanya satu ayat yang mengajarkan muslim berbuat baik atau mengasihi orang lain tanpa memandang agamanya. Dan TIDAK ADA YANG BISA MEMBERI WALAU SATU AYAT! Ajaib! Inilah kesempatan kalian dakwah. beri satu ayat berisi ajaran mengasihi atau berbuat baik kepada orang lain walau berbeda agama. ini bisa jadi tema debat! Apakah islam mengajarkan berbuat baik kepada orang berlainan agama? kalau memerangi dan bersikap keras kepada orang berbeda agama, banyak ayatnya. Mohon direnungkan.
Warung Faiz
Debatnya bagus pake bahasa mandarin..yg kutakutkan ketika sedang debat ,tiba2 di kenai tarif 245%..soalnya lg memakai produk China..wk..wkk..
Wilwa
@TheOne. Kita harus memahami dulu sejarah Islam. Mengapa kok bisa seperti itu. Begitu menurut Achmad Chodjim. Menurut Achmad Chodjim yang membandingkan ajaran Jawa dan ajaran “Islam” dalam buku-bukunya seperti Pustaka Wedha Sasangka atau Serat Centhini, yang disebut Islam itu adalah perpaduan antara Arab dan Persia. Chodjim memberikan statement bahwa huruf Arab itu dulunya masih sangat sederhana dan baru disempurnakan setelah satu abad Islam menggantikan Zoroaster di Persia. Disempurnakan oleh orang Persia bukan orang Arab. Tapi yang perlu diingat bahwa penguasa politik di Persia saat itu adalah orang Arab. Jadi walaupun menurut sejarah resmi Quran ditulis era Usman setelah memusnahkan versi Quran yang lain tapi faktanya aksara Arab itu baru disempurnakan seabad setelahnya. Beberapa generasi setelahnya. Dan ada campur tangan politik Arab yaitu Dinasti Ummayah dan kemudian Abbasiyah. Sirah Nabawi atau biografi Nabi serta Hadist juga baru ditulis sekitar 2 abad setelah Nabi. Dan yang menulis orang Persia. Jadi menurut Chodjim hanya 5% Quran yang bisa atau boleh dipahami secara harafiah dan 95% harus dipahami secara metafora. Tak bisa secara harafiah karena harus dipahami konteks sejarah atau politik. Jadi menurut Chodjim, ayat-ayat yang penuh dengan perintah yang “violent” terhadap penganut agama lain harus dipahami konteksnya yaitu paduan peradaban tinggi Persia dg tradisi Arab yang “tak beradab” dibandingkan peradaban Persia, alias seringkali harus dipahami secara kontekstual
Lagarenze 1301
Pak Dahlan Iskan tergolong early adopter. Untuk otomotif. Sudah punya Tesla, Ioniq, hingga Denza D9. Tapi, untuk teknologi komunikasi, Pak Dahlan masih perlu pembaruan. Sudah waktunya mengganti HP Poco. Tapi, bukan dengan Samsung atau iPhone. Huawei sudah mulai menjual Mate XT di Indonesia. Smartphone sensasional dengan tiga layar lipat. Yang langsung menjadikan Samsung Fold 6 dengan dua layar lipat menjadi barang kuno. Mate XT sudah diluncurkan di Tiongkok pada September 2024 dan di Malaysia Februari 2025. Kini giliran Indonesia. Sekarang Mate XT sedang pre-sale hingga enam hari ke depan. Di situs resmi Huawei. Dengan deposit Rp 5 juta. Lha, berapa harganya? Huawei baru akan membocorkannya pada 29 April nanti. Tapi, kemungkinan besar tidak akan jauh beda dari harga di Malaysia yang Rp 58 juta. Saya yakin Pak Dahlan akan lebih nyaman mengetik CHD dengan dua jari di atas layar lebar 10,2 inci Mate XT. Ketimbang satu jempol kiri di atas layar Poco.
Nusantara Hijau
Kalau menurut saya biarkan saja. Memang orang tua kadang sifaty kembali jadi anak-anak. Ya kadang ada lucu-lucunya. Pernyataan beliau bisa koq jadi acuan. Tapi berlaku aturan sebaliknya. Contoh : Kalau meroket ya berarti siap-siap nyungsep. Siap-siap juga buka kamus lagi kalau mau menafsirkan pernyataan beliau. Misal,apa beda mudik dan pulang kampung. Apa beda sedimen dan pasir laut. Kalau masih bingung ya konfirmasi langsung ke beliau. Semoga jawabannya bukan Ya Ndhak Tau Koq Tanya Saya. Atau ,"I want to test my minister". Pernyataan yang saya kira hanya ada dalam dongeng. Sejenis dongeng tentang Raja yang telanjang tapi sebagian rakyatnya tetap memuji sebagai pakaian istimewa.
Lagarenze 1301
Apakah CHD dibaca oleh Pak Jokowi? Saya ingin menyampaikan ke Pak Jokowi agar irit memberikan pernyataan ke publik. Terkait hal-hal umum. Politik atau nonpolitik. (Kecuali yang terkait isu-isu yang mengarah ke Pak Jokowi pribadi. Seperti isu ijazah palsu. Yang memang perlu ditanggapi. Agar tidak semakin liar.) Kalau bukan isu pribadi, Pak Jokowi nggak usah meladeni doorstop dari media. Nggak usah memberikan komentar ini-itu. Nggak usah menanggapi itu-ini. Serdik Sespimmen Polri datang ke Pak Jokowi dan jadi isu macam-macam, woles aja. Bapak nggak usah muncul lagi di media memberi tanggapan. Jangan sampai muncul anggapan bahwa Pak Jokowi mencuri panggung Pak Prabowo. Ini isu yang sensitif. Dan, enak digoreng. Kalau Pak Prabowo sedang cenat-cenut dengan berbagai masalah negara, lalu muncul isu matahari kembar, kemudian dikomporin provokator, bisa masuk itu barang. Tunjuk juru bicara aja, Pak. Representasi Bapak. Biar dia yang menanggapi ini-itu dan itu-ini. Bapak bisa istirahat dengan tenang. Ngemong cucu.
Nusantara Hijau
Ada ungkapan dari Imam Syafi'i,"Aku selalu menang debat lawan orang pintar.Tapi kalah debat dengan orang bodoh". Semoga yang menang debat tidak merasa lebih pintar. Yang kalah debat juga tidak menganggap lawannya bodoh. Debat untuk mencari kebenaran. Menambah pengetahuan. Memperluas wawasan. Memperkaya sudut pandang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 123
Silahkan login untuk berkomentar