Polytron Klaim TKDN Mobil Listrik G3 dan G3+ Sudah 40 Persen, Komponen Lokal Termasuk Speaker dan Ban

JAKARTA, DISWAY.ID-- Polytron, produsen elektronik asal Indonesia, resmi meluncurkan dua mobil listrik pertama, G3 dan G3+, dengan klaim Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40 persen.

Langkah ini menandai ekspansi besar Polytron ke industri otomotif nasional dan mendukung program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB).

BACA JUGA:Sukses Jual Motor Listrik, Polytron Kini Luncurkan Mobil Listrik, Harga Mulai Rp 200 Jutaan

BACA JUGA:Djarum & Polytron Renovasi 92 Rumah Tak Layak Huni di Kabupaten Kudus

Komitmen terhadap Komponen Lokal

Polytron menyatakan bahwa pencapaian TKDN 40 persen pada G3 dan G3+ dicapai melalui penggunaan berbagai komponen lokal, termasuk speaker dan ban. 

Perusahaan ini memanfaatkan jaringan pabrik yang sudah ada di Indonesia, seperti pabrik ban dan pelek, untuk memenuhi persyaratan TKDN.

"Pada tahap awal, kami fokus pada komponen lokal yang sudah dapat kami gapai. Ini merupakan komitmen kami untuk mendukung industri otomotif dan komponen dalam negeri," ujar Tekno Wibowo selaku Commercial Director Polytron di Jakarta, Selasa 6 Mei 2025.

BACA JUGA:Tren Gaya Hidup Baru! 5 Alasan Pendingin Ruangan Polytron Multi-Split Jadi Andalan Apartemen dan Rumah Modern

BACA JUGA:Hadir di IIMS 2025, Polytron Tebar Diskon dan Undian Motor Gratis!

"Di antara komponen yang kami gunakan dari produksi lokal adalah speaker. Selain itu, kami juga mengandalkan pemasok lokal untuk komponen lain seperti ban," tambahnya.

Manfaat Insentif Pemerintah

Dengan TKDN minimal 40 persen, mobil listrik Polytron memenuhi syarat untuk mendapatkan insentif dari pemerintah, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen. 

Insentif ini diberikan untuk mendorong pertumbuhan industri kendaraan listrik di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Sumber: